Reuni 212

Sebut Reuni Akbar 212 Sebagai Aset Bangsa, Aa Gym Usulkan Ahok Diundang Tahun Depan

Penulis: Kurniawati Hasjanah
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Abdullah Gymnastiar usai memberikan ceramah di resepsi pernikahan Laudya Cynthia Bella dan Engku Emran di Intercontinental Hotel & Resort, Dago Pakar, Bandung, Jawa Barat, Minggu (8/10/2017).

TRIBUNJAKARTA.COM - Abdullah Gymnastiar atau yang akrab disapa Aa Gym menanggapi pelaksanaan Reuni Akbar 212 yang dilakukan pada hari Minggu (2/12/2018).

Aa Gym menuturkan, Indonesia adalah rumah yang harus dijaga bersama meski terdapat perbedaan sudut pandang.

Kendati demikian, yang bisa mempersatukan masyarakat Indonesia yakni hati.

Aa Gym juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada panitia acara reuni akbar, aparat keamanan dan berbagai pihak yang terkait.

"Kita harus akui bahwa ini ada di era Pak Jokowi kejadian besar ini dengan kelebihan dan kekurangannya. Maka kita harus berterima kasih juga. Terutama juga terima kasih bagi yang hadir karena bisa jadi bahan pencerahan sebagai evaluasi," tutur Aa Gym dilansir dari kanal YouTube Indonesia Lawyers Club pada Rabu (5/12/2018).

"Jadi menurut saya, 212 ini aset bangsa, karunia Allah bagi siapapun dari kejadian ini," sambungnya.

Aa Gym mengatakan, dirinya tak hadir di Reuni Akbar 212 karena ada milad pesantren di Bandung sehingga dirinya objektif saat melihat peristiwa tersebut.

Banyaknya orang berbondong-bondong datang ke acara Reuni Akbar 212, lanjut Aa Gym, disebabkan karena ada sesuatu yang merasa harus diungkapkan tapi sulit dilontarkan.

Tambah Kekuatan di Musim Depan, Pelatih Persija Jakarta Berencana Rekrut Pemain Naturalisasi  

Elektabilitas Jokowi-Maruf Merosot, Jokowi Dinilai Gagal Sebagai Petahana

Aa Gym pun memberikan contoh dari penjelasannya tersebut.

"Saya sebagai anak bangsa dan seorang yang beragama Islam, ada suatu kepedihan jika mendengar kata radikal. Seolah menghujam kepada kami walaupun tak dituduhkan langsung," ucap Aa Gym.

Tiap kali mendapatkan tuduhan sebagai pemecah belah bangsa, radikal dan semacamnya, Aa Gym mengucapkan sumpah jika dirinya tak rela Indonesia terpecah belah.

"Saya rela mati demi menjaga bangsa ini tetap penuh keberkahan di jalan Allah. Demi Allah, saya tak rela bangsa ini hancur. Oleh karena itu mungkin ada rasa ini, lalu kemana harus bicara? Karena ada peluang di acara tersebut maka kami bicara dengan perilaku," beber Aa Gym.

"Kami bukan orang bengis dan kasar, maka senyuman pun dirasakan. Kami bukan orang-orang yang ingin merusak maka kasih sayang bertebaran. Saudara kita yang bukan beragama Islam bisa merasakan karena memang semua orang ingin menceritakan keindahan Islam," lanjutnya.

Aa Gym mengaku dirinya tak menduga jika banyak peserta Reuni Akbar 212 yang hadir.

Aa Gym (YouTube/IndonesiaLawyersClub)

"Bagaimana mungkin, ini bukan gerakkan tokoh. Mungkin ada yang bicara di mimbar tetapi sebagian besar tak pusing dengan ada atau tidaknya soundsystem, bisa hadir dan bawa makanan serta berbagi. Ini keberuntungan bagi siapapun, ternyata kita bisa berkumpul dan saling menyayangi, saling bahu membahu," kata Aa Gym.

Halaman
12

Berita Terkini