Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nawir Arsyad Akbar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI UTARA - Tersedianya tiga mesin penjual tiket otomatis di Stasiun Bekasi tidak dimanfaatkan dengan baik oleh para calon penumpang kereta rel listrik (KRL) commuter line.
Antrean cukup panjang justru terjadi di loket penjualan tiket yang dilayani oleh seorang petugas, ketimbang mesin otomatis yang lebih praktis.
Menurut Iin, membeli tiket harian berjamin (THB) di loket lebih mudah, karena tinggal memberi tahu tujuannya.
Baca: Diduga Menipu, Ratu Dangdut Elvy Sukaesih Dapat 2 Tuntutan dari Penyanyi Singapura
"Kalau di loket tinggal bilang aja mau kemana nanti petugasnya yang urus. Di mesin kan harus tekan ini-itu dulu," ujar Iin di Stasiun Bekasi, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Sabtu (31/3/2018).
Pendapat yang sama juga diutarakan Ma'rifatul yang ingin menuju Stasiun Tanah Abang.
Baca: Enen WNI yang Tewas Dicekik Suami di Kamboja Curhat Ini Ke Guru Ngaji, Pesan Terakhir?
"Sedikit tidak mengerti juga pakai yang mesin. Kalau di loket tinggal kasih uang aja," ujar Ma'rifatul.
Berdasarkan pantauan TribunJakarta.com, di Stasiun Bekasi terdapat tiga mesin otomatis penjual THB KRL commuter line dan hanya beberapa orang yang menggunakannya.
Puluhan orang justru lebih memilih mengantre di dua loket pembelian THB yang dilayani oleh dua orang petugas.