Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Djoko Santoso mengkritisi keputusan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang memperbolehkan tunagrahita untuk menyumbangkan suaranya di Pemilu 2019.
Menurut Djoko Santoso keputusan KPU itu dapat menyebabkan munculnya kecurangan.
"Karena memang ini sudah luar biasa. Masak orang gila suruh nyoblos," kata Djoko Santoso.
"Tuhan saja tidak memberi tanggung jawab kepada orang gila. Masak kami memberi tanggung jawab nyoblos," imbuhnya.
Pernyataan kontroversial Djoko Santoso itu rupanya dikomentari Komika Ernest Prakasa.
Diwartakan sebelumnya Komisioner KPU Wahyu Setiawan menegaskan, pendataan penyandang disabilitas mental sebagai pemilih pemilu bukan tanpa alasan.
Berpegang pada putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 135/PUU-XIII/2015 penyandang disabilitas mental atau tunagrahita mempunyai hak yang sama dengan pemilih lainnya untuk menyumbangkan suara dalam pemilu.
Oleh karena itu, KPU meminta publik tidak lagi yang mempertanyakan mengenai pemilih tunagrahita.
• Ernest Prakasa Kritisi Ucapan Paranoid dengan Hoax, Faldo Maldini Malah Sindir Film Hilang Sinyal
• Ernest Prakasa Sebut Politisi PAN Ngawur Saat Bahas Hoax, Faldo Maldini Sindir Film Hilang Sinyal
TONTON JUGA
"Pemilih tunagrahita berdasarkan putusan MK itu memang berhak untuk memberikan suara dengan ketentuan tertentu. Putusan MK itu sudah sampai merinci yang kategori apa yang diperbolehkan," kata Wahyu di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (14/1/2019).
Wahyu menjelaskan, penyandang disabilitas mental yang dimaksud tidak sama dengan orang dengan gangguan jiwa yang berada di jalanan.
Mereka yang diberi hak pilih, adalah tunagrahita dengan derajat tertentu yang masih memiliki nalar yang masih memungkinkan menggunakan hak pilih.
Selain itu, menurut Wahyu, dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, tidak ada larangan bagi tungarahita memberikan hak suara dalam pemilu.
"Karena prinsipnya setiap warga negara yang sudah punya hak pilih itu boleh memilih," ujar dia.
• Ditanya Soal Cebong, Ernest Prakasa Singgung Manfaatnya di Tahun Politik: Tapi Ya Gua Cebong Sih
• Kicauan Soal Duduk di TransJakarta Harus Seagama Viral, Ernest Prakasa Singgung Politikus
Penelusuran TribunJakarta.com tunagrahita atau orang keterbelakangan mental sendiri merupakan kondisi di mana seseorang memiliki kemampuan intelektual di bawah rata-rata.
Ernest Prakasa kemudian mengomentari pernyataan Djoko Santoso yang menyamakan penyandang tunagrahita dengan 'orang gila'.
Ernest lantas terlihat bingung.
Ia menanyakan dalam permasalah ini sebenarnya siapa sosok yang pantas di sebut 'gila'.
"Menurut timses Prabowo, tuna grahita itu orang gila. Siapa yg gila sebenernya?" tulis Ernest Prakasa dikutip TribunJakarta.com dari Twitter, pada Selasa (15/1/2019).
Kicauan Ernest Prakasa itu rupanya menarik netizen untuk turut berkomentar.
• Saling Sindir dengan Arie Untung Soal Aksi 812, Ernest Prakasa Akui Dikeroyok Warganet
• Ernest Prakasa Sindir Logikanya Soal Aksi 812 Malaysia, Arie Untung Beri Balasan Ini
Sebagain besar netizen turut merasa heran dengan Djoko Santoso yang menyamakan tunagrahita dengan orang gangguan jiwa.
@hujansoretadi: "Tunagrahita bukan org gila mereka memiliki tingkat intelegensi dibawah org normal, bukan gila"
@ricky_lembayung: "Tunagrahita itu beda dengan gila."
@dian_tridayanti: "Yang gangguan kejiwaan aja belum tentu gila lo, masa tunagrahita orang gila..??"
Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko merasa pernyataannya dipelintir Juru Bicara Prabowo-Sandiaga Faldo Maldini.
Komika Ernest Prakasa lantas menanggapi tudingan Budiman Sudjatmiko itu dengan komentar menggelitik.
