6 Fakta Bayi Dibunuh Ayah Kandung di Jakbar: Terkuak Saat Urus Surat Kematian hingga Kesaksian Istri

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika
Editor: Kurniawati Hasjanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi tewas.(Shutterstock)

TRIBUNJAKARTA.COM - Tega membunuh buah hatinya sendiri, seorang pria MS (23) di Kebon Jeruk, Jakarta Barat terancam hukuman penjara 20 tahun.

MS tega membunuh buah hatinya ,KQS yang masih berusia tiga bulan.

KQS tewas saat ditinggal Ibundanya, Siti Khalifa (22) berbelanja pasar pada Sabtu (27/4/2019).

Selang beberapa hari kejadian, MS pun ditangkap pihak kepolisian.

MS terjerat Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan subsider Pasal 351 (3) KUHP tentang Penganiayaan dan Pasal 80 (4) UU RI Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

"Karena pelaku adalah orangtuanya sendiri maka hukumannya diperberat sepertiga menjadi 20 tahun penjara," kata Kapolsek Kebon Jeruk, AKP Erick Sitepu di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin (6/5/2019).

Untuk lebih lengkapnya simak 5 fakta pembuhunan bayi oleh anaknya berikut:

1. Pelaku urus surat kematian ke Puskesmas

Terungkapnya MS sebagai pelaku pembunuhan KQS bermula ketika dirinya hendak mengurus surat kematian anaknya.

Hal itu disampaikan anit Reskrim Polsek Kebon Jeruk, AKP Irwandy Idrus.

KPU Jakarta Pusat Targetkan Rekapitulasi Suara di Lima Kecamatan Rampung Selama Dua Hari

Bagaimana Hukum Puasa Ramadan saat Baru Sadar Sedang Haid Setelah Berbuka? Ini Penjelasannya

Ia mengatakan bahwa saat itu pihak puskesmas enggan mengeluarkan surat kematian.

Sebab, pihak puskesmas merasa ada yang janggal dengan kematian KQS.

"Pihak Puskesmas tidak mau mengeluarkan surat kematian karena kematian korban dianggap tidak wajar," kata Kanit Reskrim Polsek Kebon Jeruk, AKP Irwandy Idrus di kantornya, Jumat (3/5/2019).

2. Korban dianiaya

Irwandy menuturkan korban tewas dianiaya MS di rumahnya di wilayah Kelurahan Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (27/4/2019).

Saat itu, pelaku memukuli korban tepat di kepalanya.

MS (23) ayah yang tega membunuh bayinya sendiri saat dihadirkan di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin (6/5/2019). (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Pelaku juga menggigit pipi dan memelintir tangan korban hingga patah.

Sedangkan pelaku datang kembali ke Puskesmas Kebon Jeruk untuk meminta surat kematian pada Selasa (30/4/2019).

Saat pelaku datang kedua kali ke Puskesmas Kebon Jeruk itulah pihak Puskesmas baru melaporkan kematian tak wajar KQS ke Mapolsek Kebon Jeruk bukan pada hari saat tewasnya korban.

"Jadi pas hari Sabtu itu korban setelah dibawa ke Puskesmas kemudian dibawa pulang oleh pelaku dan langsung dikuburkan," kata Irwandy.

Irwandy menuturkan pelaku ditangkap tanpa perlawanan di rumahnya pada Rabu (1/5/2019).

Jokowi Dikabarkan Bakal Pindah ke Singapura Jika Lengser, Gibran & Kaesang Bereaksi Begini

Raditya Dika Pamer Potret Anak Pertamanya, Tanggapan Ria Ricis Jadi Ramai Diperbincangkan

Ibu Kandung Pelaku Pembuangan Mayat Bayi di Koja Jarang Keluar Rumah

3. Kesaksian Siti

Istri MS sekaligus Ibunda dari KQS, Siti tak menyangka bahwa pelaku pembunuhan bayinya adalah suaminya sendiri yang notabebe ayah kandung korban.

Ditemui di rumahnya di Gang Bijaksana, Kelurahan Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Siti menceritakan secara gamblang kejadian yang dialami keluarganya.

Siti menuturkan, sang anak berinisial KQS yang masih berusia tiga bulan tewas saat ditinggalnya berbelanja pasar pada Sabtu (27/4/2019).

Saat itu, sang anak ia tinggal bersama suami berisinisal MS (23) dan ibunda Siti yang tuna netra sehingga tak bisa menyaksikan apa yang sedang terjadi di Sabtu pagi itu.

