Tsunami di Banten

Cerita Ifan Seventeen Tentang Kotak Hitam hingga Peran Dua Pria saat Tsunami Banten Menerjang

Penulis: Y Gustaman
Editor: Mohamad Afkar Sarvika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ifan Seventeen

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Enam hari setelah tsunami menyapu orang-orang yang dicintainya, terkhusus istrinya Dylan Sahara, Ifan Seventeen membuka cerita.

Selama ini pria memiliki nama Riefan Fajarsyah tak menceritakan bagaimana ia berhasil selamat dari tsunami yang menerjang Pantai Tanjung Lesung, Sabtu (22/12/2018).

Ifan Seventeen dan bandnya saat itu menghibur gathering PLN UIT Jawa Bagian Barat di Tanjung Lesung Beach Reasort, Pandeglang.

Belum lama manggung, seluruh orang di acara itu diterjang tsunami.

Personel band Seventeen meninggal, kecuali Ifan. Begitu juga istri Ifan Seventeen, Dylan Sahara.

Sejak saat itu Ifan Seventeen lebih memilih bertahan untuk mencari istrinya.

Ia bersumpah akan pulang semobil dengan Dylan Sahara jika memang ditemukan meninggal.

Ucapannya terkabul dan jenazah Dylan Sahara baru ditemukan pada Senin (24/12/2018).

Cerita Ifan Seventeen selamat dan siapa saja yang bersaja menolongnya ia ceritakan.

Berikut TribunJakarta.com himpun sederet fakta bagaimana Ifan Seventeen bisa selamat dari tsunami.

Terkatung dua jam di laut

Ifan Seventeen sempat terseret ke laut setelah tsunami menghancurkan apa yang dilewatinya di pantai Tanjung Lesung.

"Aku sendiri waktu itu terlempar ke tengah laut, terus memang di sekitarku memang banyak mayat mungkin ada 20 atau 30an," ujar Ifan Seventeen melalui sambungan telepon dalam Breaking News Tsunami di Selat Sunda TV One pada Minggu (23/12/2018).

 Pria kelahiran Yogyakarta itu hampir menyerah saat terapung di tengah laut.

"Saya kelempar cukup jauh, begitu saya menyeebrang saya terapung-apung di laut sekitar hampir dua jam," ucap dia.

"Begitu saya sampai di pinggir yang pertama saya cari keluarga dan keluarga Seventeen," tambah Ifan Seventeen.

Saat tsunami datang band Seventeen tengah memainkan lagu kedua.

Cerita Slamet Sempat Rekam Penampilan Seventeen Band: Tergulung Ombak dan Berenang Bersama Mayat

Sulung Aa Jimmy Dimakamkan, Apoy Wali Beri Kesaksian: Aa Jimmy Minta Maaf dan Memeluk Saya

Abaikan Ini, Dylan Sahara Lebih Memilih Selalu Dekat dengan Ifan Seventeen

Berdasarkan kesaksiannya, panggung tiba-tiba terbalik tersapu air.

Personel Seventeen kaget dan tidak tahu apa yang terjadi karena tiba-tiba panggung terbalik.

"Tergulung-gulung, nelen air lumpur banyak, kaki di atas kepala di bawah, besi di mana-mana. Kepentok sana-kepentok sini, makanya memang banyak yang patah," Ifan menjelaskan kengeriaan malam itu.

Menurut dia proses evakuasi korban saat itu berlangsung lambat.

Hal ini bisa dipahami mengingat lampu padam dan hujan deras.

Tiga penyelamat

Belum lama ini Ifan Seventeen menyebut dan berterima kasih kepada para penyelamatnya.

"Sebenernya Allah mengirimkan tiga penyelamat waktu bencana kemarin," kata Ifan Seventeen dalam keterangan foto Instagramnya pada Jumat (28/12/2018).

Ifan Seventen mengaku kotak hitam menjadi penyambung nyawanya saat terombang-ambil dua jam di laut.

Lagu Kemarin Band Seventeen Didasari Cerita Nyata, Aviwkila Kasih Tribute untuk Para Korban Tsunami

Kenang Dylan Sahara Bukan Manusia Sempurna, Ifan Seventeen: Dia Istri Terbaik yang Allah Berikan

Afu Sempat Dikejar Ombak Lima Meter, Waryani Tersangkut di Pohon

Ia, bersama tiga orang lain di dekatnya, memperkirakan saat terombang-ambil jarak dengan bibir Pantai Tanjung Lesung hampir satu kilometer.

"Walaupun sudah setengah mengapung, tapi masih mampu menjadi sandaran jari-jari kami saat kami benar-benar kelelahan dan kehabisan nafas," ungkap Ifan Seventeen.

Penyelamat kedua dan ketiga adalah Epi Soemarna dan Yusran Kiyut

"Yang kedua dan ketiga adalah mas @episoemarna (kanan) dan bang @yusrankiyut (kiri), pertemuan tak sengaja di tengah jalan dan di ruang IGD rumah sakit, di tengah kebingunganku, tanpa kendaraan, tanpa arah, tanpa uang sepeserpun yang aku pegang waktu itu," cerita dia.

