Baca tanpa iklan
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Rafdi Ghufran
TRIBUNJAKARTA.COM, KELAPA GADING - Telah 15 tahun lamanua Udi (56) menjalani profesi sebagai seorang kuli panggul di Pergudang Bulog, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Bekerja di gudang beras bukan jaminan bagi Udi dapat memenuhi kebutuhannya di rumah.
Baca: Tonton 3 Aksi Si Tengil Kevin Sanjaya dengan Pemain Malaysia di Piala Thomas, Buat Penonton Tertawa
Sehari-hari Udi harus mengecer beras di warung, padahal beras yang diangkutnya saban hari mencapai puluhan karung.
"Di sini saya kerja beras, tapi di rumah beras beli. Banyak juga beras orang ini bukan beras saya" kata Udi kepada TribunJakarta.com Jumat (25/5/2018).
Baca: Waspadai Pesan Berantai di Whatsappp Bahwa McDonalds Bagi-bagi Kupon Gratis
Seriap hari dirinya bertugas memanggul beras yang beratnya sampai puluhan kilo di usianya yang senja.
Hal itu dilakukan dirinya untuk menghidupi keenam anaknya di kampung halaman.
Bekerja sebagai kuli panggul penghasilan Udi tidak menentu, terkadang dia hanya mendapat Rp 50 ribu.
"Penghasilan kadang sehari kadang Rp 50 ribu namanya kita kuli ya, itu buat hidupin anak-anak di kampung," ungkap Udi.
Baca: Pertahankan Cinta, Lady Diana Coba Pakaian Menggoda, Komentar Charles Buat Sakit Hati
Dengan penghasilan sebesar itu, Udi masih mampu menyekolahkan tiga buah hatinya.
Sedangkan tiga anak Udi yang lain telah mengarungi bahtera pernikahan.
"Penghasilan ya bisa aja, namanya punya anak sekolah tiga. Bisa nyekolahin anak," paparnya.
Baca: Pria Ini Tuntut Ganti Rugi Rp 37 Miliar Setelah Dinyatakan Tidak Bersalah 25 Tahun Kemudian
Ke depannya Udi berharap agar pemerintah dapat menyejahterakan profesi kuli panggul yang digelutinya.
Paling tidak dengan memenuhi kebutuhan pangan dirinya akan beras.
"Pengennya dapet beras juga di sini, harusnya begitu, umpama penghasilan 10 ribu jadi udah ada berasnya," tutupnya.