Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPUTAT - Sudah sepekan lebih harga cabai di berbagai wilayah meroket, tak terkecuali di Pasar Cimanggis, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel), harga per kilogramnya mencapai Rp 70 ribu.
Yono (41) salah satu penjual cabai dan sayuran mengaku bingung atas kenaikan harga bahan dasar sambal itu.
Pasalnya, pada bulan Juli ini tidak ada momen tertentu, seperti hari raya atau hari besar lainnya yang biasa membuat permintaan meningkat dan harga naik.
Yono hanya mengetahui dari bosnya bahwa cabai sedang langka, petani cabai di Bogor tempatnya mengambil barang sedang gagal panen.
"Ya enggak tahu juga naiknya kenapa. Katanya mah gagal panen, tapi barangnya ada," ujar Yono di Pasar Cimanggis, Selasa (16/7/2019).
Ia menduga naiknya harga cabai hanya permainan tengkulak dan bandar.
"Permainan tengkulak saja itu mah. Enggak ada yang ngawasin sih," ujarnya.
• Deden Natshir Cedera Patah Tulang Kering: Ini 2 Nama Calon Alternatif Kiper Persib Bandung
• Gagal Menang di 6 Laga Terakhir, Persib Akan Main Agresif, Kalteng Putra Sebut Ada Keuntungan
• Viral Unggahan Sopir Taksi Online Angkut Mayat, Polisi Bakal Konfirmasi hingga Penjelasan Pihak RS
Yono menjelaskan, jika harga cabai naik tanpa peningkatan jumlah pembeli, maka yang dirugikan adalah pedagang eceran di pasar seperti dirinya.
"Kalau harga naik gini pengeteng yang rugi. Buat balik modal saja susah," keluhnya.
Kenaikan harga cabai rata semua jenis, dari cabai rawit sampai keriting.
"Normalnya 30 ribu ( rupiah perkilogram). Ini sekarang 70 ribu. Sama semuanya keriting sama rawit rata," ujarnya.