Musim Kemarau, Harga Cabai dan Timun di Pasar Induk Kramat Jati Naik

Penulis: Bima Putra
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lapak pedagang timun di Pasar Induk Kramat Jati, Senin (8/7/2019).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Dampak musim kemarau yang diperkirakan melanda Indonesia hingga bulan September 2019 mendatang kini mulai dirasakan masyarakat.

Aji (32), satu pedagang cabai di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur mengatakan sejak dua pekan lalu harga cabai melonjak imbas musim kemarau.

"Naiknya langsung derastis, enggak bertahap. Sebelumnya cabai rawit satu kilogramnya Rp 35-40 ribu per kilogram, sekarang harganya Rp 55 ribu per kilogramnya," kata Aji di Pasar Induk Kramat Jati, Senin (8/7/2019).

Aji menyebut naiknya harga sebagai dampak musim kemarau karena petani cabai di Temanggung kesulitan air kala bercocok tanam.

Dia mencontohkan harga cabai merah keriting yang harga sebelumnya berkisar di angka Rp 40 ribu per kilogram sekarang jadi Rp 50 ribu per kilogram.

Dinas Bina Marga Jaktim Bakal Perbaiki Jalan Depan Pintu Keluar Pasar Induk Kramat Jati

"Memang sudah biasa kalau musim kemarau harga naik, karena petani kan sulit air. Kalau dari kualitas cabai pas musim kemarau menurun," ujarnya.

Untuk sekarang Aji menyebut kenaikan harga belum banyak dikeluhkan pembeli karena mahfum dengan faktor cuaca yang mempengaruhi bercocok tanam.

Namun dia mengaku mayoritas pembeli mulai mengurangi jumlah belanjaan sehingga berdampak pada turunnya omzet pedagang.

"Pembeli yang biasanya beli 10 kilogram sekarang cuman 7 kilogram. Saya juga ngurangin belanja, biasanya sehari ambil 1 ton, sekarang cuman 800 kilogram. Menyesuaikan dengan kebutuhan pembeli saja," tuturnya.

Rangga (35), pedagang cabai lainnya di Pasar Induk Kramat Jati mengatakan kenaikan harga imbas musim kemarau terjadi di setiap jenis cabai.

Menurutnya kenaikan harga saat musim kemarau merupakan hal lumrah yang pasti terjadi karena sulit ditanggunglangi pemerintah.

"Naik semuanya, cabai hijau, cabai merah super juga naik. Naiknya kisaran Rp 5 -10 ribu per kilogram. Namanya musim kemarau ya mau bagaimana lagi kan, pembeli juga ngerti," kata Rangga.

Selain cabai, sejak dua pekan lalu harga Timun di Pasar Induk Kramat Jati ikut naik imbas musim kemarau yang membuat petani kesulitan air.

Bistri (50), satu pedagang mengatakan harga satu kilogram timun sebelumnya Rp 3 ribu per kilogram, namun sekarang naik jadi Rp 6.500 per kilogram.

"Naik 90 persen. Biasanya sehari saya ambil 5 kuintal, sekarang cuman ambil 3 kuintal. Habis pembeli juga ngurangin belanja jadi mau bagaimana," kata Bistri.

Berita Terkini