Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Beredar isu yang menyebut Tentara Nasional Indonesia (TNI) tak ikut membantu pihak Kepolisian Republik Indonesia dalam menangani aksi massa, pada Rabu (22/5/2019).
Isu tersebut tersebar melalui foto dan video di media sosial.
Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto memberikan jawaban terkait isu tersebut.
Tak cuma Wiranto, Panglima TNI Hadi Tjahjanto turut buka suara.
Keduanya memberikan jawaban yang kompak di konfrensi pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Rabu (22/5/2019).
Awalnya Wiranto membenarkan adanya isu yang menyebut TNI dan Polri tak kompak dalam menangani aksi massa 22 Mei.
"Masih ada lagi isu yang menyebut TNI dan Polri seakan enggak kompak," ucap Wiranto dikutip TribunJakarta.com dari saluran langsung TV One.
• 22 Mei Instagram, Facebook, WhatsApp Ditutup Sementara, Menteri Kominfo Buka Suara: Banyak Mudarat
• Diadang Saat Hendak Ikut Aksi di Bawaslu, Dahnil Anzar & Sudirman Said Tanya Ini ke Polisi
Ia mengatakan hal tersebut tak benar adanya.
Wiranto menjelaskan TNI dan Polri kompak dan saling bekerja sama mengamankan negara.
"Tidak seperti itu, dari awal kita sudah menyampaikan TNI dan Polri kompak," ujar Wiranto.
"Kedua Institusi bergandengan tangan mengamankan negara ini," tambahnya.
• Prabowo Bilang Waktu Pengumuman Pilpres Janggal, Eks Komisioner KPU Ungkap Bedanya dengan 2014
• Niat Ikut Aksi Massa di Bawaslu, Sudirman Said dan Dahnil Diadang dan Tanya Ini ke Polisi
Panglima TNI Hadi Tjahjanto kemudian memberikan jawaban yang serupa dengan Wiranto.
"Assalamualaikum menyambung yang disampaiakan Menko dan Kapolri saya ingin menyapaikan TNI solid untuk mendukung tugas Polri," ucap Panglima TNI Hadi Tjahjanto.
Ia menegaskan TNI akan memberikan bantuan penuh terhadap Polri dalam menangani aksi massa 22 Mei.
"TNI akan mem-backup penuh kepolisian Indonesia," kata Panglima TNI Hadi Tjahjanto.
• Niat Ikut Massa di Bawaslu, Sudirman Said & Dahnil Diadang: Pak Tahu dari Mana Senjata Ini Dibeli?!
• Prabowo Nilai Pengumuman Pilpres Dini Hari Janggal, Eks Komisioner KPU Bongkar Perbedaan dengan 2014
Panglima TNI Hadi Tjahjanto menjelaskan ia akan menempatkan pasukan TNI di beberapa titik kerusuhan.
"Dengan menempatkan prajurit di titik-titik kerusuhan, di KPU, Bawaslu, DPR, MPR dan Istana Negara," tutur Panglima TNI Hadi Tjahjanto.
Panglima TNI Hadi Tjahjanto mengatakan pihaknya tak akan mentolerir segala tindakan inkonstitusional yang dilakukan oleh pihak manapun.
"TNI tidak akan mentorelir tindakan inkonstitusional dari pihak manapun terlebih yang bersifat anarkis apalagi membahayakan kedaulatan negara," kata Panglima TNI Hadi Tjahjanto.
• Habis Dihujat Akibat Dukung Paslon Ini di Pilpres 2019, Dokter Ani Hasibuan: Masa Enggak Boleh?
• Pamer Video Ustaz Arifin Ilham Pelukan dengan Istri Pertama, Alvin Faiz Minta Doa: Abi Sedang Kritis
1.000 Personel Gabungan TNI-Polri Amankan Objek Vital di Tangerang Selatan
Sebanyak 1.000 personel gabungan TNI dan Polri disiagakan demi mengamankan objek vital di Tangerang Selatan (Tangsel).
Penyiagaan pasukan dalam jumlah besar itu terkait dengan unjuk rasa di Jakarta sejak kemarin, sampai hari ini, Rabu (22/5/2019).
Kabag Ops Polres Tangsel, Kompol Murodih, mengatakan 1.000 personel itu terdiri dari 800 aparat kepolisian dan 200 prajurit TNI.
"Untuk kesiapannya personel, disiagakan 500 personel jajaran polsek, 300 personel Polres dan 200 personel untuk TNI," papar Murodih.
1.000 pasukan tersebut disebar di beberapa objek vital dan keramaian yang ada di Tangsel, seperti mall dan stasiun.
"Untuk personel Polri kita giatkan patroli di tempat-tempat yang dianggap rawan; objek vital, stasiun kereta api, mall dan tempat tempat rawan tawuran," jelasnya.
• Ada Aksi 22 Mei, Jumlah Penumpang KRL di Stasiun Bekasi Mengalami Penurunan
Murodih mengatakan, penyiagaan pasukan sebanyak itu sebagai antisipasi kerusuhan meluas dan kesiapan jika diminta bantuan.
"Antisipasi wilayah dan kesiapan apa bila ada permintaan bantuan dari Jakarta," jelasnya.
Pantauan TribunJakarta.com di stasiun Rawa Buntu, Serpong, beberapa aparat kepolisian siaga di lokasi.
Namun mereka berada di kantor stasiun, bukan di bagian depan yang ramai hilir mudik penumpang.