Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah menulis surat terbuka untuk Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad.
Surat terbuka itu disampaikan Fahri Hamzah di media sosial Twitternya yang telah terverifikasi, pada Senin (15/4/2019).
Pantauan TribunJakarta.com surat terbuka Fahri Hamzah itu terkait dengan surat suara yang tercoblos di Selangor, Malaysia.
Sebelumnya, viral video amatir yang menunjukan temuan surat suara sudah tercoblos.
Surat suara itu disebut dimuat dalam puluhan kantong.
Surat suara tampak tercoblos pada salah satu pasangan capres-cawapres di Pilpres 2019.
Di awal surat terbukanya, Fahri Hamzah mengatakan sebagai masyarakat Indonesia menitip pesan kepada pihak kepolisian Malaysia agar memproses kasus surat suara tercoblos itu.
Ia juga meminta kepolisian Malaysia memberi tahu siapa dalang dibalik kasus tersebut.
• Tepati Janji Umumkan Pilihan di Pilpres, Heboh Iwan Fals Pamer Foto Bersama Sosok Ini: Pemimpinku!
• Bongkar Sosok Pemimpin yang Dipilih, Iwan Fals Posting Foto Bersama Sosok Ini hingga Buat Heboh
TONTON JUGA
"Tun Mahatir yth @chedetofficial,
Kami Rakyat INDONESIA menitip pesan Agar kasus kecurangan pilihan raya yang sedang
diproses kepolisian diraja Malaysia tidak ditutup sebab itu merupakan kejahatan pemilu yang kentara.
Beri hak kami untuk mengetahui siapa dibalik semua ini," tulis Fahri Hamzah.
• Diturunkan dari Pesawat & Terkatung-katung di Turki, Ayu Ting Ting Pulang Usai Ambil Keputusan Besar
• Akui Dihujat Saat Gabung ke PDIP, Ahok BTP Beberkan Pesan Megawati: Ingin Saya Berkeliling Indonesia
Fahri Hamzah kemudian menerangkan duduk perkaranya kepada Mahathir Mohamad.
Ia mengatakan telah ditemukan ribuan kertas suara yang telah tercoblos,
Fahri Hamzah mengatakan hal tersebut tentunya sangat mencurigakan.
• Makan di Restoran Mewah, Sikap Syahrini dan Reino Barack Dibongkar Pramusaji: Serentak Pada Ketawa
• Jokowi Jamin Persahabatan dengan Prabowo Tak Akan Putus, Reaksi Gibran & Kaesang Tertangkap Kamera
"Untuk Tun Mahathir @chedetofficial ketahui, ada ribuan kertas suara ditemukan
ditempatkan yang ilegal telah ter-coblos untuk calon anggota @DPR_RI partai
tertentu dan calon Presiden yang berasal dari kubu yang sama dengan otoritas INDONESIA di Malyasia.
Sungguh mencurigakan!" tulis Fahri Hamzah.
Fahri Hamzah mengatakan sebagai sesama saudara negara serumpun, ia memohon agar Mahathir Mohamad membuka identitas dalang dari permasalahan itu.
Ia kemudian menuding KPU menganggap kasus surat suara tercoblos ini sebagai sesuatu yang sepele.
"Maka, dengan perasaan serantau dan bersaudara, ijinkan kami mengetahui siapa pelaku kejahatan ini.
Otoritas pemilu Indonesia di Jakarta @KPU_ID sepertinya menganggap remeh kasus ini.
Dan kami dengar ada upaya agar kasus ini dihentikan karena dianggap tidak ada pidana," tulis Fahri Hamzah.
• Jokowi Berangkat Umrah di Masa Tenang Kampanye, Iwan Fals Berseloroh Soal Pertemuan dengan Habib
• Bandingkan Perlakuan UAS hingga Adi Hidayat Saat Bertemu Prabowo, Arie Untung: Rela Diapakan Saja
Diakhir suratnya, Fahri Hamzah meminta kebijaksanaan dari Mahathir Mohamad dalam menangani kasus tersebut agar pemilu di Indonesia dapat berjalan dengan lancar.
