Pilpres 2019

Prabowo Disebut Harus Menang Sebagai Negarawan, Feri Amsari Beberkan Cara yang Harus Dilakukan

Penulis: Kurniawati Hasjanah
Editor: Mohamad Afkar Sarvika
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pidato Prabowo Subianto

TRIBUNJAKARTA.COM - Direktur Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Fakultas Hukum Universitas Andalas Feri Amsari menuturkan Prabowo Subianto harus menang sebagai negarawan.

Hal tersebut dikatakannya saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa yang tayang pada Rabu malam (23/5).

Di awal perbincangan, Najwa Shihab mempertanyakan apa yang bisa lakukan oleh warga Indonesia setelah 22 Mei.

"Bang Feri apa yang bisa kita harapkan setelah 22 Mei? dan apa yang harus kita lakukan?" tanya Najwa Shihab.

Feri Amsari pun menuturkan, dirinya saat ini sedang memuji sosok Prabowo Subianto bukan mengkritisinya.

Lantas Feri Amsari menyatakan, sosok Prabowo Subianto merupakan satu-satunya orang yang bisa menghentikan keributan yang terjadi setelah Pilpres 2019.

Ditanya AHY Temui Jokowi Pertanda Bakal Koalisi, Reaksi Ferdinand Hutahaean Disambut Tepuk Tangan

Ustaz Arifin Ilham Wafat, Ustaz Yusuf Mansur Terisak Kenang Soal Zikir: Akan Diingat Setiap Orang

"Pak Prabowo merupakan satu-satunya orang yang bisa menghentikan keributan ini. Jadi bukan presiden," ucap Feri Amsari.

Prabowo Subianto saat tiba di Polda Metro Jaya untuk menjenguk Eggi Sudjana dan Lieus Sungkharisma, Senin (20/5/2019) malam. (Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi)

Feri Amsari menilai, dalam sebuah ketatanegaraan tak pernah ada pidato pemenang yang menyejukkan suasana karena yang kecewa merupakan pihak yang kalah.

"Sehingga pidato itu harus dibangun dari orang yang dinyatakan kalah," imbuh Feri Amsari.

Ditegur Karena Teriak-teriak Soal Korban Aksi 22 Mei, Andre Rosiade: Saya Memberikan Narasi Keadilan

Pengakuan Gerindra Tasikmalaya dan Respons Fadli Zon Soal Ambulans Partai, Tito Karnavian Ungkap Ini

Feri Amsari menyatakan, Prabowo Subianto boleh saja kalah dalam pernyataan KPU tetapi harus menang sebagai negarawan.

"Pak Prabowo boleh kalah dalam pernyataan KPU tetapi harus menang sebagai negarawan," ungkap Feri Amsari.

Feri Amsari pun membocorkan caranya agar Prabowo Subianto menang sebagai negarawan.

Feri Amsari (YouTube/Najwa Shihab)

"Bagaimana menang sebagai negarawan itu? ya harus ditunjukkan dengan sikap-sikap seperti mulai dari pidato yang menyejukkan suasana, rangkul semua dan jangan mengubah makom (red: tingkatan) Prabowo. Jangan sampai seperti Amien Rais yang dari Guru Bangsa malah jatuh," papar Feri Amsari.

Feri Amsari menyarankan agar Prabowo Subianto mendatangi Jokowi dan merangkulnya sehingga suasana keributan pasca pilpres 2019 berhenti.

"Datangi Jokowi dan rangkul dia maka berhenti semua keributan ini," ungkap Feri Amsari.

Ustaz Arifin Ilham Meninggal, Sang Menantu Larissa Chou : Anugerah Terbesar Bisa Mengenal Abi

BPN Gugat Hasil Pilpres ke MK, Andi Mallarangeng Sebut Membalikkan Sekitar 9 Juta Data Agak Berat

Bagaimana Hukum Puasa Ramadan saat Baru Sadar Sedang Haid Setelah Berbuka? Ini Penjelasannya

Panduan Lengkap, Syarat dan Cara Pendaftaran Beasiswa LPDP Tahun 2019

Jokowi Inisiatif Sejak Awal untuk Bertemu Prabowo

Calon presiden petahana Joko Widodo menegaskan bahwa ia telah berinisiatif sejak awal untuk bertemu dengan pesaingnya pada Pilpres 2019, Prabowo Subianto.

Hal ini kembali ditegaskan Jokowi atas banyaknya usul agar ia segera bertemu Prabowo Subianto untuk meredam kericuhan.

