TRIBUNJAKARTA.COM - Tenaga ahli staf kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin terlibat debat panjang dengan Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Fadli Zon saat menghadiri acara di Indonesia Lawyers Club(ILC) tv One.
Ali Ngabalin bahkan melayangkan sindiran kepada Fadli Zon dengan menyebut Fadli Zon iri kepada dirinya lantaran menjadi staff presiden.
Dikutip dari akun YouTube Indonesia Lawyers Club Kamis (22/1/2019), perdebatan tersebut bermula saat keduanya membahas soal pembebasan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir.
Fadli Zon merasa bahwa Presiden Jokowi tidak konsisten dengan pernyataannya untuk memberikan pembebasan kepada Ustaz Ba'asyir.
Hal tersebut yang kemudian memicu perdebatan panjang antara keduanya.
Meskipun tidak sesuai dengan tema ILC pada malam itu, namun Ngabalin dan Fadli Zon tetap saja melanjutkan perdebatannya itu.
Bahkan beberapa kali pembawa acara Karni Ilyas juga menegur keduanya karena membahas hal yang tidak masuk dalam pembahasan yang seharusnya.
• Link Live Streaming GAON Chart Music Awards 2019, Rabu 23 Januari 2019 Pukul 17.00 WIB
• Jokowi Ngevlog Bareng Boy William, Sandiaga Gandeng Nissa Sabyan, Ini Kata Pengamat Politik
Untuk diketahui, pada malam hari itu, ILC mengusung tema 'Babak Pertama Debat Capres 2019: Siapa yang Menang?'.
Meskipun diperingatkan oleh Karni Ilyas, Ali Ngabalin tampak masih melanjutkan pembahasan soal Abu Bakar Ba'asyir.
Ali Ngabalin mengungkapkan bahwa dirinya keberatan jika ada yang menyebut soal 'kriminalisasi ulama'.
"Oke Bang Karni, maka itu saya keberatan kalau memakai istilah kriminalisasi ulama, kemarin-kemarin ente tidak sebut soal kriminalisasi ulama," terangnya singkat.
Ngabalin lantas menyoroti pemilihan kata dari narasumber yang hadir, yang seolah-olah menyalahkan dan menyudutkan pemerintah.
"Tapi semua pilihan kata dari semua pemateri pada malam hari ini dari yang mendiskreditkan pemerintah dan program-programnya tentu saya harus meminta izin kepada datuk (Karni Ilyas) sebagai pemangku kuasa ILC pada malam hari ini untuk memberikan klarifikasi maka saya mengklarifikasi," ucap Ngabalin.
• Jokowi Bebaskan Abu Bakar Baasyir, Pengamat Terorisme Singgung Jebakan Politik, Ini Kata Pakar Hukum
• Sederet Momen Kebersamaan Boy William dengan Jokowi, Jan Ethes Sampai Ketiduran di Delman
Berkaca pada kasus Abu Bakar Ba'asyir, Ngabalin menilai bahwa semua orang yang melanggar hukum yang ada di Indonesia akan dihukum dan tidak memandang siapa orang tersebut.
"Mau ente ulama, mau ente ustaz, dan pendeta dan siapapapun, kalau anda melanggar hukum di negara ini maka akan dihukum."