Baca tanpa iklan
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CIMANGGIS - Puluhan Ahoker bertahan di sekitar Mako Brimob Kelapa Dua Depok sejak Rabu (23/1/2019) malam hingga Kamis dini hari menunggu Basuki Tahaja Purnama atau Ahok bebas.
Hujan begitu deras sekira pukul 08.00 WIB.
Mereka berteduh di satu ruko di Jalan Komjen Pol M. Yasin sembari menyalakan lilin dan berdoa.
Yudo Wibowo (50), koordinator Ahoker asal Kota Depok tetap bertahan hingga dini hari bukan karena ingin dilihat Ahok.
"Kita bukan ingin disapa Pak Ahok, kita bertahan karena ingin menunjukkan kalau kita setia mendukung Pak Ahok," ucap dia, Kamis (24/1/2019).
"Kalau ketemu mah sudah pernah, kan kita pernah jenguk ke dalam (Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok)," dia menambahkan.
Sembari menunggu pagi saat Ahok bebas meninggalkan Rutan Mako Brimob, mereka berbincang di satu warkop bertukar canda.
Meski rata-rata sudah berusia 50 tahun ke atas, mereka tak kehilangan semangat mengisi obrolan guna menghalau rasa kantuk dan lelah.
"Ini ada yang datang dari siang, ada yang malam juga. Tadi duduk depan ruko dekat pintu Mako Brimob, tapi pas Magrib pindah. Untuk yang ibu-ibunya menginap dekat rumah teman. Rumahnya dekat Mako Brimob," ujarnya.
Sekira pukul 02.00 WIB, dua Ahoker bernama Budi dan Herman asal Jakarta meninggalkan Depok menuju ke Lapas Cipinang untuk bertemu rekan lainnya.
Sementara sisanya masih setia bertahan di Mako Brimob hingga pagi untuk merayakan Ahok bebas setelah dua tahun menjalani masa tahanan dipotong remisi tiga kali.
"Saya pribadi menunggu di sini, sambil kongkow bareng teman-teman," tutur Yudo.