Jasad Bripka Matheos Pertama Ditemukan Sebelum Adzan Magrib Berkumandang

Penulis: Bima Putra
Editor: Erik Sinaga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS - Jasad Bripka Matheos De Haan pertama ditemukan penjaga makam TPU Mutiara, Syafi’i (50) sebelum adzan magrib berkumandang atau sekira pukul 18.00 WIB pada Senin (31/12/2018), bukan pada pukul 18.30 WIB.

Hal ini disampaikan Syafi’i saat dikonfirmasi waktu dia menemukan jasad anggota Polsek Pancoran Mas yang diperbantukan di Densus 88 Anti Teror Mabes Polri.

"Saya pertama lihat korban itu sebelum adzan Magrib, pas lagi salawat Tarhim sebelum azan. Tapi saya enggak langsung lapor, saya salat magrib dulu baru ajak teman ke lokasi," kata Syafi’i di TPU Mutiara, Depok, Kamis (3/1/2019).

Usai menunaikan salat magrib, Syafi’i kembali menyambangi lokasi guna memastikan siapa sosok yang terkapar di lahan parkir TPU Mutiara.

Lantaran gelap, dia tak melihat ceceran darah dan hanya mengira bahwa Matheos tertidur dekat sepeda motor dengan mengenakan penutup wajah.

"Habis salat saya balik lagi, saya cek masih ada. Saya panggil teman, Pak Andi untuk lihat bareng. Sampe pas kami lihat itu kami enggak lihat darah, karena di lokasi enggak ada lampu, gelap," ujarnya.

Diliputi rasa takut dan ketidakjelasan, Syafi’i dan Andi mendatangi Ketua RT 01/RW 13 Kelurahan Pitara, Miat yang diperiksa jadi saksi dalam kasus ini.

Kala itu, sekira pukul 19.00 WIB atau sebelum adzan Isya berkumandang, Miat bersama satu warga lain, Syafi’i dan Andi mendatangi lokasi dan mendapati ada ceceran darah di sisi kiri kepala kakek satu cucu itu.

"Saya lapor ke pak RT 01, pas datang itu disenterin sama pak RT. Baru di situ terlihat ada ada darah. Tapi kami enggak ada yang nginjek tanah itu, kami diri dari luar saja. Enggak nginjek lahan parkir," tuturnya.

Kaget mendapati kepala Matheos berdarah, Miat menyambangi Polsek Pancoran Mas yang jaraknya tak sampai lima menit dari lokasi.

Rentan waktu dari pertama Syafi’i mendapati jasad Matheos hingga mengetahui ceceran darah itu nyaris satu jam, yakni sekira pukul 18.00 WIB sebelum adzan Magrib ke 19.00 WIB sebelum adzan Isya.

"Jarak waktu dari pertama saya lihat sampai lapor pakai RT itu satu jam lah. Saya udah tiga kali lihat almarhum di sana. Sebelum Magrib, sama pak Andi, terus sama pak RT dan warga lain. Total bertempat," lanjut Syafi’i.

Sebagai informasi, Matheos tewas akibat luka tembak di bagian kepala yang menembus dari kening kanan ke kening kiri atas.

Meski linatasan peluru berasal dari kanan, senjata api jenis Sig Sauer milik Matheos ditemukan di bawah jasad sisi kiri pria yang jadi juara lomba tembak tingkat Polda dan Mabes Polri.

Hingga kini upaya yang penyidik gabungan, Unit K-9, Jibom, dan Puslabfor Polri mencari proyektil dan selongsong peluru belum membuhkan hasil.

Berita Terkini