TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Mengajak berbicara ular? Lydia Apririasari selama 21 tahun membuktikannya saat menyambut Panji Petualang yang mendatangi rumahnya.
Dalam vlognya di YouTube dengan akun Panji Petualang, Panji berkunjung ke rumah Lydia di Kecamatan Parakan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
"Lydia selama 21 tahun telah meneliti ular dan hidup bersama ular. Uniknya bisa berkomunikasi dengan ular loh," kata Panji Petualang dikutip TribunJakarta.com.
Menurut Panji, ular adalah hewan melata yang tidak bisa merespon perintah manusia.
Namun, menurut pengakuannya ia melihat Lydia berbicara dan memberi perintah terhadap beberapa ularnya.
Berkat totalitasnya meneliti ular puluhan tahun, Lydia diganjar Juara II Penghargaan Kalpataru Kategori Perintis Lingkungan Tingkat Kabupaten Temanggung.
"Dia enggak hanya meneliti tapi mengedukasi masyarakat tentang ular, mulai dari tidak berbisa dan berbisa mematikan," terang Panji.
Panji menyaksikan sendiri Lydia berbicara dengan ular-ularnya yang total ada 10 berjenis piton reticulatus.
"Agendanya bersih-bersih karena kandangnya kan pakai boks jadi gampang dibersihin," cerita Lydia.
Dari 10 piton reticulatus miliknya, yang paling besar panjangnya empat meter dan Donat namanya.
Panji penasaran dan bertanya kenapa ular-ular piton tersebut tampak menurut dengan Lydia.
"Iya menurut karena mereka dipelihara sejak umur satu bulan dan bisa diajak ngobrol," aku Lydia.
Ketika dikeluarkan dari kandangnya, piton tersebut menurut ketika dipindahkan ke boks lain dan tidak melata ke lantai.
"Main di atas boks sini ya sudah nanti dia main di sana," kata Lydia menyuruh ularnya.
Panji yang melihat itu menyebut ular-ular Lydia tampak seperti kucing yang patuh dengan tuannya.
Lihat videonya di sini:
"Tuh lihat teman-teman kayak kucing ya," ungkap Panji.
Lydia bercerita sudah suka meneliti ular sejak 1998.
Selama itu tak hanya meneliti tapi juga mengedukasi, memberikan seminar dan mengumpulkan spesimen ular di Indonesia yang sudah mati lalu diawetkan.
Tiap-tiap ular peliharaan Lydia punya satu kandang berupa boks plastik.
Hari itu Lydia memperlihatkan Donat, piton terbesarnya sepanjang empat meter.
Menurut Panji, biasanya ular piton cukup konsumtif ketika dibuka dari kandangnya suka mengejar mangsanya.
Tapi tidak demikian dengan Donat. Ia patuh diarahkan Lydia sehingga mau digendong Panji.
"Donay umurnya tujuh tahun. Ini dari hibah waktu usia empat tahun, yang punya sudah kewalahan. Pertama soal makan, kedua karena pegawainya takut," cerita Lydia muasal memelihara Donat.
Kelebihan Donat, kata Lydia, bisa berdiri tegak mempraktikkan seolah menjadi king kobra yang siap memangsa korbannya.
"Dia bisa diajak ngobrol, bisa dikasih tahu,ya ngelingker aja di atas boks kalau disuruh main," ulas dia.
Lydia memperlakukan semua ularnya secara halus sehingga enggak temparemental ketika kandangnya dibersihkan.
Biasanya, mereka lebih sula digendong oleh Lydia, tapi kadang ketika sudah waktunya dibersihkan mereka keluar dari kandangnya.
Di rumahnya, Lydia mendirikan Tulala, Snake Research Center sebagai tempat pengenalan tentang ular yang selama ini cukup sulit didapat di negeri ini.
Diakui Panji, di Indonesia banyak sekali kasus manusia menjumpai ular, namun literatur maupun bacaan tentang ular cukup sulit dijumpai.
Kenyataan ini sebagai titik awal Lydia terdorong meneliti banyaknya ular di Indonesia, kemudian dijadikan buku bacaan untuk teman-teman.
Lydia punya akun YouTube menggunakan nama lengkapnya: Lydia Apririasari.
Dalam salah satu vlognya berjudul Donat & Kawan-kawan Berjemur, memperlihatkan bagaimana ia berinteraksi dan mengajak ularnya mengobrol.
Dikatakan Lydia, selama ini ada anggapan keliru bahwa ular tak perlu dijemur padahal kenyataannya tidak demikian.
"Ada yang bilang ular itu enggak perlu dijemur. Saya bilang perlu untuk berjemur. Kalau kita jalan-jalan ke hutan pagi pasti ular itu pada keluar karena mereka akan mencari sinar matahari untuk hangatkan badannya," terang dia.
Ular adalah binatang melata berdarah dingin, sehingga butuh panas matahari untuk menghangatkan badannya sekaligus membantu metabolisme.
Donat, kaya Lydia, sudah pernah melahirkan dan beberapa anaknya pun dipelihara, Miracle misalnya.
Warna kulit Miracle kuning tak seperti Donat yang cokelat gelap.
Tonton selengkapnya di sini: