Bahas Habib Rizieq & Rekonsiliasi, M Qodari Singgung Lagu Bang Toyib Hingga Pembawa Acara Tertawa

Penulis: Rr Dewi Kartika H
Editor: Kurniawati Hasjanah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

M Qodari hadir sebagai narasumber di acara Prime Talk Metro TV, pada Senin (8/7/2019).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H

TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat politik Muhammad Qodari atau yang kerap disapa M Qodari membahas soal kepulangan Habib Rizieq Shihab sebagai syarat rekonsiliasi kubu Prabowo Subianto dan Jokowi.

Ditengah-tengah diskusi yang serius, tak terduga M Qodari menyinggung soal lagu dandut yang berjudul Bang Toyib.

Hal tersebut terjadi saat M Qodari hadir sebagai narasumber di acara Prime Talk Metro TV, pada Senin (8/7/2019).

Mulanya pembawa acara itu bertanya apakah rekonsiliasi boleh diwarnai dengan wacana atau usulan yang dinilai menabrak norma hukum.

"Haruskah rekonsiliasi dibumbui oleh wacana permintaan usulan yang bertabrakan dengan norma hukum?" tanya pembawa acara itu, dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Metro TV, pada Selasa (9/7/2019).

M Qodari menegaskan hal tersebut tentunya tidak diperbolehkan.

"Tentu tidak ya jawabannya," kata M Qodari.

Ia kemudian mengomentari pernyataan Wakil Ketua Advokasi Gerindra, Hendarsam Marantoko yang menyebut pemulangan Habib Rizieq Shihab belum pernah dibahas dalam internal partai.

Ditanya Ini Gibran Rakabuming Ingin Banting HP, Kaesang Pangarep Bercanda Soal Nama Kakek Mereka

Sempat Klaim Museum Sebagai Rumahnya, Barbie Kumalasari Tertawa: Pemiliknya Orangtua Angkat Gua

TONTON JUGA

M Qodari mengaku heran dan mengukit soal janji kampanye Prabowo Subianto yang menyebut akan menjemput langsung Habib Rizieq Shihab di Arab Saudi jika terpilih di Pilpres 2019.

"Selama ini terus terang saya heran, kok pernah ada pernyataan Prabowo kalau saya jadi presiden maka hal pertama yang saya kerjakan adalah menjemput Habib Rizieq ke Arab Saudi," ujar M Qodari.

"Mohon maaf kalau agak salah tolong jangan dilaporkan dengan UU ITE ya," tambahnya.

M Qodari lantas mengira janji kampanye Prabowo Subianto itu bukan berasal dari Gerindra, melainkan dari anggota tim suksesnya Dahnil Anzar Simanjuntak.

"Nah saya itu meraba-meraba yang membisikan pernyataan ini," kata M Qodari.

Wakil Ketua Advokasi Gerindra, Hendarsam Marantoko di acara Prime Talk Metro TV, pada Senin (8/7/2019). (YouTube Metro TV)

Galih Ginanjar Terjerat Kasus Ikan Asin, Wirang Birawa Bongkar Firasatnya: Amat Berat Jika Dikatakan

Klarifikasi Ucapannya Soal Rizieq Shihab & Rekonsiliasi, Dahnil Anzar: Tak Mau Muncul Dendam Politik

"Jangan-jangan itu bukan Gerindra, teryata itu timses yang namanya Dahnil Anzar Simanjuntak,"

"Karena Pak Dahnil yang megusulkan secara terbuka," tambahnya.

M Qodari menjelaskan janji kampanye Prabowo Subianto itu mungkin diucapkan demi meraih simpati para pendukung Habib Rizieq.

"Pak Prabowo mengatakan itu dugaan saya ingin mendapatkan dukungan dari kelompok di belakang Habib Rizieq," ujar M Qodari.

"Setelah ini selesai (Pilpres 2019 re) harusnya selesai," imbuhnya.

Pria Ini Bersandar ke Nagita Slavina di Depan Raffi Ahmad, Tasya Kamila: Lihat Istrinya Mau Direbut

Sewa Museum dan Klaim Sebagai Rumahnya, Barbie Kumalasari Buat Pengakuan: Pemiliknya Orangtua Angkat

M Qodari kemudian membeberkan permasalahan hukum yang pernah menjerat Habib Rizieq Shihab, terkait chat WhatsApp dan dugaan penghinaan Pancasila.

"Habib Rizieq ini kalau saya telusuri ada dua kasus hukum di dua negara," kata M Qodari.

Namun penyelidikan dua kasus tersebut kini sudah dihentinkan.

"Dua-duanya sudah SP3," terang M Qodari.

Walau begitu M Qodari terlihat heran mengapa sampai sekarang Habib Rizieq Shihab tak kunjung kembali ke Indonesia.

Vanessa Angel Ngaku Hubungannya Tak Ada Masalah, Sang Ayah: Lebih Baik Saya Tak Dianggap Orangtua

Ungkap Kondisi Hubungannya dengan Sang Ayah, Vanessa Angel Beri Peringatan Menohok ke Jane Shalimar

Ia lantas menyinggung lagu dangdut yang sempat populer di tahun 2011, Bang Toyib.

"Tapi kok enggak pulang-pulang kayak judul lagu dangdut, Bang Toyib," kata M Qodari sambil tertawa.

Pernyataan M Qodari itu sontak membuat pembawa acara dan peserta diskusi yang lain terpingkal.

M Qodari kemudian membahas permasalahan hukum yang menjerat Habib Rizieq Shihab di Arab Saudi, yakni masalah bendera dan overstay.

Beri Tsamara Amany Buku Risalah Sidang BPUPKI Saat Lamaran, Penjelasan Tunangannya Disambut Heboh

Gibran Kesal & Ingin Banting HP Karena Ditanya Ini oleh Netter, Kaesang Berseloroh Soal Ayah Jokowi

Ia lantas kembali melemparkan sebuah candaan.

"Kalau ada masalah hukum, rekonsialisi jangan sama pemerintahan Indonesia tapi Arab Aaudi," kata M Qodari.

SIMAK VIDEONYA:

Gerindra Ajukan Syarat Rekonsiliasi, Salah Satunya Pemulangan Habib Rizieq

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani tak menampik salah satu syarat rekonsiliasi antara kubu Prabowo Subianto dengan Jokowi, adalah pemulangan Imam Besar FPI Rizieq Shihab.

Rizieq Shihab kini memilih tinggal di Arab Saudi, karena menghadapi sejumlah perkara hukum di Indonesia.

"Ya keseluruhan bukan hanya itu (pemulangan Rizieq Shihab). Kemarin-kemarin kan banyak ditahan-tahanin ratusan orang," katanya, Selasa (9/7/2019).

Menurut mantan Wakil Ketua BPN Prabowo-Sandi itu, dengan adanya pemulangan Rizieq Shihab, diharapkan pertentangan di tengah masyarakat akibat perbedaan pandangan politik, bisa mengendor.

Karena, menurutnya inti dari islah atau rekonsiliasi adalah meniadakan dendam.

"Harus meniadakan bahwa saya pemenang dan kamu yang kalah. Saya penguasa, kamu yang dikuasai. Saya yang benar, kamu yang salah."

"Sehingga, islah itu tidak akan terjadi kalau dendam yang seperti itu masih terjadi," tuturnya.

Baca: Bolehkah Pejabat Negara ke Kantor Pakai Sarung?

Menurut Ahmad Muzani, rekonsiliasi sulit dilakukan bila hanya ucapan tanpa adanya tindakan.

Rekonsiliasi, katanya, hanya akan menjadi dagangan politik tanpa bisa mengendorkan ketegangan atau pertentangan di masyarakat.

Bila, masih ada proses penahanan terhadap orang-orang yang selama ini di kubu oposisi.

"Sehingga itu yang kita sampaikan pada kawan-kawan, bahwa rekonsliasi, islah, penyatuan, itu akan terjadi sebagai sesuatu yang genuine."

"Dan kita sampaikan itu, semuanya. Ya tidak boleh ada proses kriminalisasi, dan seterusnya," papar Ahmad Muzani.

Ahmad Muzani mengatakan, tidak ada syarat lain yang diajukan pihaknya kepada Jokowi, selain pemulangan Rizieq Shihab.

Juga, pembebasan sejumlah orang yang ditahan karena perbedaan pandangan politik di Pemilu 2019.

"Enggak ada (syarat lain). Pokoknya yang penting adalah bagaimana perbedaan paham, perbedaan pandangan, perbedaan pilihan di masyarakat, ini kemudian menjadi sesuati yang cair."

"Sehingga, ada energi bagi Bangsa Indonesia untuk menata ke depan. Nah, energi baru ini yang kemudian harus kita pupuk untuk membangun Indonesia," bebernya. (*)

Berita Terkini