Bahkan Jokowi menyebut inisiatif dirinya untuk bertemu Prabowo Subianto muncul setelah pemungutan suara pilpres 2019 pada 17 April lalu.

"Sudah saya sampaikan, saya sudah berinisiatif sejak awal setelah coblosan," kata Jokowi dalam jumpa pers di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/5/2019).

Beasiswa Kuliah ke Jepang Bagi Lulusan SMA, Dapat Uang Saku Rp 15 Juta Per Bulan, Ini Syaratnya!

Keraguan Nia Ramadhani Soal Keaslian Cincin Berlian Hotman Paris, Istri Ardi Bakrie: Ini Mainan?

257 Perusuh Aksi 22 Mei Ditangkap, Terungkap Isi Pesan di Grup WhatsApp Singgung Soal Serang Jokowi

Jokowi mengatakan, usai pencoblosan ia sudah mengutus orang kepercayaannya untuk berkomunikasi dengan Prabowo Subianto.

Namun upaya tersebut belum membuahkan hasil hingga saat ini.

"Sudah mengutus, tapi memang keliatannya belum ketemu," kata dia.

Sementara terkait aksi unjuk rasa berujung kericuhan di sejumlah titik di Jakarta, Jokowi menegaskan bahwa aparat TNI-Polri akan menindak tegas.

Jokowi menegaskan bahwa tidak ada tempat bagi para perusuh.

 Prabowo Minta Pendukungnya Hindari Kekerasan Fisik

 Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto mengimbau kepada para pendukungnya untuk menghidari kekerasan fisik.

Hal itu disampaikan oleh Prabowo Subianto dalam siaran pers di kediaman pribadinya di Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (22/5/2019).

Ketum Partai Gerindra itu meminta para pendukungnya untuk tidak melawan jika terjadi kesalah pahaman saat melakukan aksi di jalan.

Prabowo Subianto juga menyampaikan bela sungkawa atas tewasnya enam orang dalam peristiwa tersebut.

“Innalillahi kami mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya enam orang, dan terlukanya ratusan masyarakat yang jadi korban kekerasan pada malam dan dini hari,” kata Prabowo Subianto dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas TV Rabu (22/5/2019)

Pada poin kedua, Prabowo Subianto mengatakan, pihaknya mendukung semua penggunaan hak konstitusional yang berakhlak, damai dan tanpa kekerasan.

“Oleh sebab itu, saya mengimbau kepada seluruh masyarajat yang menyampaikan aspirasi, pihak kepolisian, TNI dan semua untuk menahan diri agar tidak melakukan kekerasan fisik, juga pejabat publik, kepolisian, politik, netizen dan seuruh rakyat untuk menghidari kekerasan apapun yang dapat memprovokasi,” jelasnya.

Lalu di poin ketiga, Prabowo Subianto juga menyinggung soal peristiwa yang terjadi pada Selasa (22/5/2019) dan Rabu subuh.

“Kami meminta peristiwa kekerasa semalam dan subuh yang telah mencoreng martabat dan marwah bangsa jangan terjadi lagi, kalau terjadi lagu kami khawatir rajutan dan anyaman kebangsaan sulit dirangkain lagi,” tandasnya.

Kemudian ia juga menyebut kalau pihaknya memanjatkan doa agar kemanunggalan TNI dan Polri digunakan.

Ia mengingatkan kepada para anggota TNI dan Polri untuk tidak melakukan kekerasan kepada masyarakat.

“Adik-adiku di TNI dan Polri saya mohon kita ingat bersama, makanan dan senjata yang digunakan itu dibiayai oleh rakyat, saudara-saudara adalah milik rakyat semua, saudara adalah harapan kita, kami mohon jangan sekali-sekali melukai hati rakyat, apalagi memukul,” jelasnya.

Lalu yang terakhir, Prabowo Subianto juga meminta kepada para pendukungnya untuk menghindari kekerasan fisik.

Ia juga meminta para pendukungnya untuk menghormati para pejabat penegak hukum.

“Para pendukung saya, hindari kekerasan fisik, berlakulah sopan dan satun, hormati pejabat penegak hukum, memang berat, tapi saya tegaskan lagi, seandainya terjadi salah paham dan kau dipukul, jangan melawan, apapun yang terjadi hindari kekerasan,” tandasnya.

Simak videonya:

(TribunJakarta/Kompas)

Berita Terkini