TRIBUNJAKARTA.COM - Aktor Jefri Nichol dikabarkan ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Selatan.
Jefri Nichol diduga ditangkap karena terjerat kasus narkoba.
Dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com pasca-beredarnya kabar tersebut, Ibunda Jefri Nichol Janita langsung mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan, pada Selasa (23/7/2019).
Ibunda Jefri Nichol lantas memberikan reaksi yang terduga kala itu.
Kabar penangkapan Jeftri Nichol sudah dikonfirmasi ke Kasat Narkoba Polres Jakarta Selatan Kompol Vivick Tjangkung.
Namun ia tidak memberi jawaban tegas, terkait penyebab aktor tampan itu ditangkap.
"Besok di press release-nya mbak. Biar sekalian," kata Vivick Tjangkung.
Vivick Tjangkung mengaku belum bisa memberi keterangan lebih lanjut.
"Lagi menunggu hasil labnya," kata Vivick lagi.
Sementara itu Ibunda Jefri Nichol saat ditemui awak media, ia tak banyak bicara.
• Berseteru, Nikita Mirzani Teriak Ini Saat Ketemu Meldi di Acara TV, Feni Rose: Jangan Cari Gara-gara
• Mayangsari Cium Bambang Trihatmodjo & Sebut Suami Hebat, Iis Dahlia hingga Yuni Shara Panjatkan Doa
TONTON JUGA
Janita tak lagi menjawab pertanyaan dari wartawan.
Ibunda Jefri hanya bisa terisak dan menangis sembari menutupi wajahnya dengan tas.
• Pajang Foto & Berharap Bibi Ardiansyah Bertemu Pasangan Hidup yang Baik, Vanessa Angel: Aku Pamit Ya
• Dituding Farhat Abbas Dalang Kasus Ikan Asin, Barbie Kumalasari Beberkan Percakapan di Grup WAnya
Rupanya bukan kali ini saja Bintang film "Dear Nathan" itu tersangkut kasus hukum.
Pasalnya, ia diberikan somasi oleh pihak manajemennya, Baetz Management pada Sabtu (9/6/2018).
Dilansir dari akun Instagram hiburan @lambe_turah, pihak manajemen melalui kuasa hukumnya, Arifin Harahap, S.H., menyampaikan somasi secara tertulis.
Jefri, yang dibesarkan Baetz Management sejak berusia 13 tahun, dianggap tidak memenuhi peraturan dari manajemen tersebut.
Selain dari pihak manajemen, Jefri juga mendapat teguran tertulis dari rumah produksi film (PH) Rapi Films karena dianggap tidak mengindahkan jadwal shooting yang telah disepakati.
"Bahwa ada beberapa kontrak yang harus diselesaikan dengan pihak Baetz Management. Dari kontrak yang ada, salah satunya Rapi Films, telah mensomasi klien kami (Baetz) agar artisnya ini (Jefri) mematuhi peraturan dengan Rapi Films," ujar Arifin melalui video yang diunggah di akun Instagram @lambe_turah.
"Poin dalam salah satu somasi tersebut adalah untuk menghindari terjadinya tuntutan hukum dengan pihak PH, kami meminta agar pihak Jefri Nichol untuk profesional dalam menjalankan profesinya sebagai artis yang dibesarkan oleh Baetz Management," sambung Arifin menjelaskan.
Lebih lanjut, dilansir dari Cumicumi, kuasa hukum dan Baetz Management mengadakan konferensi pers pada hari ini (12/6/2018), di Jakarta.
Arifin membeberkan bahwa Jefri, yang saat ini diduga sudah memiliki manajemen baru, ternyata masih memiliki tanggungan kontrak hingga 6 judul film lagi.
"Sejauh ini hubungan antara Baetz Management dengan (Jefri Nichol) berubah ketika awal bulan Juni 2018. Dari beberapa kontrak yang ditandatangani Baetz Management bersama Nichol dengan beberapa PH, dari 11 judul film yang sudah dikontrak, itu baru terselesaikan 5. Dan masih ada 6 judul film lagi yang sedang dalam proses penggarapan," jelas Arifin.
Arifin menjelaskan bahwa masalah ini timbul akibat Jefri yang tidak serius dan tidak menerima konsekuensi dalam menjalankan perjanjian dengan pihak manajemen.
"Kenapa ada permasalahan seperti ini, sebenarnya ketika ketidakseriusan, ketika Jefri NIchol tidak konsekuen dalam menjalankan isi perjanjian yang termaktub dalam kontrak tersebut," lanjut Arifin.
Arifin juga menerangkan, jalur hukum ini ditempuh oleh pihak manajemen lantaran Jefri tidak mengindahkan peneguran secara kekeluargaan sebelumnya.
"Kami telah upayakan melalui Baetz Management, sebelum layangkan somasi, apakah perlu kita mediasi (terlebih dahulu). Dan oleh Baetz Management menyampaikan, bahwa 'ini sudah kita lakukan dan tidak berhasil'," papar Arifin.
Terkena Star Syndrome
Baet, perwakilan Baetz Management menjelaskan sedikit berat untuk menyelesaikan masalah ini dengan Jefri melalui jalur hukum.
Ia juga menambahkan, bahwa Jefri saat ini tengah mengalami star syndrome, yakni gejala perubahan yang dialami publik figur seperti lupa dengan kehidupan masa lalu.
"Sebenernya aku sih agak-agak berat ya untuk melalui seperti ini. Cuma mau nggak mau aku harus berbuat seperti ini supaya Jefri Nichol yang selama ini kita besarkan tersadar bahwa star syndrome itu lagi ada di Jefri Nichol," ujar Baet.
Baet menjelaskan bahwa Jefri sering memiliki aturan sendiri tanpa melihat kontrak sebelumnya.
"Jefri Nichol ini selalu mempunyai aturan sendiri, dimana katanya bahwa dia itu udah mulai merasa berkualitas, tapi dengan itu dia lupa bahwa dia punya beberapa kontrak dengan pihak screenplay," jelas Baet.
"kalau memang mau idealis harusnya dia selesaikan dulu kontrak dengan pihak yang berjalan dulu, baru dia punya aturan sendiri, itu nggak masalah," sambung Baet.
Ia menceritakan, bahwa pengunduran diri Jefri justru ia ketahui dari pihak PH.
"Yang paling kaget lagi, kalau mau keluar kan biasanya ada obrolan, ini enggak. Kita tahunya dari PH, 'katanya mas Jefri Nichol udah nggak sama mas Baetz ya?' Aku disitu kayak kesamber geledek sih," jelas Baet menirukan salah satu orang PH.
Seakan berubah drastis, Baet menjelaskan bahwa Jefri dulunya hanyalah seorang yang pemalu.
"Saya posisinya lagi bener-bener ngefokusin dia, lagi bener-bener pengen menjadikan dia sesuatu, karena emang kita dari kecil ketemu Jefri Nichol itu, dan dia notabenenya anaknya bener-bener pemalu," papar Baet.
Hingga berita ini ditulis, belum ada konfirmasi secara resmi dari pihak Jefri Nichol.