Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Komika Ernest Prakasa mendapatkan komentar bernada rasis di media sosial, Twitter dan Instagram.
Ernest Prakasa lantas membeberkan cerita masa kecilnya.
Awalnya Ernest Prakasa mengatakan enggan melaporkan pihak yang memberikan komentar bernada rasis itu.
Ernest Prakasa memandang hal tersebut sebagai dinamika yang ada di media sosial.
"Waduh kalau yang begini harus gw laporin mah pegel bener.
Biarlah itu jadi dinamika warga Instagram," tulis Ernest Prakasa.
Hal tersebut disampaikan Ernest Prakasa melalui Twitter pada Selasa (11/12/2018).
• Arie Untung Dukung Aksi 812 di Malaysia, Ernest Prakasa: Logikanya Dimana?
• Foto Anak Asri Welas Dipakai untuk Menipu, Nikita Mirzani hingga Ernest Prakasa Berkomentar: Biadab
TONTON JUGA
Ernest Prakasa mengatakan orang yang memberikan komentar rasis itu terlalu sok tahu.
Ia lantas menerangkan tak semua anak Tionghoa hidup di perumahan.
"Buset orang ini sok taunya minta ampun.
Dipikir semua orang Cina anak komplek?" tulis Ernest Praksa.
Ernest Prakasa mengatakan saat masih belia, dirinya belasan tahun hidup di daerah Tulodong, Jakarta Selatan.
• Prabowo Geram dengan Sejumlah Media Terkait Reuni 212, Ernest Prakasa: Copy Paste Donald Trump
• Beri Pesan Kepada Pasangan yang Menikah, Ernest Prakasa: Jangan Buru-buru Punya Anak!
Ia menceritakan daerah Tulodong kini sudah digusur dan berubah menjadi kawasan mewah SCBD.
"Gw belasan taun gede di Tulodong, sekarang udah digusur abis jadi komplek SCBD," tulis Ernest Prakasa.
Ernest Prakasa mengungkapkan kala itu ia tinggal di kawasan yang sama dengan komika Arief Didu.
• Pasca Bebas dari Penjara, Ahok Show Dikabarkan Akan Tayang, Ernest Prakasa Beri Komentar Ini
• Gisella Anastasia Ceraikan Gading Marten dalam Susah Sinyal, Ernest Prakasa: Gue Sedih Beneran
"Sekampung sama @ariefdidu," tulis Ernest Prakasa.
Saat masih tinggal di Tulodong, Ernest Prakasa membeberkan dirinya yang masih kanak-kanak kerap bermain permainan tradisional.
"Kecil gw maen gundu, ngadu cupang, tepok gambaran, ampe nyari ncu di got. Good times," tulis Ernest Prakasa.
"Ngebandring layangan dari pohon jambu? Check.
Berantem sama temen yg ngaku kesurupan macan? Check.
Lempar batu ke kaleng diisi buntelan gambaran? Check.
Maen loncat karet sama cewek2? Check!" tulis Ernest Prakasa.
Ernest Prakasa dan Arie Untung Berserteru
Pernyataan pembawa acara Arie Untung sempat menjadi viral dan kontroversial di jagat Twitter Indonesia.
Sebelumnya, Arie Untung diduga mendukung gerakan 812 dengan menyebut aksi 812 merupakan bentuk dari persaudaraan.
"The power of ukhuwah Malaysia 812, MasyAllah Tabarakallah," tulis Arie Untung di akun Twitternya, Minggu (9/12/2018).
Penelusuran TribunJakarta.com aksi 812 di Malaysia dilakukan untuk menentang Konvensi Internasional tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi Raisal, atau International Convention on the Elimination of All Forms of Racial Discrimination (ICERD).
Aksi 812 di Malaysia diselenggarakan oleh kelompok muslim Melayu bersama dengan Partai Islam Malaysia (PAS) juga United Malays National Organisation (Umno).
Dilansir dari Malaymail, panitia mengklaim jumlah massa yang hadir ke Aksi 812 sebanyak 500 ribu.
Aksi 812 digelar di Dataran Merdeka, Malaysian, Sabtu (8/12/2018).
Melalui cuitannya, Ernest Prakasa sempat menyinggung logika Arie Untung saat diduga mendukung penolakan penghapusan diskriminasi rasial itu.
Kini, Arie Untung membalas sindiran Ernest Prakasa.
Melalui akun Instagramnya, @ariekuntung, Arie Untung memberikan klarifikasinya bahwa dirinya tak mempermasalahkan gerakan tersebut.