Dalam kondisi tak saling mengenal, Epi Soemarna dan Yusran membantu Ifan Seventeen dengan mengantarnya kemana pun.

"Mereka dengan ikhlas memberikan waktu mereka dua hari full, dari mengantarkanku kemanapun, memberikanku makanan, meminjamkan sarung dan pakaian, tas, obat-obatan, jaket yang mereka pakai saat aku kedinginan," beber dia.

Keduanya juga yang membantu Ifan Seventen menyebarkan data kepada relawan lainnya tentang ciri-ciri Dylan Sahara, istrinya.

Tak hanya itu, dukungan moril keduanya menguatkan Ifan Seventeen selama mencari Dylan Sahara termasuk Andi, drummer Seventeen.

"Mas Epi, Bang Yusron, hanya Allah yang bisa membalas kebaikan Mas Epi dan Bang Yusron, enggak akan cukup aku yang ngebales," aku Ifan Seventeen.

"Ya Allah ya Tuhanku, terima kasih atas kesempatan yang telah Engkau berikan, semoga semua yang selamat selalu dalam lindungan Allah SWT dan semua yang telah wafat diterima disisiMu yang paling mulia ya Allah. Al-fatihah," begitu akhir keterangan fotonya.

Telepon keluarga dengan ponsel mahasiswa IPB

Rasa terima kasih Ifan Seventeen turut sampaikan ke BEM KM Institut Pertanian Bogor terkait tsunami Selat Sunda.

Ketika itu sejumlah mahasiswa IPB turut memberi bantuan kepada Ifan seventeen.

Ifan Seventeen menjelaskan, sejumlah mahasiswa IPB yang tergabung dalam BEM KM IPB tengah mengadakan acara di sekitar lokasi.

Namun seiring tsunami menerjang Pantai Tanjung Lesung, sejumlah mahasiswa IPB itu seketika memutuskan untuk menjadi relawan.

Ifan Seventeen berterimakasih kepada BEM KM IPB yang turut membantu dirinya setelah tsunami menerjang pantai Tanjung Lesung.

Dijelaskan Ifan Seventeen, sejumlah mahasiswa IPB itu sempat meminjamkan ponselnya untuk mengabari keluarganya.

Tak hanya itu, sejumlah mahasiswa IPB itu juga turut memberikan tumpangan kepada Ifan Seventeen.

Hal itu diungkapkan Ifan Seventeen lewat Insta Story Instagramnya @ifanseventeen beberapa waktu lalu.

"Aku lupa ucapin makasih buat temen2 BEM KM IPB yang lagu farawell di sekitar kejadian, malah mutusin jadi relawan dadakan," tulis Ifan Seventeen.

"Makasih udah kasiin pulsanya buat nelfon ngabarin orang rumah pertama kalinya, udah numpangin pick up nya hujan2 sama2, udah kasi support pas di sana Makasih ya temen2," tambah Ifan Seventeen.

Di sisi lain, pengguna Instagram, @yazidah_ziya yang disinyalir seorang mahasiswa IPB sedikit menggambarkan situasi seusai tsunami menerjang pantai Tanjung Lesung.

Yazidah menjelaskan bahwa, usai tsunami Selat Sunda menghantam, rekannya di BEM KM IPB dan Ifan Seventeen ikut mengevakuasi korban.

Namun saat diajak untuk bergegas meninggalkan lokasi kejadian, Ifan Seventeen menolaknya.

Ifan Seventeen menolak ajakan sejumlah mahasiswa IPB lantaran ingin mencari istrinya Dylan Sahara.

"Masih terbayang malam itu mas Ivan sama temen-temen BEM KM IPB ikut evakuasi korban.

Beliau enggak mau kita ajak bareng naik bis kami untuk pulang, karena beliau mau mencari istrinya dulu," tulis Yazidah.

Insta Story Ifan Seventeen mengucapkan terima kasih kepada BEM KM IPB (Instagram @ifanseventeen)

Seperti sebelumnya bahwa Ifan Seventeen menjadi korban tsunami Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018).

Ketika itu, Ifan Seventeen dan bandnya tengah manggung di tepi pantai Tanjung Lesung.

Tiga personel Seventeen pun meninggal dunia dihantam tsunami Selat Sunda.

Ketida personel Seventeen tersebut di antaranya adalah Andi Seventeen, Bani Seventeen, dan Herman Seventeen.

Dari empat pesonel Seventeen, hanya Ifan Seventeen yang selamat dalam insiden tsunami Selat Sunda.

Namun, Ifan Seventeen harus kehilangan Istrinya tercintanya, Dylan Sahara.

Dylan Sahara meninggal dunia setelah tsunami Selat Sunda menerjang pantai Tanjung Lesung. (TribunJakarta.com)

Berita Terkini