Awalnya Faldo Maldini mengkritisi pernyataan Budiman Sudjatmiko yang menyindir kubu lawan melakukan berbagai cara untuk tampil beda dari Jokowi.
Hal itu dikarenakan, kata Budiman Sudjatmiko, pemilu merupakan persoalan memilih dan dipilih.
Untuk itu menurutnya, seseorang atau sekelompok orang harus berbeda dari lawannya agar bisa dipilih.
Ia juga menyebut kalau sekelompok orang itu, tampaknya sedang bersungguh-sungguh berusaha beda dari Jokowi.
Bahkan, Budiman Sudjatmiko menuliskan cara yang berbeda itu dengan kata yang kasar.
• Ernest Prakasa Kritisi Ucapan Paranoid dengan Hoax, Faldo Maldini Malah Sindir Film Hilang Sinyal
• Ditanya Soal Cebong, Ernest Prakasa Singgung Manfaatnya di Tahun Politik: Tapi Ya Gua Cebong Sih
TONTON JUGA
"Pemilu adalah soal memilih & dipilih.
Utk bisa dipilih, seseorang/sekelompok orang harus tampil beda dr lawannya.
Mereka tampaknya sungguh2 berusaha beda dr @jokowi.
Cara yg tersisa utk beda dgn Jokowi (bagi mereka) adalah dgn...
menjadi beg*," tulis Budiman Sudjatmiko.
• Kicauan Soal Duduk di TransJakarta Harus Seagama Viral, Ernest Prakasa Singgung Politikus
• Saling Sindir dengan Arie Untung Soal Aksi 812, Ernest Prakasa Akui Dikeroyok Warganet
Budiman Sudjatmiko dan Faldo Maldini lantas berdebat panas di Twitter.
Perdebatan itu rupanya memancing followers Faldo Maldini untuk ikut berkomentar.
Sebagian besar followers Faldo Maldini menyatakan pembelaannya kepada politikus PAN itu hingga menghina pribadi Budiman Sudjatmiko.
Faldo Maldini lantas meminta followernya untuk tidak bertindak demikian.
Ia mengaku menghormati Budiman Sudjatmiko sebagai mentornya di dunia politik.
"Yang menghina2 pribadi Mas @budimandjatmiko saya mohon lebih menjaga dan tahan diri.
Bagaimanapun, saya hormat kepada beliau sebagai salah satu mentor saya.
Bagi saya, seorang mentor yang berhasil adalah yang mampu mendidik juniornya untuk berani menempuh jalan yang berbeda," tulis Faldo Maldini.
• Terima Komentar Berbau Rasis, Komika Ernest Prakasa Ceritakan Masa Kecilnya
• Adu Argumen dengan Arie Untung Soal Aksi 812, Ernest Prakasa Akui Dikeroyok: Silakan Saja
Budiman Sudjatmiko rupanya langsung menanggapi pernyataan Faldo Maldini itu.
Budiman Sudjatmiko mengucapkan terima kasih karena Faldo Maldini menganggapnya sebagai mentor.
Namun menurut Budiman Sudjatmiko dibanding hal tersebut, sebaiknya Faldo Maldini tidak memelintir ucapannya.
"Thx, Faldo. Tapi yang lebih penting dari itu...cara respek paling bedmartabat pada orang lain adalah dengan tidak memelintir ucapannya.
Itu jauh lebih penting ketimbang pengakuan "sebagai mentor" tulis Budiman Sudjatmiko.
Jangan sampai kamu sebagai politisi muda dikenal & dikenang karena itu..Sukses untukmu," tulis Budiman Sudjatmiko.
Pantauan TribunJakarta.com Ernest Prakasa kemudian menanggapi tudingan Budiman Sudjatmiko kepada Faldo Maldini.
Ia mengatakan memelintir ucapan dan menyebarkan kebohongan adalah Standar Operasional Prosedur (SOP) dari Faldo Maldini.
"Tapi Mas Bud, kalo soal melintir & hoax itu udah SOP kayaknya." tulis Ernest Prakasa dikutip TribunJakarta.com pada Kamis (10/1/2019).
Komentar menggilitik Ernet Prakasa itu langsung menjadi perbincangan netizen.
@agung_radja: "Wkwkw sudah sistem ya. Auto melintir. Auto hoax"
@yudi732002: "Ahhhhhh..@ernestprakasa kalo ngomong kok suka bener"
@gorettiaquina: "bawaan orok juga kyaknya"