Menurut dia, apa yang Sandiaga Uno lakukan tidak genuine atau murni dalam kampanye.
"Sesuatu kecintaan yang tidak genuine menurut saya itu palsu, racun," beber dia.
Dini Shanti Purwono, jubir TKN Jokowi-Ma'ruf ikut menimpali.
Menurut politikus PSI ini apa yang dilakukan Sandiaga Uno untuk meningkatkan kesadaran publik kepada dirinya sebagai cawapres.
"Di politik kita butuh awareness kemudian menjadi elektabilitas kan. Kalau orang enggak kenal kita bagaimana bisa pilih," ucap Dini Shanti Purwono.
"Jadi itu memang salah satu cara Bang Sandi untuk meningkatkan awareness kepada dia," tambah dia.
Kalau memang Sandiaga Uno bersandiwara, Najwa Shihab lalu meminta komentar Budiman Sudjatmiko.
"Tujuannya pertama popularitas di tengah tidak adanya prestasi, di tengah tidak adanya ide orisinial. Hanya ingin mencari kehebohan Jadi orang-orang yang ingin menjadi pahlawan palsu, dan menciptakan fans-fans palsu untuk sebuah," kata Budiman Sudjatmiko.
Nasir Djamil dari kubu BPN Prabowo-Sandi tak sepakat dengan analisis Budiman Sudjatmiko tersebut.
"Sandiaga bukan tipikal orang seperti itu menurut saya," ucap politikus PKS ini.
Miftah Sabri kemudian turut menimpali dan membantah analisis Budiman Sudjatmiko.
Ia mengawalinya dengan menyindir Budiman Sudjatmiko yang sezaman dengan Sandiaga Uno tapi beda nasib.
"Inilah menariknya. Bang Sandi dan Mas Budiman ini satu generasi teman-teman. Tapi di BPN generasinya sudah jadi wapres. Kalau Mas Budiman ngadepin kita jadi jubir," sindir Miftah Sabri langsung disambut tawa penonton di studio.
Menurut Miftah, foto pertama tentang perempuan yang mengejar Sandiaga Uno agar bisa selfie memang sungguh-sungguh.
"Dia mencoba selfie beberapa kali enggak bisa ketemu. Kalau fans sama idola seperti itu," aku Miftah Sabri.
Ia pun pernah mengalami itu ketika turun ke daerah pemilihannya, menyadari ada fansnya ingini selfie dari jarak dekat tapi tak bisa.
"Setelah dicoba pertama enggak dapat, kedua enggak depat, ketiga enggak dapat kan kelihatan dari jauh. Ketika bisa menghampir dengan jarak privat di mobilnya muncullah histeria," jelas Miftah Sabri.
"Sama seperti teman-teman artis K-Pop datang ke jakarta. Kalau dia baru keluar selfie. Begitu dekat mobilnya akhirnya histeris. Jadi itu bukan sandiwara," dia menambahkan.
Miftah Sabri mengaku istilah Sandiwara Uno berawal dari tagar di media sosial yang kemudian digoreng oleh mereka yang berafiliasi dengan pendukung nomor satu.
"Akhirnya diamplifikasi. Saya sebut saja Bang Erick Tohir sahabat Bang Sandi," tegas dia.
Tonton selengkapnya di sini: