TRIBUNJAKARTA.COM, MEDAN - Kasus penembakan yang menewaskan Jumingan alias Jun masih memiliki tanda tanya, motif apa Fahrizal membunuh adik iparnya sendiri.
Teguh Muliono (56) paman Fahrizal sempat bercerita kepada awak media, kronologi penembakan itu.
Baca: Akan Direlokasi Untuk Tertibkan Jatinegara, Sebagian Mau Sebagian Lagi Tidak Mau Karena Ini
Teguh mengungkapkan Fahrizal (mantan Kasat Reskrim Polrestabes Medan dan kini menjabat Wakapolres Lombok Tengah) dan adik iparnya Jumingan sama sekali tidak memiliki masalah atau percekcokan di dalam keluarga.
"Saya memang terkejut terhadap berita ini. Setahu saya Fahrizal dan Jumingan tidak memiliki masalah, baik itu masalah keluarga maupun pribadi," ujar Teguh saat menceritakan peristiwa penembakan tersebut di Jalan Tirtosari, Kecamatan Medan Tembung, Medan, Kamis (5/4/2018).
Baca: Menhub Budi Karya Sebut 12 Gerbong MRT yang Tiba di Priok Sesuai Jadwal dan Sesuai Pesanan
Pelaku berpangkat Kompol (Komisaris Polisi) ini, tiba-tiba menembak Jumingan di rumah korban. Teguh juga menyampaikan bahwa Fahrizal awalnya ingin menembak Kartini (Ibu kandungnya) namun dihalau oleh Jumingan.
"Semalam sehabis Salat Isa. Fahrizal datang dan sempat duduk-duduk sambil ngobrol baik-baik. Nah, masalah penembakan itu, memang awalnya ibunya mau ditembak, datang lah Jumingan menghalau dan ia langsung ditembak. Yang saya dengar sekali," ujarnya lagi.
Peristiwa ini memang sangat menyita perhatian warga setempat, pasalnya kelaurga Fahrizal dan Jumingan tidak memiliki masalah atau percekcokan keluarga. Teguh juga membenarkan hal tersebut.
Baca: Pawai Obor Asian Games Akan Lewati 51 Daerah di Indonesia, Yogyakarta jadi Perdana
"Enggak ada masalah keluarga. Waktu lebaran kemarin, baik-baik ajanya, enggak ada masalah atau cek-cok gitulah. Apalagi soal harta warisan, enggak ada," ucapnya lagi.
Kelakuan mantan Kasat Reskrim Polrestabes Medan ini pun, mencoreng Institusi Polri. Pasalnya pelaku yang berpangkat Kompol ini telah menembak adik iparnya sendiri.
Hingga saat ini, kasus penembakan tersebut telah ditangani oleh Polda Sumatera Utara. Namun, motif dari pelaku penembakan tersebut belum diketahui.
Baca: Polah Mantan Pengacara Setya Novanto: Merasa Lebih Bagus Berbahasa Indonesia dan Ingatkan Jaksa KPK
Sebelumnya, Polda Sumatera Utara menduga penembakan terjadi karena pelaku memiliki dendam terhadap korban.
"Kami patut menduga, pelaku ada perasaan benci dan dendam. Tapi begitu pun kami tidak bisa menjawab, baru bisa menduga dan itu pendalaman bagi para penyidik kami yang akan melakukan pemeriksaan lanjutan," kata Kapolda Sumatera Utara Irjen Paulus Waterpauw seperti yang diwawancarai TVOne. (Frengki Marbun/Tribun Medan)