TRIBUNJAKARTA.COM - Jagat media sosial Twitter dipenuhi beragam kicauan tentang calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto.
Pantauan TribunJakarta.com di trending Indonesia pada platform tersebut, kicauan #RakyatInginPrabowoPresiden menduduki peringat 2 pada 19.45 WIB.
Total kicauan yang dibagikan mencapai lebih dari 53 ribu tweets.
Beberapa warganet terpantau membagikan kicauan itu sambil menautkan berita mengenai aksi Munajat Malam 212 yang saat ini tengah dilangsungkan di Monas, Jakarta Pusat.
Ada pula yang menautkan soal kepemilikan perusahaan yang santer dibicarakan usai debat capres putaran kedua beberapa hari lalu.
Beragam kicauan mengenai Prabowo Subianto memang dikaitkan dengan pemberitaan politik, mengingat Pilpres 2019 akan dilangsungkan pada 17 April 2019 mendatang.
Terlepas dari kicauan tersebut, sudahkah warganet atau pembaca mengetahui profil dan rekam jejak Prabowo Subianto?
Berikut TribunJakarta.com himpun profil Prabowo Subianto.
Hidup nomaden
Dilansir dari laman yang dikelola Partai Gerindra pada pencalonan Presiden 2014 lalu, Prabowo Subianto adalah anak dari begawan ekonomi, Soemitro Djojohadikusumo, yang menikah dengan Dora Sigar. Ia lahir di Jakarta pada 17 Oktober 1951.
Prabowo Subianto dididik cukup keras oleh kedua orangtuanya.
Tata karma dan etika Belanda diterapkan Dora dalam mendidik Prabowo Subianto dan tiga anaknya yang lain, sebagaimana didikan yang ia terima waktu kecil dari kedua orangtuanya yang sama-sama berpendidikan Belanda.
Pada 1950, Prabowo Subianto dan keluarga pindah ke Singapura karena alasan keamanan. Diketahui, Soemitro tergabung dengan gerakan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) yang kala itu tengah ditumpaskan.
Masih dalam alasan keamanan, pada 1959 ia dan keluarga pindah lagi ke Hong Kong. Di sana, mereka disediakan flat kecil yang terdiri dari 3-5 kamar untuk ditempati keluarga Soemitro dan Alwi, sahabatnya di Partai Sosialis Indonesia (PSI).
Di sana, Prabowo Subianto mengenyam pendidikan Sekolah Dasar.
Satu tahun kemudian, tepatnya pada 1960, Prabowo diajak pindah lagi ke Malaysia. Di sana, ia tinggal bersama keluarganya di daerah Petaling Jaya, Kuala Lumpur.
Pada usia 9 tahun, Prabowo Subianto disekolahkan di Victoria Intitution, sebuah sekolah paling bergengsi di Malaysia.
Tiga tahun kemudian, Prabowo lagi-lagi diajak pindah bersama orang tuanya. Kali ini, negara yang dituju adalah Swiss.
Di sana, Prabowo disekolahkan di International School yang terletak di Zurich. Namun, hanya satu tahun Prabowo bersekolah di sana sebelum akhirnya melanjutkan sekolah menengah atasnya di American School yang ada di London, Inggris.
Sekira tahun 1967, Prabowo Subianto menamatkan sekolahnya dan kembali ke Indonesia. Saat itu, usianya masih 16 tahun.
Prabowo Subianto disebut gemar membaca buku politik sejak dini. Di antaranya, George Mc Turnan Kahin dan karya Leo Tolstoy, sastrawan Rusia yang banyak menulis buku politik.
Ia juga mengagumi tokoh pemberontak, seperti Che Guevara dan Yasser Arafat.
• Debat Pilpres Ketiga: Format Baru KPU, Kubu Prabowo Singgung Jumlah Suporter, Reaksi Timses Jokowi
• Gerindra Ungkit Jasa Besar Keuntungan Hasil HGU Milik Prabowo untuk Jokowi di Pilgub 2012
• Bantah Kritikan Prabowo, Menhub Budi Karya Sebut Proyek LRT Lebih Murah dari Malaysia dan Singapura
Masuk militer
Pada 1970, Prabowo memutuskan untuk masuk di Akademi Militer Nasional (AMN) yang ada di Magelang, Jawa Tengah.
Sebelum masuk di akademi militer ini, Prabowo sebenarnya sudah diterima di University of Colorado dan George Washington University, Amerika Serikat.
Namun ternyata ia lebih memilih belajar di akademi militer daripada belajar di bangku kuliah.
Setelah empat tahun berjalan, Prabowo menamatkan pendidikannya di AMN.
Selang dua tahun setelahnya, 1976, ia bergabung dengan Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopasandha), cikal bakal Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Dari sini, karier Prabowo mulai melejit. Terlebih pada 1983, ia menikah dengan Siti Hediati Heriyadi (Titiek Soeharto) yang tak lain adalah putri Presiden Soeharto.
Pada sepak terjang di dunia militer, Prabowo Subianto kerap kali menjadi komandan dan kepala staf.
