Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua Fraksi PKS Abdurrahman Suhaimi mengatakan bahwa PKS telah menghormati permintaan Partai Gerindra untuk membuat badan uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test untuk menyeleksi calon wagub DKI Jakarta.
Meskipun, pada awalnya PKS menilai bahwa seleksi tersebut seharusnya tak perlu. Sebab, Gerindra telah sepakat bahwa kursi wagub DKI telah diserahkan pada PKS.
"Cuma karena Gerindra mengatakan itu, maka akan kita hormati. Tapi jangan ini untuk mengulur-ulur (waktu)," kata Suhaimi saat dihubungi, Jumat (16/11/2018).
Suhaimi ingin agar proses seleksi di tim fit and proper test tidak dibuat untuk mengulur-ulur waktu pergantian wagub DKI.
Apalagi, menurutnya hingga kini belum ada kesepakatan terkait pengusungan nama calon yang mengharuskan PKS mengirimkan lebih dari dua nama.
"Kemarin di Najwa kan kita bilang, semakin diulur-ulur kita khawatir masyarakat tak percaya pada Pak Taufik. Dampaknya bukan hanya pada PKS aja, karena yang menunggu itu banyak dan orang gak tau kalau itu hak nya PKS," kata Suhaimi.
"Semakin ada kesan itu dipersulit dan diulur-ulur, itu dampaknya semakin (negatif) ya pada Gerindra, dan itu bisa berdampak pada pilpres," ungkapnya.
Diketahui, sebelumnya PKS telah memiliki dua nama yang akan diusung untuk mengikuti fit and proper test sesuai dengan kesepakatan dengan partai Gerindra, yakni Agung Yulianto, dan Ahmad Syaikhu.
• Cucu Wiranto Meninggal, Ini 5 Hal Berbahaya Bagi Balita yang Kerap Dianggap Sepele
Namun, terkait hal itu Gerindra menilai bahwa seharusnya PKS mengirim lebih dari dua kandidat, atau minimal empat nama untuk mengikuti fit and proper test tersebut.
Sehingga kandidat yang diusung memiliki pembanding saat dipilih sebagai dua calon terbaik.
"Kita minta lebih dari dua dong. Minimal 4 petunjuk ketua DPD (Gerindra). Masa fit and propertest cuma dua (nama) dan dua-duanya akan diajukan (ke DPRD). Kan harus ada pembanding," kata Wakil Ketua DPD Partai Gerindra, Syarif beberapa waktu lalu.
Kendati demikian, Suhaimi nampak belum bisa memastikan siapa nama lainnya yang akan di usul PKS untuk ikut dalam uji tersebut.
Sebab, dirinya mengaku bahwa PKS akan terlebih dahulu membahas persoalan tersebut secara bersama dengan pimpinan dan anggota lainnya.
"Kita sampaikan dulu pada pimpinan DPW dan DPP untuk memusyawarahkan. Nanti baru kita sampaikan dipenuhi atau tidak permintaannnya," kata Suhaimi.