Pilpres 2019

Prabowo Deklarasi, Jokowi Tunggu Real Count KPU, Mahfud MD: Belum Ada yang Berhak Menyatakan Menang!

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika
Editor: Rr Dewi Kartika H
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prabowo Subianto, Mahfud MD, dan Jokowi

TRIBUNJAKARTA.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD angkat biacara terkait perhitungan suara Pilpres 2019 baik berdasarkan lembaga survei atau internal masing-masing pasangan capres.

Mahfud MD menegaskan bahwa hingga saat ini belum ada satu kontestan Pilpres 2019 yang menang.

Pasangan nomor 01, Jokowi-Maruf Amin maupun pasangan 02, Prabowo-Sandiaga, kata dia, belum berhak menyatakan kemenangan dalam kontestasi Pilpres 2019 ini.

Meski sejauh ini sudah bermunculan hasil qucik count lembaga survei maupun internal paslon, namun Mahfud MD menyebut bahwa hal itu hanya dijadikan sebagai referensi.

"Belum ada satu pun capres atau cawapres yang berhak menyatakan menang dan dinyatakan menang," kata Mahfud MD seperti dikutip TribunJakarta dari tayangan YouTube TVOne, Jumat (19/4/2019).

"Semua yang muncul di quick count misalnya lembaga-lembaga survei itu hanya referensi," tambahnya.

Mahfud MD tak menampik ada pihak yang meyakini hasil perhitungan berdasarkan lembaga survei atau pun internal kontestan.

Menurutnya, hal itu dikarenakan beberapa pihak merasa yakin terhadap metodologinya yang dipakai setiap lembaga survei.

"Mungkin ada yang meyakini karena pendalaman metodologisnya oke, yakin, termasuk saya agak yakin bahwa itu benar," ucap Mahfud MD.

Jabodetabek Aman, Pemilu 2019 Berlansung Lancar dan Aman, Situasi Kondusif Harus Dijaga Bersama

Ekspresi Lesu Sandiaga Saat Dampingi Prabowo Viral, Ernest Prakasa: Dia Justru yang Paling Menang

"Tetapi tetap keyakinan saya dan keyakinan siapa pun tidak mengkitat karena semua itu harus dibuktikan melalui perhitungan manual yang bertingkat sama juga yang dihitung oleh penghitung internal," sambungnya.

Di sisi lain, Mahfud MD juga memberikan tanggapannya terhadap respon para kontestan yang menyikapi hasil quick count lembaga survei atau pun internal.

Mahfud MD mengapresia pernyataan sikap Jokowi yang tidak menyatakan kemanangan.

Sekalipun berdasarkan hasil quick count sejumlah lembaga survei menyatkan pasangan Jokowi-Maruf Amin dinyatakan unggul dari Prabowo-Sandiaga.

"Menyangkut pernyataan Pak Jokowi saya kira bagus, karena beliau belum menyatakan pemenang, masih menyatakan nunggu hasil perhitungan," kata Mahfud MD.

Mahfud MD (KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN)

Sedangkan Prabowo Subianto yang sebelumnya telah mendeklarasikan kemenanganya, kata dia, hal tersebut adalah hal yang wajar dalam kebiasaan politik.

"Ada pun Pak Prabowo, di dalam kebiasaan politik itu biasa saja kalau misalnya dia mau mengklaim menang karena sudah menghitung 350 ribu TPS yang masuk ke dia menunjukkan dia menang 62 persen," paparnya.

Menurut Mahfud MD, perhitungan internal Prabowo-Sandiaga bisa jadi benar.

Namun lanjutnya, masih ada sekitar 470 ribu TPS yang belum masuk dalam perhitungan.

"Itu bisa jadi benar, tetapi ingat masih ada 470 ribuan TPS yang lebih dari separo yang diumumkan Pak Prabowo itu juga belum masuk."

"Jangan-jangan yang masuk itu bagian yang menang-menang saja," terangnya.

Jaga Silaturahmi, Jokowi Ingin Bertemu Prabowo hingga Amien Rais

Bila Gagal Jadi Wapres, Bisakah Sandiaga Uno Kembali Jadi Wagub DKI Jakarta?

Terlepas dari hal itu, Mahfud MD meminta apa yang telah disampaikan Prabowo Subianto harus dihormati.

"Tetapi kita harus hormati, bahwa kebiasaan orang kalau sudah menang di dalam survei langung menyatakan kemenangan itu saya kira tidak salah juga," urainya.

"Tapia masyarakat harus tahu bahwa kesahan pemenang belum ada, kita masih menunggu," tambah Mahfud MD.

Diketahui sebelumnya, Prabowo Subianto telah mendeklrasikan kemenangannya pada Pilpres 2019, Kamis (19/4/2019) kemarin.

"Saya prabowo Subianto menyatakan bahwa saya dan sauara Sandiaga Uno mendekralasikan kemenangan sebagai presiden dan wakil presiden RI tahun 2019-2024 berdasarkn perhitungan lebih dari 62 persen perhitungan real count," ucap Prabowo Subianto.

Pidato Prabowo Subianto (TRIBUNNEWS/JEPRIMA)

Dijelaskannya bahwa deklarasi tersebut dilakukan lebih cepat karena pihaknya telah mengantongi bukti-bukti kecurangan yang terjadi selama Pilpres 2019.

"Kemenangan ini kami deklarasikan secara lebih cepat karena kami punya bukti-bukti bahwa telah terjadi usaha-usaha dengan berbagai ragam kecurangan yang terus terjadi di berbagai desa, kelurahan, kecamatan, kabupaten seluruh Indonesia," paparnya.

Di sisi lain, Jokowi juga memberikan pernyataan terkait hasil quick count sejumlah lembaga survei.

Real Count KPU Pilpres 2019 Pukul 05.45 WIB 19 April: Jokowi 56,39% Prabowo 43,61% Data Masuk 1,30%

Tsamara Amany Gagal ke Senayan, Cak Imin Ajak Gabung ke PKB hingga Diprioritaskan Jadi Waketum

Nyoblos Bareng Gibran Rakabuming & Kaesang, Selvi Ananda Pakai Sepatu Seharga DP Rumah Subsidi

Sri Mulyani Sebut Pencairan Kenaikan Gaji PNS Hampir 100 %, Hanya 2 Provinsi Ini yang Belum Tuntas

Jokowi menyampaikan bahwa dari hasil quick count 12 lembaga survei, menunjukkan pasangan 01 unggul dari pasangan 02.

Meski begitu, Jokowi meminta kepada para pendukungnya agar tetap bersabar menunggu hasil perhitungan resmi KPU.

Pasangan nomor 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin menang 100 persen di tempat pemungutan suara (TPS) 083, Jalan Bakti, RT 04 RW 08, Cililitan, Jakarta Timur.  (TRIBUNNEWS.COM/SENO TRI SULISTIYONO  )

"Kami menyampaikan bahwa hasil quick count dari 12 lembaga survei menyatakan Jokowi-Maruf Amin mendapatkan persentase 54,05 persen dan Prabowo-Sandiaga mendapatkan persentase 45,05 persen," kata Jokowi, Kamis (18/4/2019).

"Kita tahu semua perhitungan quick count adalah cara perhitungan ilmiah."

"Akurasinya 99 persen hampir sama dengan perhitungan dengan real count."

"Namun sekali lagi kita harus tetap sabar, sabar menunggu hasil perhitungan resmi dari KPU," urai Jokowi.

Berita Terkini