Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Budayawan Sudjiwo Tedjo disebut diserang atau di-bully cebong saat menyatakan kenetralannya di Pilpres 2019.
Hal itu disampaikan salah seorang pengikut Sudjiwo Tedjo di media sosial, Twitter.
"Kok kebanyakan yang marah-marah sama kenetralamu itu cebong sih mbah?"
Sudjiwo Tedjo lantas membeberkan analisannya terkait hal tersebut.
Sekedar informasi, cebong merupakan istilah yang digunakan netizen di media sosial untuk menyebut pendukung Jokowi-Maruf Amin.
Sudjiwo Tedjo kemudian menjelaskan belum tentu orang yang menyerangnya adalah pendukung Jokowi-Maruf.
"Belum tentu yang nyerang aku netral itu cebong," tulis Sudjiwo Tedjo.
• Sudjiwo Tedjo Soal Penangkapan Robertus Robet, Ulil Abshar-Abdalla Ajak Pendukung Pilpres Bersuara
• Akui Tak Diserang Saat Seolah Dukung 01, Sudjiwo Tedjo: Beda Kalau Aku Terkesan Ngebela Kubu 02
TONTON JUGA
Sudjiwo Tedjo yang mengaku sebagai seseorang yang berkecimpung di dunia matematika membeberkan analisanya.
Ia mengatakan terbiasa dengan matematika membuatnya terlatih untuk memverifikasi sebuah data.
Penelusuran TribunJakarta.com Sudjiwo Tedjo merupakan mantan mahasiswa Fakultas Matematika dan Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung.
Sudjiwo Tedjo mengatakan seseorang yang menyerangnya bisa saja seorang kampret yang menyamar sebagai cebong.
• Heboh Puisi Neno Warisman, Sudjiwo Tedjo Beberkan Alasan Tak Mau Komentar: Itu Bukan Puisi
• Kubu Prabowo dan Jokowi Saling Klaim Kuasai Madura, Sudjiwo Tedjo Beberkan Peta Suara Kedua Kubu
Kampret sendiri adalah panggilan yang melekat kepada pendukung Prabowo-Sandiaga.
Ia juga tak menutup kemungkinan orang yang mem-bullynya bukan berasal dari kedua kubu tersebut.
"Bisa jadi kampret yang nyamar cebong.
Atau kemungkinan-kemungkinanan lain.
Aku orang #Math (Matematika re) dan aku amat terlatih untuk cek dan recek data," tulis Sudjiwo Tedjo, pada Sabtu (9/3/2019).
Singgung Milenial, Sudjiwo Tedjo ke Jokowi dan Prabowo: Mereka Makin Banyak Berikrar Asiap!
YouTuber Atta Halilintar heboh dengan sapaan khas yang dilontarkannya, "Ashiaaap." Kata itu kini sudah menjadi sangat populer.
Baru saja, budayawan Sudjiwo Tedjo memberi pesan serius kepada calon presiden 01 Joko Widodo atau Jokowi dan capres 02 Prabowo Subianto.
Menurut Mbah Tedjo, biasa ia disapa, saat ini banyak milenial tidak siap untuk berbuat apapun.
Mbah Tedjo yang juga dalang edan ini lantas bertanya kepada keduanya jika kelak terpilih salah satunya, apa yang akab dilakukan untuk generasi milenal.
"Yth Pak Jokowi dan Pak Probowo, bagaimana Sampeyan nanti kalau terpilih jadi presiden 2019 bila makin banyak generasi muda yg tidak siap untuk apa pun?" cuit Mbah Tedjo.
"Kita tahu “a” itu tidak, dan kini mereka makin banyak yang berikrar #asiap !!!" sambung Mbah Tedjo di akun Twitter @sudjiwotedjo, Selasa (5/3/2019).
Baru beberapa menit diunggah, cuitan Mbah Tedjo langsung disambar netizen dengan komentar.
"Wakakak gaplekii," tulis Dinar Masruri Ulama di akun @dm_ulama.
"kalau anak panjenengan gimana mbah? termasuk dalam generasi yg tidak siap apapun juga kah?" tanya serius akun @IndrianiNaura.
Ada juga netizen yang mengaitkan dukungan di Pilpres 2019.
"Kok koyo galau merana,, piye mbah @sudjiwotedjo...
Insha Allah Anak muda sekarang tidak gaptek mbah.. Butuh pemimpin / Leadership ber integritas dan Cerdas wawasan Ekonomi luas koyo #PrabowoSandi...
SalamAkalSehatWae," cuit akun @AzrielFirdaus3 sepertinya pendukung 02.
"Tenang aja mbah klu pak jokowi sudah punya program kerjanya...saya gak tau klu pak prabowo....tenang aja ditangan jokowi indonesia akan maju....paling yg ribut kaum oposisi yg gak kredible...," cuit @nesapoetra yang kayaknya pendukung 01.
Analisis kans pemenang suara di Madura
Masih soal Pilpres 2019, belum lama ini Mbah Tedjo memberikan analisisnya soal kans capres 01 dan 02 meraup suara dari warga Madura.
Presiden Jancukers ini menasihati kubu Prabowo-Sandi tak besar kepala melihat antusiasme warga yang memyambutnya saat datang ke Pamekasan.
"Kubu 02 jgn terlalu bangga dulu massa membeludak di Pamekasan," cuit Sudjiwo Tedjo atau akrab disapa Mbah Tedjo di akun Twitternya @sudjiwotedjo, Kamis (28/2/2019).
Pria yang akrab disapa Mbah Tedjo juga memotivasi kubu 01 tak patah arah alias kendor.
"Sebaliknya kubu 01 jangan jiper (Maduranya "kecret")," sambung dia.
Mbah Tedjo kemudian memberikan analisisnya, bahwa kubu 01 masih kuat di Bangkalan dan Sumenep.
"Itu feeling yg kudapat ketika bbrp hari sblm kunjungan Prabowo, aku pulang Madura. Keduanya sila usaha terus," tulis Mbah Tedjo.
Perlu diketahui, Madura memiliki empat kabupaten, yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.
Cuitan Mbah Tedjo dikomentari netizen.
Okta di akun @GusOkta72 menulis begini, "Tak jumawa insya'allah Sumenep, bengkalan bik Kalianget nomer settong pak."
Cuitan @GusOkta72 ini kemudian diretweet oleh Mbah Tedjo dan ia membuat cuitan baru.
Mbah Tedjo pun menerjemahkan cuitan @GusOkta72.
"Terjemahannya: Tidak sombong, Insya Allah Sumenep, Bangkalan dan Kalianget no 01," cuit Mbah Tedjo.
Ngomong-ngomong soal Pilpres dan kampanye seperti sekarang ini, Mbah Tedjo punya usulan.
Ia berharap ke depan setiap kota dan desa punya lapangan khusus memajang spanduk, poster, baliho dan alat peraga kampanye.
"Ini demi keindahan desa dan kota. Juga demi mengurangi kerusakan mata warga akibat emisi politik dan polusi visual," kata dia.