Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS - Jejak mesiu pada jasad Bripka Matheos De Haan tak hanya ditemukan pada telapak tangan kanan yang digunakan untuk menembak kepalanya sendiri dari arah kening kanan sampai menembak kening kiri atas.
Kepala Bidang Balistik Metalurgi Forensik Puslabfor Polri Kombes Pol Ulung Kanjaya jejak mesiu juga terdapat di pakaian yang dikenakan Matheos saat mengakhiri hidupnya.
Tepatnya di pakaian sisi kiri tempat pistol tergeletak usai Matheos menarik pelatuk yang akhirnya mengakhiri hidupnya seketika di parkiran TPU Mutiara, Pancoran Mas, Depok.
"Jejak mesiu ada di tangan kanan dan baju, itu positif dia bunuh diri. Di baju ada jejak mesiunya, yang di kiri itu ada," kata Ulung saat dihubungi wartawan di Pancoran Mas, Depok, Jumat (4/1/2019).
Perihal alasan personel Polsek Pancoran Mas yang setahun terakhir diperbantukan di Densus 88 Anti Teror Mabes Polri itu bunuh diri.
Ulung menuturkan tak mengetahui sebab Matheos mengakhiri hidupnya karena Puslabfor Polri hanya menangani masalah terkait senjata api, bukan kronologis dan sebab.
"Kemungkinan dari masalah latar belakang frustrasi, tapi ya jelas tanya ke Reserse (Penyidik)," ujarnya.
Perihal proyektil dan selongsong peluru pistol, Ulung mengakui bila dua upaya penyidik gabungan, Unit K-9, Jibom Gegana, dan Puslabfor Polri belum berhasil menemukan.
Namun dia menegaskan hasil penyelidikan Puslabfor Polri menemukan adanya Gunshot Residue (GSR) sehingga dapat dipastikan Matheos tewas akibat bunuh diri.
"Bunuh diri atau tidak bunuh diri bisa dibuktikan dengan pemeriksaan GSR. Enggak ditemuin juga bisa aja karena proyektil dan selongsong mungkin terpental ke mana gitu. Kalau bukan dia bunuh diri enggak didapat GSR-nya," jelas Ulung.
Sebagai informasi, jasad Matheos ditemukan pada Senin (31/12/2018) sebelum adzan Magrib berkumandang oleh penjaga makam TPU Mutiara, Syafi’i (50).
Jasadnya tergeletak di lahan parkir TPU Mutiara dalam posisi menggunakan penutup wajah, sementara sepeda motor, handphone, dompet, dan senjata api miliknya berada di lokasi.
Sebelumnya polisi belum dapat memastikan apakah Matheos bunuh diri atau dibunuh karena proyektil dan selongsong peluru tak ditemukan.
Upaya penyidik gabungan, Unit K-9, Jibom Gegana, dan Subbid Senjata Puslabfor Polri menyisir lokasi dan melakukan olah TKP tak membuahkan hasil.