Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Setiap tahunnya, wilayah Kampung Pulo yang berada di bibir Sungai Ciliwung selalu dilanda banjir besar saat musim hujan tiba.
Biasanya, banjir disebabkan oleh hujan deras yang melanda wilayah tersebut atau luapan Sungai Ciliwung akibat banjir kiriman dari Bogor.
Beberapa hari belakangan ini pun, wilayah tersebut selalu dilanda hujan.
Tinggi air di Sungai Ciliwung juga sudah mulai mengalami kenaikan.
Untuk itu, sejumlah warga Kampung Pulo telah mempersiapkan diri menghadapi banjir yang kapan saja bisa terjadi.
Sebagian besar dari mereka mengaku sudah mulai memindahkan barang-barang berharga menuju lantai dua rumahnya.
"Belakangan ini sudah mulai hujan setiap hari, jadi saya juga sudah nyicil lah mindahin barang ke lantai dua," ucap Nurlaila (33), warga Kampung Pulo, Rabu (23/1/2019).
"Jaga-jaga kalau banjir datang," tambahnya.
Hal senada turut disampaikan Muklisin (42), pria yang sudah tinggal di Kampung Pulo sejak tahun 1991 ini mengaku mulai was-was bila banjir datang.
"Enggak ada persiapan khusus sih, sudah tiap tahun disini banjir. Paling beberapa barang berharga seperti surat-surat saja yang sudah dipindah ke lantai atas," ujarnya.
Ia menceritakan, sebagian besar rumah di wilayah tersebut berlantai dua atau lebih.
Hal ini dimaksudkan untuk menghindari banjir bila air menggenangi pemukiman warga.
"Setiap tahun disini pasti banjir, makanya orang sini punya rumah bertingkat, biar mereka bisa berlindung di lantai atas bila banjir datang," kata Muklisin.
Meski demikian, ia berharap tahun ini banjir tak lagi menggenangi rumahnya yang berada di wilayah rawan banjir.
"Maunya sih enggak banjir, apalagi tadi Pak Wali pas ninjau rumah pompa bilang mau meningkatkan kapasitas pompa kan," ucapnya.