Bincang Ahok dengan Sahabat: Singgung Liburan, Gubernur Anies, Mantan Bawahan Hingga Jokowi

Penulis: Y Gustaman
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat berada di kediaman Prasetyo Edi Marsudi, Selasa (30/4/2019).

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Setelah pulang dari Jepang, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kembali ke Jakarta menemui Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi.

Pertemuan keduanya berlangsung cair di rumah Prasetio Edi di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Selasa (30/4/2019).

Apa sih yang diperbincangkan mantan Gubernur DKI Jakarta itu? Terselip Ahok menyoal banjir Jakarta, Anies Baswedan, Presiden Jokowi, hingga mantan bawahannya.

Ahok datang ke kediaman Prasetio pukul 16.00 WIB, menggunakan mobil pibadinya. Ia mengenakan kaus polo biru dongker lengan pendek.

Kangen gado-gado

Kedatangan Ahok kali ini sebenarnya ingin menagih janji yang sudah dibuat Prasetio yang akan menjamunya dengan gado-gado dan krupuk lilin.

"Pras janjiin ada gado-gado sama kerupuk lilin, lama enggak makan, aku nggak tahu begitu ramai. Sama lontong," kata Ahok di rumah Prasetio.

Pantauan TribunJakarta.com, di meja jamuan Ahok ditemani Tim BTP Ima Mahdiah dan Sakti Budiono, mantan salah satu staf ahli Ahok sewaktu menjabat gubernur DKI Jakarta.

Sementara Prasetio ditemani istrinya, Novie Muniarsari.

Dalam obrolan di meja makan, Ahok lebih banyak bercerita soal liburannya selama sebulan di Jepang.

"Ngobrol-ngobrol soal perjalanan. Nggak (soal jabatan) lah," ungkap Ahok.

Ahok mengaku punya rencana untuk kembali terbang ke luar negeri pekan depan.

Sambil tertawa, Ahok mengaku akan berkeliling ke luar negeri lantaran dirinya belum pernah ke luar negeri

"Aku mau jalan-jalan lagi minggu depan. Ya ke luar negeri, aku gak pernah keluar negeri," tuturnya.

Singgung banjir Jakarta dan Anies

Ahok sempat menceritakan pengalamannya menangani banjir Jakarta. Menurut dia, Jakarta siap menghadapi hujan deras.

"Enggak tahu ya, kalau pengalaman saya pasti sebenarnya Jakarta itu pompanya sudah cukup oke, tanggul juga sudah oke, jadi perhatikan saja biasa kalau hujan sama kemarau," kata Ahok.

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok makan bersama dengan Ima dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi beserta istrinya. (TRIBUNJAKARTA.COM/PEBBY ADE LIANA)

Menurut Ahok, saat hujan biasanya air memang terhambat masuk saluran karena ada sampah kayu dan ranting.

Namun, hal ini bisa diantisipasi dengan pengerukan menggunakan alat berat maupun menyiagakan pasukan oranye.

"Kalau saringan ketutup, volume air kan enggak bisa turun cepat dan tentu pasukan oranye (petugas penanganan prasarana dan sarana umum) mesti keliling, pasukan biru (petugas Dinas Sumber Daya Air) mesti keliling," ujar Ahok dilansir Kompas.com dalam artikel: Simak, Cerita Ahok Tangani Banjir Jakarta...

Saat genangan muncul, yang paling penting dilakukan yakni mengoperasikan pompa. Jika terlambat, genangan sulit surut.

"Saya orang tambang, (kalau) teori tambang, ngidupin pompanya telat, sudah terlalu tinggi bisa enggak keburu. Saya kira mungkin tergenang itu karena ada pompa yang telat. Saya enggak tahu," kata Ahok.

Sementara itu, terkait rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melakukan naturalisasi sebagai solusi mengatasi banjir Jakarta, Ahok enggan berkomentar banyak.

Ia mengaku kurang paham soal konsep naturalisasi yang dicanangkan Anies.

"Aduh, soal kata-kata begitu Pak Gubernur sekarang lebih pintar dari saya," kata Ahok sambil tertawa.

Sejak pekan lalu, banjir menggenangi sejumlah permukiman dan ruas jalan. Banjir disebabkan meluapnya Sungai Ciliwung, Sungai Krukut, dan Sungai Angke.

Kaget bawahan dicopot

Di tengah obrolan soal banjir, Ahok menunjukkan keterkejutannya setelah tahu Teguh Hendarwan tak lagi menjabat Kepala Dinas Sumber Daya Air sejak Februari 2019.

Ungkapan keterkejutan Ahok ketika selepas makan ditanya wartawan.

Awalnya ia menolak menjawab dan meminta wartawan menanyakan solusi banjir kepada Teguh Hendarwan.

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok makan bersama dengan Ima dan Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi beserta istrinya. (TRIBUNJAKARTA.COM/PEBBY ADE LIANA)

"Tanya Pak Teguh, dia lebih jago," kata Ahok dilansir Kompas.com dalam artikel: Reaksi Ahok Saat Mengetahui Teguh Hendarwan Tak Lagi Jabat Kadis SDA.

Wartawan lalu mengabarkan Teguh sudah dicopot Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, beberapa waktu lalu.

Ahok menanyakan apa jabatan Teguh sekarang,
"Pak Teguh di mana sekarang?"

Wartawan memberi tahu bahwa Teguh kini menjadi staf di Biro Tata Pemerintahan.

"Oh..." jawab Ahok dengan senyum yang mendadak hilang dari wajahnya.

Teguh Hendarwan dilantik Ahok sebagai Kepala Dinas Tata Air, kini Sumber Daya Air, pada 3 Desember 2015.

Ahok mengaku sengaja memilih Teguh karena dinilai mengerti lapangan. Selain itu, mantan Camat Pulogadung itu dianggap berani menggusur karena paham mengenai pembebasan lahan.

Setelah tiga tahun menjabat, Teguh dicopot pada Februari 2019 dan menjadi staf di Biro Tata Pemerintahan.

Selamati Jokowi dan Pras

Ahok sempat mengucapkan selamat kepada calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo yang unggul sementara pada perhitungan suara Pilpres 2019.

"Ya selamat lah," kata Ahok dilansir Kompas.com dalam artikel: Jokowi Unggul Sementara pada Pilpres 2019, Ahok Ucapkan Selamat.

Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf Prasetyo Edi Marsudi menyambangi lokasi rekapitulasi penghitungan suara di Kecamatan Tanah Abang. (TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)

Sayangnya, Ahok enggan melanjutkan obrolan soal politik.

Ia mengaku sejak keluar dari tahanan Mako Brimob Kelapa Dua, kegiatannya hanya jalan-jalan ke luar negeri.

"Jalan-jalan saja. Mumpung belum ada pekerjaan," ujarnya.

Ahok juga membantah kemungkinan dirinya bisa menjabat sebagai menteri jika Jokowi kembali menjadi presiden.

"Enggak ngomongin menteri," kata Ahok seraya tertawa.

Dalam kunjungannya, Ahok juga memberi selamat Prasetio yang kembali lolos menjadi anggota DPRD DKI.

"Saya ucapin selamatlah jadi Ketua DPRD lagi dong," ujarnya.

Berita Terkini