Sebab menurutnya mayoritas warga anti-ICERD itu adalah kaum pribumi yang masih butuh 'Old Malaysian' Ways. Arie Untung menegaskan itu murni hak mereka.
Ia juga menjelaskan bahwa itu gerakan damai dan 'syukuran' lantaran belum disahkannya kebijakan tersebut.
Jika ditanya ia berada di pihak mana, ayah tiga anak itu mengaku hanya tertawa.
Hal itu dikarenakan dirinya bukanlah orang Malaysia. Ia mengaku hanya menyoroti ukhuwah atau tali persaudaraan yang terbangun pada saat aksi berlangsung.
Ia justru mempertanyakan bagian mana dari unggahannya itu yang menyebut bahwa ia pro atau kontra ras tertentu.
Lebih lanjut, suami Fenita Arie ini justru diduga membahas personal Ernest Prakasa.
Ia diduga menyebut Ernest Prakasa sebagai sosok yang Pancasilais, namun tak mau dianggap sama dengan kaum lainnya.
Arie Untung bahkan mengaku lupa jika ada orang yang tak sepaham dan tak satu keyakinan dengannya akan 'alergi' dengan kata-kata ukhuwah.
Kendati begitu, ia mengaku sudah memaafkan semua pihak yang menyindirnya, termasuk penulis cuitan tersebut.
Berikut catatan lengkap dari Arie Untung.
"ICERD? PAAN SIH?
Ada Malaysian yg beranggapan
Dibalik label “anti diskriminasi”
1. Adalah gerakan liberal yang mengesampingkan asas-asas kenegaraan bumiputra yang dianut Malaysia (Malaysia hukum Islam)
2. Icerd seolah menghina Malaysia yang sudah lama bertoleransi
3.4.5 dll.. (banyak nih)
Terus? Ujug-ujug aku mbela gitu?
lanjuuut..
Ada juga pihak yang juga jelasin sebaliknya, ICERD bla3x dari sudut pandang yang berbeda
Mereka beda pandangan? Silakan
Gini..
mayoritas warga anti-ICERD itu adalah bumiputra yang masih butuh “old malaysian ways”, (INI MURNI TERSERAH MEREKA BROH)
Dan Gerakan 812 tersebut adalah GERAKAN DAMAI, acara selametan mendukung pemerintah karena “belum-disahkannya penolakan ICERD”, mungkin karena masih belum dianggap perlu.
Ini damai lho
Intinya
absolut keputusan seperti ini bisa terjadi kalau 2 pihak besar yang sering bersaing PAS-UMNO hari itu jadi akur damai enggak bersengketa
(Inilaah ukhuwahnya.. mudah-mudahan nangkep ya)
Aku mihak mana? EKE ORANG MALAYSIA AJA BUKAN KELES apa urusannya pro atau kontra mangkanya aku ketawa. YANG KUBAHAS UKHUWAHNYA.. pada baper amat
So?
Dengan sebab di atas? Eyke mang mentri Malaysia. Didemo? Lah kalian yg demo, orang Malaysia juga bukan, tau ICERD aja mungkin enggak? Ini penting enggak sih? Situ mau pro atau kontra silakan aja kesana broh
Yuk liat ulang postinganku
Part mana aku singgung soal pro kontra ras?
Atau membawa salah seorang petinggi stasiun sebagai orang yang rasis?
I know him, beliau Pancasilais
Teman-temanku yang keturunan Tionghoa banyak kok dan aku sayang mereka.
Bahkan ada yang jadi ustadz. Atau partner-partner bisnisku juga keturunan. Mereka semua menurutku orang pribumi.
Kalau penulis twitt tersebut justru enggak mau dianggap “sama” dengan kita
Jadi? Siapa yg rasis?
Apapun prasangka atau penggiringan opini untuk membenciku, semuanya udahku maapin ya.
Termasuk yang nulis.
I know he’s a good guy (tx for following)
Aku lupa
Untuk yang anti dengan keyakinanku pasti akan alergi dengan kata 'ukhuwah', aku minta maaf, enggak apa-apa situ benci, eke tetap cinta.
Kita semua bersaudara dalam perbedaan
Intinya
Maunya masnya yg benar, aku yg salah kan?
Sok ajah
Satu hal
kalau merasa hatespeechnya bisa mempengaruhi mata pencaharian aku, hmm
On God’s mercy
I create my own
Keberkahan untukmu brader, (love) you," tulis Arie Untung pada Selasa (11/12/2018).