Suporter Tewas

Rivalitas Bobotoh dan Jakmania Makan Korban, Sutiyoso Sarankan Anies dan Emil Bertemu

Penulis: Pebby Ade Liana
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mantan gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso saat menyambangi Balaikota DKI Jakarta, Selasa (21/11/2017).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Dunia sepak bola Indonesia berduka menyusul tewasnya seorang suporter Jakmania sebelum laga Persib Bandung vs Persija Jakarta.

Haringga Sirila tewas akibat dikeroyok oleh sejumlah oknum Bobotoh di luar Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung,  Minggu (23/9/2018) sore. 

Suporter Jakmania ini rencananya ingin menonton secara langsung big match Maung Bandung dan Macan Kemayoran pada laga pekan ke-23 Liga 1.

Mantan gubernur DKI Jakarta Sutiyoso pun ikut berkomentar. Menurut dia suporter tewas akibat dikeroyok oknum suporter lain bukan kali pertama terjadi.

Ia mengatakan kejadian ini sudah terlihat dari zaman dirinya memimpin DKI Jakarta.

"Rivalitas Persija dan Persib itu kan sudah begitu lama ya, di satu sisi zaman saya masih cuman klecek-klecekan (kecil-kecil) saja gitu. Saat turun jadi gubernur, saya perhatikan terus makin memuncak," ujar Sutiyoso saat dihubungi wartawan pada Senin (24/9/2018).

Ia menyarankan sebaiknya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan segera bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk mengkomunikasikan hal tersebut.

Menurut Sutiyoso, persoalan ini harus segera diselesaikan secara seksama dengan mempertemukan seluruh pihak.

Mulai dari Gubernur DKI Jakarta dan Gubernur Jawa Barat, manajemen Persija Jakarta, perwakilan Jakmania, Persib Bandung, hingga perwakilan Bobotoh.

"Anies maupun Ridwan Kamil harus menyikapi. Bertemu dengan semua pengurus Persija, dan Persib, seluruh Jak Mania dan Bobotoh mewakili harus dilakukan konsiliasi," kata Sutiyoso.

"Juga aparat segera menyelesaikan masalah ini dan menemukan pelaku agar ditindak secara tegas dengan hukum setimpal lah. Karena ini membunuh orang, melenyapkan nyawa orang," tambahnya.

Sutiyoso mengaku bersedia apabila ditunjuk sebagai dewan penasihat kedua belah pihak.

Pasalnya, kejadian seperti ini harus segera diselesaikan sehingga tak lagi memakan korban jiwa.

"Ya mau. Harus mau dong," katanya.

Sebelumnya, Anies telah mengatakan akan melibatkan ahli untuk menyelidiki apa sebenarnya faktor penyebab perselisihan kedua suporter ini.

"Kita tidak ingin kejadian ini berulang. Kita sendiri tidak tahu apa yang sesungguhnya terjadi sehingga orang bisa bertindak seganas itu. Orang yang tidak berdosa, hanya karena dia membawa tim yang berbeda, merasakan kekerasan yang brutal. Nanti kita harus tanya pada mereka yang ahli soal ini sehingga kita bisa tahu apa sesungguhnya faktor utama, penyebab kejadian yang ganas dan brutal seperti itu," kata Anies Senin, (24/9/2018).

Menurut dia tanpa diketahui secara pasti sebabnya, Anies mengaku kesulitan untuk mencegah kejadian serupa.

"Tanpa kita tahu sebabnya yang jelas, sulit mencegah peristiwa ini terulang. Aparat penegak hukum tentu akan bekerja. Tapi kita harus melakukan kegiatan pencegahan, bagaimanan pencegahannya? Kita harus bicara dengan mereka yang menguasai persoalan ini. Kan ini bukan soal tebak-tebak (sebabnya) ini udah kesekian kalinya (terjadi)," tuturnya.

Berita Terkini