Sudin KPKP Jakarta Timur Keluhkan Minimnya Tenaga Pemeriksa Hewan Kurban

Penulis: Nur Indah Farrah Audina
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Seksi Peternakan dan Kesehatan Hewan Sudin KPKP Jakarta Timur drh Irma Budiany saat melakukan pemeriksaan di Bli Sapi, Cakung, Jakarta Timur, Rabu (7/8/2019)

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG - Kepala Seksi Peternakan dan Kesehatan Hewan Sudin KPKP Jakarta Timur drh Irma Budiany akui kewalahan saat pemeriksaan post mortem.

Usai hewan kurban diperiksa di penampungan atau lapak penjualan, pemeriksaan lanjutan kembali dilakukan setelah pemotongan hewan kurban.

Banyaknya lokasi pemotongan hewan mulai dari masjid, instansi pemerintahan hingga wilayah RT atau RW rupanya tak sebanding dengan petugas pemeriksa post mortem yang dikerahkan.

Tercatat untuk Idul Adha tahun ini ada 207 petugas pemeriksa yang diterjunkan di wilayah Jakarta Timur.

Petugas ini merupakan gabungan dari Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP) Provinsi DKI Jakarta, Sudin KPKP Jakarta Timur, Kementerian Pertanian dan mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB).

Tak Hanya di Daan Mogot, JPO di Kawasan Tubagus Angke Kondisinya Juga Memprihatinkan

"Jumlah tenaga pemeriksa tiap tahunnya stabil segitu aja. Sementara tempat pemotongannya banyak. Jadi tidak semua tempat pemotongan dapat tercover sama kita," jelasnya di Cakung, Rabu (7/8/2019).

Untuk itu tiap petugas mendahulukan tempat pemotongan dengan jumlah hewan kurban banyak seperti masjid dan instansi pemerintahan.

"Kalau lokasi berdekatan, satu petugas bisa memegang dua sampai tiga tempat pemotongan. Petugas menyesuaikan mana tempat yang lebih dulu melakukan pemotongan, maka itu yang disambangi lebih dulu," lanjutnya.

Irma berharap untuk tahun berikutnya jumlah petugas dapat bertambah. Sebab menurutnya pemeriksaan saat post mortem juga tak kalah pentingnya dengan pemeriksaan ante mortem pada hewan kurban.

Berita Terkini