BEM UI Ke Asmat Tanpa Zaadit Taqwa, Beragam Pertanyaan Ini Membanjir

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Zaadit Taqwa

TRIBUNJAKARTA.COM - Pertanyaan membanjiri instagram milik Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) Zaadit Taqwa setelah beredar kabar bahwa 8 personel BEM UI berangkat ke Asmat, Papua.

Tapi Zaadit sendiri tak ikut.

Padahal Zaadit Taqwa sudah bikin heboh se-Indonesia Raya gara-gara kartu kuningnya ke Presiden Jokowi, mengritik gizi buruk di Asmat, Papua.

Baca: Kelenteng Hian Thian Siang Tee Masih Sepi , Pedagang Pasar Palmerah Tetap Jualan

Namun, ketika rekan-rekannya di BEM bertolak ke UI, Zaadit malah tak ikut.

Pantauan TribunStyle.com, banyak pertanyaan follower dia di Instagram menyoal ketidaikutsertaannya.

" Giliran di kirim ke sana, dia berkelit banyak alasan," sesal pemilik akun @agnez.flo .

"Mengkritik gizi buruk, sedangkan badan lu gendut," tulis @anggarlukmansyah.

Kritik ketidakikutsertaan Zaadit juga muncul di kolom komentar Kompas.com yang memberitakan kabar tak masuknya nama Zaadit dalam rombongan BEM UI misi ke Asmat.

Baca: Hujan Deras Tak Surutkan Antusiasme Jemaat Rayakan Imlek di Kelenteng Kwan In Thang

"Pemipin itu justru harusnya turun langsung ke lokasi merasakan bagaimana masyarakat disana, dengar apa kata pak adrian napitupulu kmaren, bila ingin mengetahui rakyat lebih dekat cium aromanya dan rasakan apa yg mereka rasakan, dengan ini saya sebagai mantan mahasiswa menyatakan anda zaadit taqwa tidak pantas menjadi seorang pemimpin apalagi memimpin bem salah satu universitas terbaik di indonesia, justru seharusnya anda lah yg pantas diberi kartu kuning bahkan kartu merah karena kinerja anda sebagai ketua bem yg harusnya mendedikasikan diri untuk masyarakat justru malah sebaliknya, inilah salah satu generasi yg tidak beretika dan tidak berdedikasi bagi masyarakat," tulis seseorang dengan akun #TutorHape.

Kritik berdatangan karena selain mengartu kuning presiden, Zaadit bikin status Instagram dengan bunyi sebagai berikut:

Halo, #OrangBaik. Saya Zaadit Taqwa, Mahasiswa Fisika UI, Ketua BEM UI 2018.

Hari-hari ini kita semua terenyuh mendengar dan menyaksikan pemberitaan gizi buruk dan wabah campak yang menimpa saudara-saudara kita di Asmat, Papua.

Karena itu saya bersama dengan teman-teman di BEM UI melalui GABRUK! (Gerakan Asmat Bebas Gizi Buruk), sangat membutuhkan dukungan kawan-kawan sekalian untuk membantu saudara kita di Asmat, Papua.

Seperti diketahui, menurut pemerintah daerah setempat, tercatat 71 anak meninggal dunia terkena wabah campak dan gizi buruk sejak September 2017 hingga saat ini.

Data dari Kemenkes, menyebutkan, terdapat 646 anak terkena wabah campak dan 144 anak menderita gizi buruk di Asmat.

Selain itu, ditemukan pula 25 anak suspek campak serta empat anak yang terkena campak dan gizi buruk.

Kini, Ayo kita bersatu dan tunjukkan bahwa kita semua bersama Papua. Kita semua bisa saling membantu suadara-saudara kita di Asmat, Papua

Dana yang terkumpul nantinya, berapapun itu akan Kami salurkan melalui lembaga kemanusiaan* kepada para korban sebagai bentuk solidaritas kita untuk rakyat Papua.

Atas nama kemanusiaan, Ayo berdonasi untuk Asmat dengan klik https://kitabisa.com/ donasiasmat

Cara Berdonasi :
1. Klik "DONASI SEKARANG"
2. Pilih Bank Transfer Mandiri/BCA/BNI/BNI Syariah/BRI dan kartu kredit 
3. Dapat laporan via email

Terima kasih buat dukungan teman-teman semua, semoga kebaikan kalian dibalas berlipat ganda.

Salam hangat,

Zaadit Taqwa
Ketua BEM UI 2018.

Alasan Tak Ikut Ke Asmat

Seperti diberitakan sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) sudah memberangkatkan tim ke Asmat, Papua.

Mereka akan  membantu warga di sana yang mengalami gizi buruk dan penyakit campak.

Koordinator Bidang Sosial Politik BEM UI, Averous Noor Esa, mengatakan, ada delapan orang yang sudah diberangkatkan dan dibagi ke dalam dua tim.

Empat orang di tim pertama sudah berangkat, Senin (12/2/2018), bersama relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dengan lokasi tujuan di Distrik Siret.

Tim kedua, yang juga terdiri dari empat mahasiswa, berangkat bersama Satgas Kesehatan TNI dengan tujuan Distrik Fayet pada Kamis (15/2/2018) pagi.

Rombongan bertolak dari Bandara Halim Perdanakusuma Jakarta pukul 05.00, menggunakan pesawat angkut militer, dan akan tiba di Timika pukul 16.00 WIT.

"Ada dua tim dan dua-duanya sudah berangkat," kata Averous Noor Esa seperti dilansir Kompas.com . 

Ave mengatakan, tim akan menyalurkan donasi yang sudah digalang BEM UI di situs kitabisa.com.

Hingga Kamis siang ini, sudah terkumpul dana Rp 230 juta.

"Donasi akan terus kami buka sampai tanggal 18 Februari," ucap Ave.

Ave mengakui, Ketua BEM UI Zaadit Taqwa yang memberi kartu kuning kepada Presiden Joko Widodo tidak ikut berangkat ke Asmat.

Ia mengatakan, memang ada pembagian tugas di BEM UI.

Tugas terkait aksi kemanusiaan, dipimpin Wakil Ketua BEM UI, Eto Idmand Perdina.

"Wakil Ketua BEM itu memang langsung membawahi departemen sosial masyarakat," ujarnya.

"Jadi, memang ini job desk-nya Wakil Ketua BEM."

"Kalau dua-duanya berangkat, nanti enggak ada yang mengomandoi BEM di rumahnya sendiri," kata Ave.

"Jadi, ya, memang kemarin yang menjawab Pak Jokowi, Wakil Ketua BEM-nya."

"Bahwa kami memang ada rencana ke sana itu Wakil Ketua BEM yang ngomong," ucapnya.

Adapun sebelumnya Ketua BEM UI, Zaadit Taqwa, melakukan aksi mengacungkan kartu kuning kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Aksi itu dilakukan saat Jokowi menghadiri Dies Natalies UI di Kampus UI, Depok, Jumat (2/1/2018) lalu.

Kartu kuning diberikan sebagai peringatan kepada Jokowi atas berbagai masalah yang terjadi.

Salah satunya, gizi buruk di Asmat yang sudah menewaskan puluhan orang.

Menanggapi hal itu, Jokowi ingin agar pengurus BEM UI ikut melihat dan menyaksikan kondisi yang ada di Kabupaten Asmat, Papua.

Sehari setelah pernyataan Jokowi itu, BEM UI pun langsung menggalang donasi untuk Asmat di situs kitabisa.com. (TribunStyle/Agung Budi Santoso).

Berita Terkini