Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membangun jembatan penghubung (skybridge) yang menyambungkan stasiun MRT Asean (Sisingamangaraja) dengan halte Transjakarta CSW, Jakarta Selatan.
Jembatan ini, dibangun untuk memudahkan akses penumpang dalam berpindah moda. Jembatan tersebut pun merupakan jembatan integrasi pertama yang dibangun di bagian atas.
"Ya, bisa dibilang begitu (pertama di atas). Penghubung MRT-Transjakarta undergroundnya di Stasiun Bundaran HI, tapi elevatednya ya di Asean CSW itu," kata Direktur Utama PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Agung Wicaksono di Balai Kota DKI, Senin (1/4/2019).
Agung menjelaskan, bahwa skybridge tersebut dibangun untuk memenuhi kebutuhan angkutan umum masyarakat ibu kota agar terhubung satu dengan yang lain.
Hal ini, tentu memudahkan akses para pengguna transjakarta yang ingin berganti moda menggunakan MRT.
Begitu pun sebaliknya. Jika pengguna MRT hendak naik transjakarta, mereka hanya perlu menaiki jembatan penghubung tersebut.
• Anies Baswedan Bakal Bangun Skybridge yang Hubungkan Stasiun MRT ASEAN dengan Halte Transjakarta
Mengenai desainnya, lanjut Agung nantinya akan diambil melalui pemenang sayembara desain halte terintegrasi MRT-Transjakarta yang sudah dimulai sejak bulan Februari lalu.
Kini sayembara tersebut sudah memasuki tahap penentuan 10 besar. Kompetisi ini pun diikuti oleh 19 pendaftar.
"Prosesnya akan dikoordinasi lagi sama pemerintah, tapi kita sudah jalan dengan sayembara ini. Sekarang sudah ada top 10, sudah masuk dewan juri nanti dipilih top 5. Habis itu diajukan ke Pak Gubernur sebagai juri kehormatan, dan nanti akan diliat lagi yang paling sesuai dengan state of the art design seperti apa," tutur Agung.
Menurut Agung, proses sayembara ini ditargetkan akan selesai pada akhir bulan ini. Sehingga, setelah menemukan desain yang sesuai tahapan Detailed Engineering Design (DED) pun bisa segera dilakukan.
Setelah itu, lanjut Agung barulah pembangunan fisik bisa dilaksanakan.
"Target kita Akhir april yah (pemenang). Kita liat nanti, lagi dikoordinasikan juga sama MRT nya. Ya nanti dari situ ada DED (Detailed Engineering Design) abis sayembara ada DED. Tapi targetnya di tahun ini mungkin oktober gitu bisa selesai," ungkapnya.
Perlu diketahui, sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyoroti adanya halte Transjakarta yang melintang di sekitar Stasiun MRT Asean (Sisingamangaraja), Jakarta Selatan.
Sebab, meski dibangun berdampingan dengan stasiun MRT, halte itu tak saling terhubung.
"Kita selalu bicara integrasi. Ini contoh sempurna tidak terintegrasi ya begini.
dibangun bersama, MRT dan Tranjakarta. Melintas, tapi tidak tersambung. Jadi kalau orang dari Kebayoran Lama mau ke Bundaran HI, dia gak bisa turun di situ dan pindah ke MRT. Terbayang gak," kata Anies.
Menurut Anies, jembatan menuju halte Transjakarta yang ada di sekitar stasiun MRT tersebut kini belum terintegrasi dengan MRT sendiri.
Hal ini menyebabkan akses masyarakat pengguna MRT Jakarta kesulitan dalam berpindah moda ketika dirinya ingin menyambung naik Transjakarta.
"Warga Lebak Bulus yang naik MRT turun di sana pindah ke Transjakarta juga nggak bisa. Nah kita tadi berhenti sebentar untuk melihat, kami nanti membangun semacam skybridge antara stasiun ASEAN dengan halte bis yang ada di atas itu, Transjakarta, dengan begitu pengguna Transjakarta bisa berpindah ke MRT dengan leluasa," katanya.