Warga di Wilayah Pesisir Tangerang Diimbau Waspada Gelombang Pasang saat Supermoon

Penulis: Ega Alfreda
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fenomena Supermoon di Kota Banda Aceh, pada pukul 20.44 Wib, Senin (14/11). Supermoon terjadi ketika jarak antara bumi dengan bulan hanya 356.515 Kilometer. Berdasarkan Pusat Studi Ilmu Falak STAIN Malikussaleh, Lhokseumawe, posisi bulan seperti ini pernah terjadi 26 tahun lalu. SERAMBI/M ANSHAR

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Beberapa wilayah di Indonesia akan mengalami Supermoon beberapa hari ke depan mulai tanggal 21 Januari 2019.

Kepala BMKG Kota Tangerang, Teguh Rahayu mengimbau agar masyarakat wilayah Selat Sunda terutama warga pesisir Tangerang tetap waspada.

Waspada terhadap terjadinya gelombang pasang terlebih tsunami.

"Meskipun wilayah di sekitar Selat Sunda tidak termasuk dalam prakiraan peringatan gelombang tinggi akibat fenomena supermoon, tapi ada baiknya masyarakat Tangerang harus selalu waspada terhadap perubahan alam cuaca ekstreme," sebut Teguh melalui pesan singkat, Selasa (22/1/2019).

Meski begitu, teguh menegaskan bahwa fenomena supermoon tidak adak berpengaruh terhadap gelombang tsunami

Sebab, kata Teguh, memang supermoon berpengaruh terhadap gelombang pasang air laut karena tarikan gravitasi bulan.

Namun, gelombang pasang air laut dipastikannya berbeda dengan gelombang tsunami.

Bek Senior Persija Jakarta Tak Mau Anggap Remeh Kekuatan 757 Kepri Jaya

"Dapat dikatakan tidak ada hubungan, antara supermoon dan tsunami. Gelombang tsunami bersifat insidentil dan tidak kontinu tergantung dengan sebab terjadinya baik itu gempabumi, longsoran bawah laut atau longsoran gunung berapi yang berada di laut," jelas Teguh.

Namun ia tetap mengimbau agar masyarakat waspada dalam mengantisipasi supermoon sebab alam tidak ada yang tahu.

Layaknya tsunami Selat Sunda kemarin yang tidak didahului oleh gempa bumi seperti tsunami pada umumnya.

"Ada baiknya warga selalu memantau perkembangan cuaca melalui situs resmi BMKG, situs maritim BMKG, media sosial BMKG," imbaunya.

Berita Terkini