Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG- Kurangnya sistem kompetisi di Tangerang yang teratur dan rapi mengakibatkan daya saing antarpeserta kurang menonjol.
Nursaelan, head coach Persikota Tangerang U-21 sekaligus juri dalam seleksi calon pemain Persikota itu mengaku kurangnya daya saing peserta.
Baca: Polisi Gerebek Toko Jamu Penjual Oplosan Beromzet Rp 1 Juta Sehari di Bekasi
Proses seleksi ini diselenggarakan di Stadion Benteng Tangerang dari Senin hingga Rabu (28/2/2018).
"Waktu yang diberi hanya dua puluh menit sedangkan ada dua puluh dua pemain yang harus dinilai," ujar Nursaelan, Tangerang, Senin (26/2/2018).
Baca: Perketat Seleksi, Pelatih Ingin Lahirkan Kembali Bayi Ajaib Persikota
Satu peserta hanya dapat dinilai selama kurang dari satu menit.
Belum adanya sistem kompetisi yang baik dan teratur sangat disayangkan oleh Nursaelan.
"Seharusnya kan ditandingkan oleh pemain inti tim mana dan diberi waktu lebih," tambahnya.
Baca: Peserta Seleksi Calon Pemain Persikota Tangerang Kritik Lapangan yang Becek dan Berlumpur
Jika itu terjadi akan lebih terlihat daya saing dan lebih terlihat kemampuan asli peserta.
Namun, Nursaelan tetap tidak sembarang dalam menyeleksi guna melahirkan kembali julukan bayi ajaib Persikota.