Penculikan aktivis reformasi dan kudeta
Pada tahun 1997, Prabowo dituduh mendalangi penculikan terhadap sejumlah aktivis pro-Reformasi.
Dalam penculikan ini, setidaknya 13 orang dikabarkan hilang, termasuk di antaranya aktivis Herman Hendrawan, Petrus Bima, dan seniman teater rakyat Widji Thukul.
Penculikan ini dilakukan dalam tiga tahap, yaitu menjelang pemilu Mei 1997, menjelang pelaksanaan sidang MPR pada bulan Maret 1998, serta tepat menjelang pengunduran diri Presiden Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998.
Terkait penculikan ini, Prabowo Subianto sendiri mengaku bahwa ia memang memerintahkan Tim Mawar untuk menculik sembilan orang aktivis.
Dari sembilan aktivis tersebut, menurut laman info Prabowo, sudah dilepaskan kembali seluruhnya.
Mereka adalah Desmond Junaidi Mahesa, Haryanto Taslam, Pius Lustrilanang, Faisol Reza, Rahardjo Walujo Djati, Nezar Patria, Aan Rusdianto, dan Mugianto serta Andi Arief.
Pada bulan Mei 1998, Prabowo dituduh akan melakukan kudeta dan menggerakkan tentara ke Jakarta dan sekitar kediaman Presiden Habibie.
Karena tuduhan rencana kudeta tersebut, Prabowo diberhentikan (secara hormat) dari jabatannya sebagai Panglima Kostrad oleh Wiranto atas perintah Presiden Habibie.
Mengasingkan diri ke Jerman dan Yordania
Berbagai tuduhan membuat Prabowo meninggalkan Tanah Air.
Jerman dan Yordania menjadi negara yang dipilih untuk mengasingkan diri.
Di sana, Prabowo membangun bisnis bersama adiknya yang telah lama menggeluti dunia bisnis, Hashim Djojohadikusumo.
Disebutkan di laman tersebut, kegiatannya di sana berhasil luput dari pantauan media Tanah Air.
Ia mengaku aktivitasnya adalah merintis bisnis keluarganya di bidang perdagangan umum. Namun, tak jarang ia masih bersinggungan dengan dunia militer di sana.
Setelah dirasa aman, Prabowo Subianto kemudian kembali ke Indonesia.
Di sana ia membangun beberapa perusahaan besar, penjelasan lebih lanjut ada di bawah tulisan ini.
Karier politik
Awalnya, Prabowo Subianto masih di bawah payung Partai Golkar.
Ia bahkan sempat mencalonkan diri jadi capres partai itu pada Konvensi Capres Golkar tahun 2004. Namun, ia kalah dari Wiranto.
Di tahun-tahun itu ia aktif membangun jejaring. Bahkan ia sempat menjadi Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).
Selang empat tahun kemudian, Prabowo Subianto mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya, yang karib dengan singkatannya, Gerindra.
Setahun kemudian, partai yang sudah lolos verifikasi itu mengangkat Prabowo Subianto sebagai calon wakil presiden yang ditandemkan dengan Megawati dari PDI Perjuangan. Namun, mereka kalah.
Tak gentar dengan pengalaman pahit, di Pilpres selanjutnya pada 2014, ia mencalonkan diri lagi, namun sebagai calon presiden. Kala itu, ia bersanding dengan Hatta Rajasa.
Ikhtiarnya belum berhasil. Pada 2014, Jokowi dan Jusuf Kalla memenangkan suara.
Kini, ia masih mencoba peruntungan lagi di jalur yang sama, namun dengan pendamping yang berbeda. Ia--dan partai pendukung--memilih Sandiaga Uno menjadi pendampingnya.
Daftar perusahaan di Aceh dan Kalimantan Timur
Dilansir dari Tribun Kaltim, sosok Prabowo Subianto adalah purnawirawan jenderal yang kaya raya.
Berdasarkan daftar kekayaan capres versi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di situsnya, Prabowo Subianto memiliki total harta kekayaan sebesar Rp 1.952.013.493.659 (Rp 1,9 triliun).
Kekayaan mantan menantu Presiden RI kedua tersebut bersumber dari gurita bisnisnya, utamanya di bidang perkebunan.
Aset Prabowo Subianto dalam debat cpres 2019 dibongkar oleh calon presiden petahana, Joko Widodo atau Jokowi.
Disebutkan oleh Jokowi bahwa Prabowo Subianto mempunyai luas lahan sampai ratusan ribu hektar di Provinsi Daerah Istimewa Aceh dan Provinsi Kalimantan Timur.
Kata Jokowi, lahan Prabowo Subianto di Kalimantan Timur seluas 220.000 hektar dan di Aceh Tengah seluas 120.000 hektar.
Data tersebut diakui Prabowo Subianto.
Namun, ia mengaku hanya memiliki Hak Guna Usaha (HGU).
"Itu benar, tapi itu HGU (hak guna usaha), itu milik negara," ujar Prabowo Subianto.
Di samping sebagai politikus, Prabowo Subianto memang dikenal sebagai pengusaha.
Ia memiliki perusahaan bernama Nusantara Group yang membawahi 27 perusahaan di dalam dan luar negeri.
