Program Padat Karya Tunai Petani di Bali, Satu Hari Dibayar Rp 85 Ribu

Editor: ade mayasanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo mengajak ngobrol para petani di tengah sawah, saat melakukan tinjauan program padat karya tunai‎ di Desa Kukuh, Kecamatan, Marga, Kabupaten Tabanan, Bali, Jumat (23/2/2018).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono

TRIBUNJAKARTA.COM, BALI - Presiden Joko Widodo mengajak ngobrol para petani di tengah sawah, saat melakukan tinjauan program padat karya tunai‎ di Desa Kukuh, Kecamatan, Marga, Kabupaten Tabanan.

Pantauan Tribun, Jumat (23/2/2018), Jokowi yang didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono tiba ‎dilokasi sekitar pukul 08.00 WITA.

Sesampainya di sana, Jokowi diberikan penjelasan secara singkat oleh Basuki mengenai program padat karya yang sedang dikerjakan, seperti halnya pembangunan irigasi dan pembangunan jalan.

Baca: Sosok Raudha Kasmir Satu-Satunya Peserta Hijab di Miss Indonesia 2018

Mantan Walikota Solo itu pun, langsung menyusuri pembangunan irigasi yang sedang dikerjakan belasan orang, baik itu laki-laki maupun perempuan.

Tidak jarang, terlihat Jokowi yang mengenakan kemeja putih lengan panjang menyempatkan diri untuk bertanya-tanya secara langsung dan mengajaknya ngobrol di tengah sawah menggunakan kursi.

"‎Rencana kerja berapa hari?," tanya Jokowi kepada para petani.

"50 hari," jawab ‎Wayan Sukanada yang merupakan petani dan juga pensiunan guru.

"Sehari di kasih berapa," lanjut Jokowi

"Rp 85 ribu, Pak," jawab salah satu petani lain.

"Rp 85 ribu dikalikan 50 hari, gede lah gede," timpal Jokowi.

Terlihat, ada tujuh petani yang diajak berbicara oleh Jokowi di tengah sawah menggunakan kursi panjang tanpa senderan, dimana pembicaraannya seputar program padat karya tunai berlangsung sekitar 5 menit.

Baca: Heboh di Dunia Maya, Siapa Sangka Nyla Nylala Ternyata Kerabat Artis

Dipenghujung obrolan, ‎Wayan sebagai perwakilan petani menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada Jokowi beserta jajarannya karena telah membuat program yang meningkatkan ekonomi masyarakat.

"Kebijakan padat karya ini sangat bermanfaat, tanahnya dari kami tapi biayanya dari bapak, terimakasih," ujar Wayan.

"Ini punya Kementerian PUPR," jawab Jokowi.

‎Diketahui pembangunan irigasi di Desa Kukuh memiliki panjang 600 meter dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 150 orang.

Para pekerja tersebut dibayar secara mingguan, biaya per hari sebesar Rp 85 ribu hingga Rp 125 ribu.

Sebelumnya, dalam sidang kabinet paripurna pada 6 Desember 2017 lalu, Kepala Negara telah menginstruksikan jajarannya untuk segera memulai pelaksanaan program padat karya di sejumlah daerah di Tanah Air.

Mulai dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kementerian Perhubungan, hingga Kementerian Kelautan dan Perikanan.

"Saya minta Januari (2018) sudah bisa kita lihat di lapangan, sudah dimulai. Kita harapkan dengan (program) ini akan ada peningkatan daya beli masyarakat di desa," ujar Presiden.

Berita Terkini