TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Komitmen pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno untuk menghapus seluruh tempat hiburan 'nakal' di Ibukota kian nyata.
Lewat kerjasama dengan pihak Kepolisian, tempat hiburan yang terindikasi menjadi lokasi penyalahgunaan narkoba ataupun prostitusi terselubung akan ditutup seluruhnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Sandi-sapaan Sandiaga Salahudin Uno, merujuk pada kasus tewasnya Cutfil Margareth (30) pegawai Rock And Goal Sport Bar yang ditemukan tewas dalam saluran air di Jalan Sindang Baru, tepatnya depan PT Transporinda Lima Perkasa, Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara pada Sabtu (31/3/2018) lalu.
Sebab, bukan hanya semata menyoroti kematian Margareth yang tidak wajar, penyelidikan mendalam katanya sengaja dilakukan untuk menelusuri kandungan amphetamin dalam visum korban.
Terlebih, kasus tersebut sempat tertutup lantaran adanya kepentingan sejumlah oknum aparat.
Baca: Dua dari 25 PSK Panti Pijat dan Karaoke yang Dijaring di Depok Punya Penyakit Kelamin
"Awalnya belum komprehensif pembahasannya, harapannya agar aparat dapat menelusuri. Karena yang jelas ada korbannya, yang jelas ada dugaan narkoba, yang jelas juga seperti ditutup-tutupi di awalnya, tapi sekarang informasinya sudah masuk dan kami sekarang bekerjasama dengan Kepolisian," ungkapnya dalam rangkaian Kampanye Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Sudrajat dan Ahmad Syaikhu di Depok, Jawa Barat pada Minggu (8/4/2018).
Keputusan penutupan tempat usaha dipastikannya akan dilakukan apabila fakta dan bukti pelanggaran Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 18 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Pariwisata didapatkan, termasuk adanya dugaan prostitusi terselubung yang turut ditemukan dalam penyelidikan.
"Semuanya, termasuk perdagangan manusia, juga kekhawatiran kalau itu (tempat hiburan) juga dijadikan basis untuk distribusi narkoba juga betul-betul didalami. Kalau misalnya terbukti melanggar, sesuai dengan Pergub yang kita pasti tindak tegas dan langsung ditutup," tegasnya.
Terkait hal tersebut, pihaknya kini masih menunggu laporan lengkap, termasuk alat bukti yang digunakan sebagai dasar penutupan tempat usaha.
"Saat ini kita masih menunggu karena masih didalami pihak Kepolisian, apalagi sampai ada nyawa yang hilang, ini yang harus ditelusuri oleh temen-temen dari Kepolisian," tutupnya menambahkan. (Dwi Rizki)