FOLLOW:
Perusahaan-perusahaan yang dimiliki Prabowo Subianto bergerak di bidang perkebunan, tambang, batu bara, dan kelapa sawit.
Sebagaimana dikutip dari situs keloaan Gerindra, Nusantara Energy didirikan Prabowo Subianto pada November 2001.
Perusahaan itu didirikan bersama Johan Teguh Sugianto dan Widjono Hardjanto sebagai holding company untuk mengonsolidasikan berbagai sumber daya yang bergerak dalam bidang yang berbeda-beda.
Dari situs tersebut terdapat 27 perusahaan yang dimiliki Prabowo Subianto baik di dalam dan luar negeri.
Sementara itu, ada satu perusahaan yang didirikan di Aceh dan lima perusahaan di Kalimantan Timur.
Berikut daftar perusahaan Prabowo Subianto di Aceh dan Kalimantan Timur:
1). PT Tusam Hutani Lestari
Tusam Hutani Lestari berada di Nanggroe Aceh Darussalam.
Areanya meliputi kawasan pegunungan di Aceh Tengah yang dikelilingi pohon pinus mercusii.
Pinus ini menjadi bahan baku utama kertas gelondongan.
Konsesi berlaku hingga 2042 untuk area seluas 97.300 hektar.
2). PT Tanjung Redeb Hutani
Perusahaan yang bergerak di bidang kehutanan dan perkebunan ini terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Adapun luas area perkebunan 180.330 hektar.
Perizinan dan hak pengelolaan perusahaan berlaku hingga 2035.
3). PT Kiani Lestar
Perusahaan pengolahan kertas dan bubur kertas ini berlokasi di Kalimantan Timur.
Luas area industri ini 223.500 hektar.
Sementara hak pengelolaan berlaku hingga 2010.
Sebelumnya Kiani milik pengusaha Bob Hasan.
Kemudian Prabowo Subianto membeli perusahaan itu dan mengubah namanya menjadi PT Kertas Nusantara.
4). PT Belantara Pusaka
Perusahaan ini berlokasi di Kalimantan Timur dengan luas area perkebunan 15.610 hektar.
Adapun hak pengelolaannya berlaku hingga 2035.
5). PT Kiani Hutani Lestari
Selain Kiani Kertas, Prabowo Subianto juga memiliki perusahaan bernama Kiani Hutani Lestari.
Perusahaan ini bergerak di bidang kehutanan dan perkebunan.
Lokasinya di Kalimantan Timur dengan area perkebunan seluas 53.083 hektar.
6). Nusantara Kaltim Coal
Perusahaan ini merupakan anak perusahaan Nusantara Energy yang didirikan pada 2005.
Nusantara Kaltim Coal telah memiliki hak konsesi meliputi area seluas 60.000 pertambangan batu bara di Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.
Profil Lengkap
Nama Lengkap: Prabowo Subianto
Tempat dan Tanggal Lahir: Jakarta, 17 Oktober 1951
Agama: Islam
Pendidikan:
* SD (Hongkong)
* Victoria Institution (Malaysia)
* International School (Swiss)
* American School In London, United Kingdom
* AKABRI Magelang
Kursus/Pelatihan:
* Kursus Dasar Kecabangan Infanteri (1974)
* Kursus Para Komando (1975)
* Jump Master / Instruktur Terjun Payung (1977)
* Kursus Perwira Penyelidik (1977)
* Free Fall / Terjun Bebas (1981)
* Counter Terorist Course, GSG-9 Germany (1981)
* Special Forces Officer Course, Ft. Benning USA (1981)
Jabatan:
* Komandan Peleton Para Komando Group-1 Kopassandha (1976)
* Komandan Kompi Para Komando Group-1 Kopassandha (1977)
* Wakil Komandan Detasemen-81 Kopassus (1983-1985)
* Wakil Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad (1985-1987)
* Komandan Batalyon Infanteri Lintas Udara 328 Kostrad (1987-1991)
* Kepala Staf Brigade Infanteri Lintas Udara 17/Kujang I/Kostrad (1991-1993)
* Komandan Group-3/Pusat Pendidikan Pasukan Khusus (1993-1995
* Wakil Komandan Komando Pasukan Khusus (1994)
* Komandan Komando Pasukan Khusus (1995-1996
* Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (1996-1998)
* Panglima Komando Cadangan Strategi TNI Angkatan Darat (1998)
* Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI (1998)
* Ketua Umum HKTI Periode 2004-2009
* Ketua Umum HKTI Periode 2010-2015
* Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Indonesia (PB IPSI) Periode 2001-2011
* Komisari Perusahaan Migas Karazanbasmunai di Kazakhstan
* Komisaris Utama PT Tidar Kerinci Agung
* Presiden dan CEO PT Nusantara Energy
* Presiden dan CEO PT Jaladri Nusantara
* Dewan Penasihat Organisasi Kosgoro
* Ketua Yayasan Pendidikan Kebangsaan (Universitas Kebangsaan)
* Pendiri Koperasi Swadesi Indonesia (KSI)
(TribunJakarta.com/TribunKaltim.com/PrabowoSubianto.info)