Pilpres 2019

Pengamat Politik Sebut Opisisi Banyak Menghujat & Mencela Pemerintah, Hasto Sontak Beri Reaksi Ini

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Boni Hargens dan Hasto Kristiyanto hadir sebagai narasumber di Apa Kabar Indonesia TV One, pada Minggu (30/6/2019).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H

TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat politik Boni Hargens membeberkan pandangannya soal partai opisisi dalam kurun waktu lima tahun terakhir.

Di matanya, partai oposisi lebih banyak menghujat dan mencela kinerja pemerintah.

Mendengar penurutan Boni Hargens, Sekertaris Jenderal (Sekjen) Partai PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto langsung memberikan sebuah reaksi.

Peristiwa tersebut terjadi saat Boni Hargens dan Hasto Kristiyanto hadir sebagai narasumber di Apa Kabar Indonesia TV One, pada Minggu (30/6/2019).

Mulanya Boni Hargens menjelaskan soal pentingnya oposisi dalam sebuah negara.

"Secara klasik kita mengenal ada eksekutif ada yudikatif, ada legislatif, dan dalam kerangka ini perlu ada keseimbangan," ucap Boni Hargens dikutip TribunJakarta.com dari YouTube TV One, pada Senin (1/7/2019).

"Dan dalam konteks ini oposisi politik diperlukan,"

"Saya pikir memang harus ada partai politik yang mengawasi dan memberikan kritik kepada pemerintah,"

"Yang paling penting pemerintah harus diawasi," tambahnya.

Suami Menggoda Wanita Lain di Bali, Ini yang Dilakukan Nagita Slavina Kepada Raffi Ahmad

Jokowi-Maruf Presiden & Wapres Terpilih, Ridwan Kamil Ucap Selamat & Titip Pesan Soal Rekonsiliasi

TONTON JUGA

Boni Hargens lantas mengatakan jujur selama lima tahun terakhir ia melihat opisisi keluar dari peranan yang semestinya.

"Saya harus jujur mengatakan lima tahun terakhir oposisi kita kelaur dari rel, dari beberapa kinerjanya," ucap Boni Hargens.

Ia menilai partai-partai opisis lebih banyak menghujat dan mencela kinerja pemerintah, dibanding dengan memberikan sebuah kritik yang konstruktif.

"Karena partai-partai yang bersebarangan dengan pemerintah lebih banyak menghujat, lebih banyak memakai diksi-diksi yang mencela," jelas Boni Hargens.

Diminta Ucapkan Selamat ke Jokowi-Maruf, Sandiaga Uno Tersenyum Tipis: Itu Kan Budaya Barat

Ditampar Nagita Slavina 2 Kali Karena Goda Wanita Lain, Raffi Ahmad: Aku Udah Bilang Punya Istri

"Ketimbang membagun kritik yang konstruktif dalam bingkai demokrasi," tambahnya.

Tiba-tiba kamera TV One diarahkan ke wajah Hasto Kristiyanto.

Hasto Kristiyanto tampak mengangguk-anggukan kepalanya, seolah setuju dengan pernyataan Boni Hargens.

Boni Hargens kemudian berharap partai-partai opisisi mampu menjalankan peranannya sesuai dengan konstitusi.

Gerindra Sebut Prabowo Cuma Pikirkan Bangsa, Burhanuddin Muhtadi: Sudjiwo Tedjo Akan Tertawa Kencang

Minta Kubu Pemenang Pilpres Tak Rendahkan yang Kalah, Mardani Ali Sera Singgung Surah Al-Insyirah

"Nah kita mengharapkan partai-patai yang tidak dalam pemerintahan menjalakan perannya dalam bingkai konstitusi," ucap Boni Hargens.

"Sehingga demokrasi ini bisa berjalan sehat," tambahnya.

Vanessa Angel Ucap Terima Kasih Sambil Pamer Foto Semringah, Komentar Dewi Perssik Tuai Perbincangan

Faldo Maldini Nilai Kekalahan Prabowo Bukan Kekalahan Ulama, Ini Penjelasannya

 

SIMAK VIDEONYA:

Tentukan Jadi Oposisi Atau Gabung Pemerintah, Partai Gerindra Tampung Aspirasi Pendukungnya 

Politikus Gerindra Andre Rosiade mengatakan partainya masih melakukan kajian mengenai langkah atau sikap politik ke depan setelah Mahkamah Konstitusi menolak seluruh gugatan sengketa Pemilu Presiden 2019 yang diajukan Prabowo-Sandi.

Sebelum memutuskan sikap, partainya akan terlebih dahulu menampung aspirasi dari pendukung, kader, serta pengurus partai.

Selain itu, dalam menentukan sikap Gerinda ke depan, juga menunggu tindak lanjut dari rencana pertemuan Jokowi dengan Prabowo Subianto.

"Tentu nanti kan (menunggu) pertemuan antara Pak Prabowo dengan Pak Jokowi," kata Andre Rosiade saat dihubungi, Minggu (30/6/2019).

Dalam memutuskan sikap, apakah Partai Gerindra akan tetap menjadi opoisi atau bergabung dengan pemerintah, Andre mengatakan, akan dikomunikasikan dengan partai-partai yang mengusung Prabowo-Sandi dalam Pemilu Presiden. 

Selama ini, dalam menentukan keputusan strategis Prabowo selalu mengkomunikasikannya dengan partai koalisi, sebelum kemudian koalisi tersebut dibubarkan dan diganti dengan kaukus atau forum komunikasi bersama.

"Kan kita telah sepakat bentuk kaukus. Keputusan tersebut nantinya akan dikomunikasikan dengan kaukus tersebut," katanya.

Hal pasti menurutnya dalam menentukan sikap apakah akan tetap berada di oposisi atau kemudian menyebrang bergabung dengan koalisi pemerintah, Partai Gerindra selalu berlandaskan kepentingan rakyat serta pendukunya.

"Jadi bagaimana sikap Gerindra nanti, itu bukan karena dilandaskan kepentingan pribadi," katanya

Berita Terkini