TRIBUNJAKARTA.COM - Sprinter Indonesia Lalu Muhammad Zohri mengaku bukan medali emas yang menjadi targetnya saat mengikuti kompetisi di cabang olahraga Kejuaraan Atletik Dunia U-20 yang digelar IAAF.
Zohri diketahui merupakan atlet dari Nusa Tenggara Barat.
Ia mengalahkan duo sprinter asal Amerika Serikat, yaitu anthony Schwartz dan Eric Harrison, yang masing-masing mencatatkan perolehan waktu 10,22 detik.
"Sekarang, saya akan mempersiapkan Asian Games untuk bulan depan," kata atlet berusia 18 tahun itu dikutip dari Kompas.com.
"Saya sangat bangga. Ini adalah pengalaman yang luar biasa dan sangat bagus untuk karier saya," sambungnya.
Dia tampak diapit oleh Schwartz dan Harrison yang masing-masing membawa bendera AS ketika berfoto bersama.
Usai berhasil menyambet emas, Zohri telah kembali ke Tanah Air.
Zohri menangis tak kuasa menahan haru saat menginjakkan kedua kakinya di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta pada Senin malam (17/7/2018).
Sesaat sampai di Indonesia, remaja asal NTB tersebut memberi kata sambutan untuk warga Indonesia yang telah menunggu kedatangannya.
Ia tak kuasa menahan tetesan air mata ketika membahas keadaan rumah dan tempat asalnya di NTB.
• Maju Jadi Caleg, Dirly Idol Sebut Coba Jalani Kehidupan hingga Ingin Masyarakat Indonesia Bersatu
"Sebenernya saya juga masih mengenang bagaimana dulu saya (menangis) cuma bisa mengenal tempat saya dari dulu kecil masih hidup sama ibu bapak saya," ucap Lalu sambil tersengguk menahan tangis di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (17/7/2018) tengah malam.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi yang hadir menemani Lulu mencoba menenangkan pahlawan Indonesia tersebut dengan memeluknya sambil mengusap punggung Lalu.
Melihat suasana yang menyentuh kelabu tersebut, sontak para pendukung dan simpatisan Lulu bertepuk tangan untuk menyemangatinya.
"Semangat! Lalu pahlawan Indonesia!" Teriak pendukung Lalu secara lantang.
Menpora pun berpesan agar kita selalu dapat menjadikan Lalu sebagai motivasi bagi atlet-atlet Indonesia.