Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat politik Faizal Assegaf memandang hubungan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dengan organisasi Islam pendukungnya merenggang.
Faizal Assegaf lantas membeberkan alasannya dapat berkata demikian.
Pantauan TribunJakarta.com anggapan tersebut disampaikan Faizal Assegaf saat menjadi narasumber di Kompas Petang, pada Selasa (26/6/2019).
Mulanya juru bicara Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin yang juga hadir sebagai narasumber membahas soal aksi yang digelar di depan Mahkamah Konstitusi (MK) hari ini.
Novel Bamukmin menjelaskan alasan PA 212 tetap mengadakan aksi walau Prabowo Subianto telah menganjurkan pendukungnya untuk tidak bertindak demikian.
Ia mengaku memandang anjuran Prabowo sebagai cerminan seorang negarawan.
"Jadikan kita melihat itu sebagai etika politik Prabowo sebagai negarawan, bangsawan, sebagai bapak bangsa," ucap Novel Bamukmin dikutip TribunJakarta.om dari YouTube Kompas TV.
Tiba-tiba Faizal Assegaf memotong pembicaraan.
• Faizal Assegaf Nilai Aksi PA 212 di MK Bentuk Protes ke Prabowo, Novel Bamukmin Tertawa Ungkap Ini
• Bahas Rekonsiliasi, Dahnil Sindir Pemilu 2014: Prabowo Jarang Meninggalkan, Dia yang Ditinggalkan
TONTON JUGA
"Novel, saya potong sedikit," kata Faizal Assegaf.
Ia menilai Prabowo tidak memiliki etika dalam berpolitik.
Faizal Assegaf mengatakan perbedaan sikap Prabowo Subianto dan organisasi Islam terkait aksi turun ke jalan, menujukkan adanya kerenggangan.
"Tidak ada etika di sana, justru ada kesenjangan antara Prabowo dengan elemen-elemen islam, PA 212 dengan gerak-gerakan Islam," ucap Faizal Assegaf.
Faizal Assegaf kemudian membeberkan alasannya.
• Akun Instagramnya Kembali Hilang, Pesan Ustaz Abdul Somad Dibeberkan Derry Sulaiman
• Pamer Potret di Pinggir Kolam Renang, Gaya Rok Nia Ramadhani Tuai Sorotan Para Selebgram
Menurutnya Prabowo Subianto tak mengadakan diskusi terlebih dahulu dengan organisasi Islam pendukungnya saat mengambil keputusan.
"Kenapa? karena di internal koalisi ini tidak terjalin dialog dalam pengambilan sebuah keputusan," kata Faizal Assegaf.
"Misalnya begini, sebelum Prabowo masuk sebagai calon presiden itu melibatkan organisasi Islam dan tokoh-tokoh islam dalam ijtima ulama kan,"
"Mestinya ketika masuk ke MK para tokoh ini juga dipanggil beruding, supaya apa? agar tidak ada demo tidak gejolak," tambahnya.
• Putra Bungsunya Panggil dengan Sebutan Ini, Suami Nia Ramadhani Terpingkal: Kamu Ada Berapa Papa?
• Kriss Hatta Dituntut 4 Tahun Penjara, Pengacaranya Akan Beberkan Foto dan Video Ini di Persidangan
Tak cuma kerenggangan, Faizal Assegaf bahkan menganggap ada ketidak harmonisan antara Prabowo dengan organisasi Islam pendukungnya, seperti PA 212 dan GNPF.
"Kemudian elemen 212 dan GNPF saya menangkap ada disharmoni ada benturan yang kuat antara Prabowo dan kubu elemen islam," jelas Faizal Assegaf.
Ia lantas mengatakan seharusnya Prabowo Subianto mengadakan pertemuan dengan organisasi-organisasi tersebut.
"Prabowo harus hadir di ijtima ulama untuk menjelaskan," tutur Faizal Assegaf.
• Lagunya Trending 1 YouTube, Suara Ayu Ting Ting Saat Pertama Kali Nyanyi Langsung Diperbincangkan
• Nia Ramadhani Berpose di Pinggir Kolam Renang, Model Roknya Jadi Perbincangan Para Selebgram
"Kalau negarawan tidak boleh mendua di sisi lain mendukung hukum MK, di sisi lain mengipas elemen Islam untuk menganggu stabilitas politik," tambahnya.
Menurut Faizal Assegaf tujuan PA 212 mengadakan aksi pada Selasa (26/6/2019) bukan untuk mendesak MK ataupun Jokowi.
"Sasaran mereka bukan untuk menghujat Jokowi, atau MK, apalagi Novel tadi mengatakan 'apapun keputusan MK'," ucap Faizal Assegaf.
"Ada pesan tersirat," imbuhnya.
• Sebut Said Didu Saksi Invalid, TKN Beberkan Alasan: Jokowi & Maruf Pertimbangkan untuk Lapor Polisi
• Pengakuan Billy Syahputra Dituding Settingan Pacaran dengan Elvia Cerolline: Gue Harus Siap Mental
Prabowo Imbau Pendukungnya Tak ke MK
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto meminta para pendukungnya agar tidak menggelar aksi unjuk rasa atau demonstrasi di Mahkamah Konstisusi saat sidang sengketa hasil Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2019.
Prabowo mengatakan, sudah ada delegasi yang mendampingi tim hukum pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam sidang tersebut.
Selain itu, ia juga ingin menghindari provokasi dan fitnah.
"Kami putuskan selesaikan (sengketa) melalui jalur hukum dan konstitusi, karena itu saya dan Sandiaga memohon agar pendukung kami untuk tidak berbondong-bondong hadir di MK pada hari-hari mendatang," ujar Prabowo melalui video yang diterima Kompas.com, Selasa (11/6/2019).
"Saya mohon sami'na wato'na, percayalah pada pimpinan dan sungguh-sungguh kalau anda dukung Prabowo-Sandi, mohon tidak perlu hadir di sekitar MK," ucapnya.
Dalam video bedurasi sekitar lima menit itu, Prabowo menegaskan bahwa sejak awal telah memutuskan menempuh jalur hukum dalam menyikapi hasil pilpres 2019.
Kalaupun ada kegiatan dan acara pengungkapan pendapat di hadapan umum, kata Prabowo, harus tetap dilaksanakan dengan damai dan anti-kekerasan.
"Kami sama sekali tidak ingin ada kerusuhan apapun di negara ini, bukan seperti itu penyelesaiannya. Karena itu saya dan Sandiaga Uno berharap semua pendukung kami selalu tenang dan sejuk, damai dan berpandangan baik serta laksanakan persaudaraan dan semangat kekeluargaan sesama anak bangsa," tutur Prabowo.
SIMAK VIDEONYA: