Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Sudah dua tahun lamanya, Kodir membersihkan Kali Krukut yang melintas di wilayah Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Saat ditemui TribunJakarta.com, tampak tiga petugas Dinas Lingkungan Hidup tengah bersitirahat selepas membersihkan kali di bilangan Komplek Widya Chandra, Kebayoran Baru.
Satu di antaranya Kodir, yang mengisahkan pengalamannya membersihkan Kali Krukut
"Sudah dua tahun kerja bersihin Kali ini, sebelumnya saya bersihkan kali di Setiabudi. Ada beberapa benda yang ditemukan disini," ungkapnya kepada TribunJakarta.com, Senin (24/9/2018) di lokasi.
Kodir pernah menemukan sebuah granat yang masih aktif mengambang di Kali Krukut.
"Pernah ketika lagi bersihkan kali, ada sebuah granat hijau yang mengambang. Langsung kita laporkan ke sekuriti dari situ dilaporkan ke polisi untuk diamankan. Masih terpasang pemantiknya. Katanya masih aktif," bebernya.
Ketika terjun membersihkan kali, tubuh Kodir acapkali dilengkapi dengan baju pelampung.
"Soalnya di Kali itu kedalamannya berbeda beda. Ada yang sedalam 2 meter," ujar pria yang dulu bekerja sebagai Office Boy di sebuah perusahaan.
Ular yang berada di Kali tersebut sudah menjadi pemandangan yang sering dilihatnya.
"Ular sering saya lihat, ada berbagai ular. Ular Sanca pernah saya lihat. Selain itu berbagai bangkai binatang kayak ayam atau tikus juga sering saya lihat," paparnya.
Bahkan setahun silam, Kodir bercerita kali yang dibersihkannya pernah dilalui oleh dua jasad manusia karena hanyut terbawa air.
"Sama waktu itu ada dua jasad manusia, kasihan memang, satu jasad enggak ketemu karena hendak nolongin jasad yang tenggelam tercebur dari jembatan di Jalan Kebalen 7. Ditemukannya di Sudirman sana,"kenangnya.
• Berkomitmen Berangkatkan Jemaah, Bos First Travel Ajukan Kasasi ke Mahkamah Agung
• Kutipan Menyentuh Haringga Sebelum Tewas Dikeroyok Hingga Pesan Terakhirnya untuk Persija Jakarta
• Soal Bahaya Terobos Palang Pintu Kereta di Stasiun Cakung, Pengendara: Sudah Biasa Kayak Begini
Jika kali tak mengalami air pasang, Kodir bersama rekan rekannya mampu mengangkut sampah setengah mobil pick-up.
"Kalau lagi enggak pasang, sampah yang kami angkut paling setengah mobil pick up, dari sampah plastik, dedaunan dan bangkai. Kalau banjir bisa satu mobil penuh," tuturnya.