Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Afriyani Garnis
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - SMAN 13 masih menjadi pilihan pertama sejumlah siswa pada PPDB Online 2019 di Jakarta Utara.
Alasannnya pun beragam, mulai predikat SMAN 13 yang berada di nomor wahid se-Jakarta Utara, sejumlah prestasi yang diraihnya hingga alasan jarak yang dekat dari tempat tinggal.
Satu di antaranya, Nadya (13) siswi lulusan SMPN 30 Jakarta.
Nadya diketahui melakukan verifikasi data pada hari kedua PPDB pada zonasi umun.
Selain menghindari kepadatan pendaftaran, Ia pun ingin melihat seberapa besar nilai siswa lainnya yang masuk ke sekolah itu.
Disebutkannya, SMAN 13 menjadi satu-satunya sekolah yang ingin ditujunya setelah lulus dari sekolah menengah pertama.
"Karena SMAN 13, SMA favorit di Jakarta," tuturnya sambil tertawa.
• Bakal Diresmikan Agustus Mendatang, Rusun BLK Pasar Rebo Masih Ditutup Seng
• 3 Mahasiswanya Terindikasi Positif Gunakan Narkoba, Pihak UNAS: Kalau Terbukti akan Kita Keluarkan
• Resmi Ditahan di Polres Metro Jakarta Barat, Jerry Aurum Kooperatif dan Sudah Dijenguk Keluarga
Sementara itu, Nadya sendiri mengantongi Nilai UN sebesar 37,9 dan sangat yakin bisa masuk ke SMAN 13.
Ia pun belum menyiapkan alternatif pilihan sekolah lain, selain SMAN 13.
"Alternatif tidak ada karena mau di SMAN 13 aja," terangnya.
Berhasil Mendapat nilai yang terbilang cukup tinggi, gadis 15 tahun itu berhasil mendapat nilai 100 pada mata salah satu mata pelajaran yang masuk ke dalam Ujian Nasional (UN) yakni IPA.
Sedangkan untuk Matematika hanya salah pada satu nomor saja, Bahasa Indonesia 90 dan Bahasa Inggris 92.
Selain Nadia, Syahrul (15) justru sedikit pesimis untuk masuk ke SMAN 13.
Hal tersebut karena namanya terus saja tergeser oleh nilai-nilai siswa lainnya yang lebih tinggi dari dirinya.
Padahal, siswa lulusan SMPN 30 itu berhasil mendapat nilai UN 36,7.
Tak berbeda jauh dengan Nadya, Syahrul pun memiliki alasan yang hampir sama.
Ia memilih SMAN 13 karena menjadi sekolah nomor satu di Jakarta Utara.
Selain itu, beberapa anggota keluarganya juga merupakan lulusan dari SMAN 13 sebelumnya.
"Karena SMAN 13 nomor satu di Jakarya Utara, keluarga banyak lulusan sini juga , om, tante, kakak. Terus deket dari rumah juga," kata dia.
Mengetahui namamya terus tergeser Syahrul rupanya telah memikirkan alternatif sekolah lainnya.
SMAN 52 dan SMAN 80 Jakarta pun sudah menjadi pilihannya jika tidak berhasil tembus ke SMAN 13.
"Kalau nggak masuk di zonasi umum, nanti non zonasi nyoba lagi. Mungkin ke SMAN 52 sama SMAN 80 enggak apa-apa," ucapnya.
Staff Kesiswaan SMAN 13 Jakarta, Ruta Sugian pun menuturkan mengapa sekolah itu masih menjadi sekolah favorit pilihan di Jakarta Utara.
Menurutnya, prestasi akademis dan non akademis yang diraih SMAN 13 menjadi daya tarik bagi para siswa
Karena hal itu, daya saing di dalam sekolah pun cukup tinggi sehingga banyak siswa yang tertantang untuk masuk di dalamnya.
Alasan lain, disebutkan Ruta adalah daya serap siswa lulusan SMAN 13 ke perguruan tinggi negeri cukup tinggi.
"Karena ini kan sekolah tua, ada prestasi akademis dan akademik nya juga lebih. Masuk kesini kan nilainya tinggi. Anak ingin hebat, masuk ke lingkungan hebat. Selain itu serapan ke perguruan tingginya juga besar," papar Ruta saat ditemui di SMAN 13 Jakarta, Selasa (25/6/2019).