"Maka, dengan rendah hati, kami mohon Tun @chedetofficial yg bijaksana melanjutkan perkara ini secepatnya demi menjaga pemilu Indonesia.
Terima kasih dari saya yang menyampaikan surat ini secara terbuka.
Fahri Hamzah. Cc: @drwanazizah @anwaribrahim @KPU_ID @bawaslu_RI," tulis Fahri Hamzah.
Surat terbuka Fahri Hamzah itu sontak viral.
Pantauan TribunJakarta.com surat itu bahkan sudah disukai lebih dari 1000 pengguna Instagram kurang dari satu jam.
• Geram dengan Perlakuan Petugas Bandara Singapura, Annisa Pohan: Kayak Saya Bakal Jadi Imigran Gelap
• Disebut Dewi Perssik Pulang Kampung Karena Malu, Meldi Akui Salah Besar hingga Beberkan 3 Hal Ini
Perludem Minta KPU dan Bawaslu Tak Beri Informasi Premature Terkait Surat Suara Tercoblos
Komisi Pemilihan Umum ( KPU) dan Badan Pengawas Pemilu ( Bawaslu) diingatkan untuk transparan dalam proses tindak lanjut terhadap temuan surat suara tercoblos di Selangor, Malaysia. Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini, saat ditemui di Gado Gado Boplo, Jakarta Pusat, Minggu (14/4/2019).
"Proses memang harus dilakukan secara terbuka, transparan, dan akuntabel, proses investigasi internal oleh KPU dan Bawaslu," kata Titi. Setiap perkembangan terbaru, katanya, perlu disampaikan kepada publik.
Menurut Titi, hal itu bertujuan untuk mencegah timbulnya spekulasi di publik serta dampak lain yang tidak diinginkan.
Namun, ia juga meminta agar informasi yang disampaikan sudah terjamin kebenarannya.
"Harus dipahami bahwa apapun yang disampaikan kepada masyarakat haruslah informasi yang terukur dan jelas. Jangan kemudian informasi yang masih prematur tetapi sudah disampaikan kepada publik," ungkapnya.
Sebelumnya, beredar video amatir yang menunjukan temuan surat suara sudah tercoblos di Selangor, Malaysia.
Surat suara itu disebut dimuat dalam puluhan kantong.
Pihak KPU dan Bawaslu sudah terbang ke Malaysia untuk mengunjungi langsung lokasi temuan tersebut.
Namun, KPU dan Bawaslu tidak berhasil masuk ke ruangan tempat ditemukannya surat suara tercoblos.
Sebab, tempat tersebut sudah dipasang garis polisi oleh pihak kepolisian Malaysia.
Akibatnya, KPU dan Bawaslu tak bisa melakukan pengecekan surat suara yang dikabarkan tercoblos.
"Kami kemarin tidak mendapat akses untuk cek surat suara yang katanya sudah dicoblos itu. Dari mana sebenernya surat suara itu, kami tidak dapat akses," kata Komisioner KPU Ilham Saputra di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4/2019).
"Kami punya alat untuk bisa memastikan surat suara itu benar diproduksi oleh KPU atau bukan. Tapi kami tidak mendapatkan akses (mengecek surat suara)," sambungnya.
Hingga KPU kembali ke tanah air pada Sabtu (13/4/2019), pihak kepolisian Malaysia belum memberikan akses bagi penyelenggara pemilu mengecek surat suara tersebut. Hingga saat ini penyelenggara pemilu belum mengambil kesimpulan soal temuan surat suara tercoblos.
Sementara, pemungutan suara pemilu 2019 metode Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kuala Lumpur, Malaysia tetap terlaksana pada Minggu (14/4/2019).