TRIBUNJAKARTA.COM - Viral hari ini, bocah SMP di Tangerang berjualan nasi uduk pukul 4 Subuh di depan RS Siloam Karawaci, Tangerang.
Media sosial Instagram dibuat kagum dengan perjuangan Reynald, siswa SMP yang tetap berjualan nasi uduk sebelum berangkat sekolah.
Video Reynald saat menjajakan nasi uduk di pagi hari bertebaran di media sosial dan mengundang decak kagum.
Pasalnya, meski harus berjualan nasi uduk saat pagi hari buta, Reynald tak tampak mengeluh.
Tak hanya nasi uduk, Reynald juga berjualan gorengan.
Penelusuran TribunJakarta.com, video mengenai Reynald itu sebenarnya telah diunggah beberapa bulan lalu.
Video Reynald pertama kali diunggah oleh akun Instagram @danielfoodstory.
• Nikahi Aktor yang Beda Usia 11 Tahun, Intip Suasana Rumah Alyssa Soebandono, Dapurnya Super Elegan
• Ditanya Apakah Pernah Stres Jalani Bisnis, Reaksi Gibran Rakabuming Buat Ngakak Merry Riana
Dalam video tersebut, Reynald memperlihatkan barang dagangannya berupa gorengan dan nasi uduk.
"Gorengannya di jual berapa?" tanya seorang pria.
"Rp 1 ribu," jawab Reynald.
Follow Juga:
"Kenapa pagi-pagi gini mau jualan?" tanya pria itu.
"Mau bantuin orang tua," aku Reynald.
"Wah hebat," puji pria tersebut.
• Ramalan Zodiak Cinta Selasa 30 Juli 2019, Libra Bahagia & Aquarius Hormati Dirimu!
• Bisnis Sempat Sukses, Sriyono Bos Siomay Pink Kini Rugi Miliaran Rupiah & Dagang di Pinggir Jalan
Reynald rupanya datang untuk berjualan nasi uduk di depan RS Siloam Karawaci itu sekitar pukul 4 pagi.
Berikut postingan video mengenai bocah SMP di Tangerang jualan nasi uduk pada pukul 4 Pagi.
"Reynald penjual nasi uduk jam 4 pagi....
.
Namanya Reynald, kelas 2 SMP, berjualan nasi uduk dan gorengan di depan RS Siloam Karawaci Tangerang.
.
Biasa mulai berjualan sekitar jam 4 pagi, dari tahun lalu pun saya sudah melihat Rey berjualan di jam 4 pagi, rumahnya lumayan jauh dari lokasi rumah sakit tsb.
.
Motivasinya berjualan di pagi dini hari hanyalah untuk membantu orang tuanya. Entahlah Rey harus bangun tidur jam berapa setiap harinya utk mempersiapkan dagangannya dan untuk menempuh perjalanan ke RS...
.
Semoga kelak kamu sukses nak.... amin...
.
Credit ; @danielfoodstory," tulis @video.masak.
Selain video tersebut, terdapat pula video mengenai Reynald sang penjual nasi uduk yang tersebar di media sosial.
Dalam video tersebut, seorang pria yang merekam itu menjelaskan bahwa ibunda Reynald sedang sakit kanker dan dirawat.
Reynald berjualan di sebuah taman dekat RS Siloam Karawaci karena ia tak diperbolehkan berdagang di pinggir jalan oleh petugas.
"Reynald masih sekolah dan jualan nasi uduk dari pukul 4 pagi.
Ibunda Reynald lagi sakit kanker dan dirawat.
Ayahnya sudah meninggal dunia.
Jadi mohon dibantu ya teman-teman..
Dia jualan nasi uduk dan gorengan seharga Rp6 ribu," tutur sang perekam.
Hingga berita ini diturunkan, tim TribunJakarta.com masih berusaha mencari keberadaan Reynald.
Bocah Jualan Bakpao
Baru-baru ini viral di media sosial foto seorang siswi SMP bernama Dewi Febriyanti (13) asal Tangerang yang berjualan bakpao sembari belajar.
Kabar mengenai siswi SMP yang berjualan bakpao tersebut akhirnya sampai ke telinga RI nomor satu.
Setelah mendengar kabar kegigihan Dewi (13) tersebut akhirnya Presiden Jokowi memberikan bantuan.
"Bapak tadi pagi lihat berita itu, langsung lah kita diberikan amanah untuk memberikan bantuan kepada Dewi," ujar Pujiyatno, salah satu staf kepresidenan yang datang ke rumah Dewi.
Staf kepresidenan yang diutus tersebut langsung mendatangi rumah Dewi dan neneknya yang berada di daerah Ciledug pada Kamis (25/7/2019).
Sejumlah 4 orang dari staf kepresidenan yang menyambangi rumah Dewi.
Namun, sesampainya dirumah sang anak penjual bakpao tersebut, ia belum pulang sekolah.
Sesampainya di rumah, proses pemberian bantuan tersebut dilakukan.
"Senang, senang banget ada bantuan langsung dari Presiden," ujar Dewi ketika ditemui Kompas.com.
Bantuan sejumlah uang yang diberikan kepada Dewi nantinya akan digunakan untuk membiayai keperluan sekolah Dewi dan saudara-saudaranya.
Dilansir dari Kompas.com, ternyata Dewi tinggal dirumah nenek angkatnya, Opung (61).
Sejak masih dibangku sekolah dasar Dewi sudah sering menginap di rumah Opung.
"Saya heran kok ini anak enggak pernah sekolah, akhirnya saya bilang saya sekolahin tapi harus ikut kayak cucu-cucu saya lain jualan.
Karena dari situ kita bayar ini itu," ujar Opung.
"Untuk bantu-bantu. Kan tinggal sama nenek, ini usaha nenek aku jualin. Ngga capek kok, udah biasa" ujar dia.
Berjualan bakpao sudah biasa menurut Dewi, bahkan ia tidak mengambil keuntungan sedikitpun dari hasil berjualan itu.
Sebelum kembali ke Istana Negara, staf kepresidenan yang diutus langsung oleh Presiden Jokowi sempat membeli empat boks bakpao yang baru saja dibuat Opung, Nenek Dewi. (TribunJakarta/Kompas)