Siti mengatakan bahwa sang ibu memang sempat mendengar ada suara pukulan dari arah kamar anaknya.

"Pas saya pulang ke rumah, saya lihat keadaan anak saya udah terbaring lemas sama ada luka lebam di jidat dan luka gigitan di pipi. Sedangkan suami saya lagi tidur di samping anak saya," kata Siti, Jumat (3/5/2019).

Siti Khalifa, ibu korban yang juga istri dari pelaku pembunuhan bayi tiga bulan di Kebon Jeruk, Jakarta Barat. (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

Melihat sang anak sudah dipenuhi luka lebam, Siti dan suami pun membawanya ke Puskesmas Kebon Jeruk untuk diberikan pertolongan.

Namun sayang, nyawa sang buah hati tak dapat tertolong.

"Di situ suami ngurus surat kematian tapi nggak diproses karena ada kejanggalan dengan kematian anak saya. Tapi anak saya tetap dibawa pulang dan langsung dikubur," kata Siti.

4. Sempat curiga kepada suami

Ada Luka Lebam, Polisi Kesulitan Buat Sketsa Perempuan Hamil yang Terkubur Dekat Tol Jagorawi

Terbang Keliling Jakarta, Seloroh Nia Ramadhani Bikin Pilot Vincent Raditya Ngakak saat di Udara

Setelah pemakaman anaknya, Siti yang masih menaruh curiga atas kematian anak pertamanya itu terus mencecar suaminya.

Namun MS tak mau menjawab dan mengaku tak tahu kejadian yang mengakibatkan korban tewas mengenaskan.

MS berdalih dirinya tertidur sewaktu diminta menjaga korban pada Sabtu pagi itu.

"Karena suami ditanya diam aja dan keluarga enggak mau makam anak saya dibongkar makanya kita pergi ke orang pintar. Orang pintar bilang itu bukan karena ulah manusia," kata Siti.

Rasa penasaran Siti pun terjawab saat anggota Polsek Kebon Jeruk menciduk MS di rumah mereka pada Rabu (1/5/2019) setelah menerima laporan dari Puskesmas Kebon Jeruk tentang adanya bayi meninggal tak wajar.

MS (23) ayah yang tega membunuh bayinya sendiri saat dihadirkan di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin (6/5/2019). (TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra)

"Di kepolisian baru ketahuan kalau dia pelakunya. Saya sama sekali enggak nyangka dia tega bunuh darah dagingnya sendiri," kata Siti.

5.MS dikenal tempramental

Siti membeberkan tabiat suaminya, MS (23) yang memang dikenal temperamental.

Hal tersebut dibeberkannya setelah ia mengetahui bahwa MS (23) adalah pelaku yang tega membunuh buah hati mereka yang baru berusia tiga bulan.

"Sejak masih pacaran saya sudah tahu dia memang temperamen terus dan kurang perhatian," kata Siti ditemui di rumahnya di Gang Bijaksana, Kelurahan Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Jumat (3/5/2019).

Meski kerap diperlakukan kasar, Siti tetap menikah dengan MS. Pasalnya, Siti diketahui sudah mengandung dua bulan sehingga pernikahan harus dilaksanakan.

 

Kaget Pesan Makanan Cepat Saji Malah Dapat Bingkisan Tas Mewah, Paula Verhoeven: Feeling Gak Enak

Akui Dapat Hadiah dari Mertua saat Mikhayla Raih 3 Medali Emas, Nia Ramadhani Histeris Bilang Begini

Setelah menikah, perlakukan MS pun tak banyak berubah. Ia tetap ringan tangan terhadap Siti.

"Saya pernah ditampar satu kali sama dia. Dia juga sering marah-marah dan lempar-lempar barang kalau lagi marah," kata Siti.

6. Malu Hasil Hubungan Gelap

MS diduga tega menghabisi nyawa anaknya sendiri karena malu anak tersebut merupakan hasil hubungan gelap.

Hal tersebut dikatakan Siti dari adiknya yang mendengar langsung pengakuan MS saat diinterogasi polisi.

"Awalnya pas di interogasi polisi dia bilangnya enggak yakin kalau itu adalah anaknya. Cuma pas di interogasi lagi dia bilang dia malu karena dia bilang itu anak haram. Saya nikah sama dia karena memang hamil duluan," kata Siti sambil mengelap air matanya.

Berita Terkini