Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Ada yang berbeda dari pelaksanan Upacara memeperingati Hari Kemerdekaan ke-74 di Serpong, Tangerang Selatan.
Bukan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) atau instansi lainnya, tapi para tukang sapu yang menjadi petugas upacara dan pelaksana upacara.
Mereka semuanya diikuti oleh ibu-ibu berusia di atas 40 tahun.
Rata-rata mereka yang mengikuti upacara yang diinisiai oleh warga Perumahan The Green, Ferra, belum pernah mengikuti upacara untuk memperingati hari Kemerdekaan Indonesia.
Karena terbatas oleh tingkat sosial juga tingkat ekonomi semasa mereka masih muda.
Seperti yang diungkapkan oleh Yeni, wanita berusia 56 tahun tersebut terakhir mengikuti upacara saat masih Sekolah Dasar (SD).
"Alhamdulillah seneng banget akhirnya bisa kayak orang-orang gitu. Upacara panas-panasan, deg-degan juga tadi," cerita Yeni yang sekaligus menjadi Pemimpin upacara di Perumahaan The Green, Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (17/8/2019).
Pantuan di lokasi, upacara sederhana itu diwarnai oleh canda tawa kegembiraan ibu-ibu para pesapu jalanan.
Serius tapi santai, mereka mengikuti upacara Kemerdekaan ke-74 Republik Indonesia secara khidmat sambil sesekali tertawa satu sama lainnya.
Apa lagi saat Yeni berteriak memberikan komando kepada teman-temannya, tawa pun pecah lantaran mendengar suara Yeni yang melengking.
Tidak seperti biasanya, upacara pun dilaksanakan mendekati sore hari.
"Jadi pengalaman sangat berharga kami, karena orang seperti kami jarang banget ya dapat kesempatan kayak gini," sambung Yeni.
Tiang bendera pun dibuat sederhana menggunakan sebuah bambu yang ditancapkan ke tanah.
Wati, pesapu jalanan lainnya yang berusia 71 tahun tersebut pun masih bersemangat mengikuti upacara yang sangat sederhana itu.
Bahkan, ia mengalahkan teman-teman seperjuangannya yang rata-rata kelelahan usai barisan dibubarkan.
• Meriahkan HUT ke-74 RI, Gubernur Anies Ikut Lomba Tarik Tambang
• Serba-serbi Rayakan HUT RI ke 74: Anies Baswedan Tarik Tambang, Bule Ikut Lomba Ambil Lele di Lumpur
Ia mengaku rasa lelahnya kalah dengan rasa bersemangatnya mengikuti upacara Kemerdekaan Republik Indonesia setelah puluhan tahun absen.
"Iya emak tadi seneng banget bisa nyanyi Indonesia Raya sambil hormat gitu. Sempat merinding juga sih emak," celetuk Wati.
Menggunakan batik serba merah putih Wati tampak baris tegap sambil terpapar sinar matahari.
Ferra, pemilik rumah di The Green BSD, mengaku berusaha mengakomodir keinginan para petugas sapu jalanan di rumahnya.
Tidak ada alasan khusus, ia hanya ingin kemerdekaan bisa dirasakan oleh semua kalangan di Indonesia terutama di tempat ia tinggal.
"Awalnya ada yang cerita mau ngerasain ikut upacara HUT RI, saya tanya dia jawab belum pernah seumur hidupnya. Akhirnya kita gelar sederhana dan banyak yang mau ikutan. Sehabis ini kita adain lomba agustusan juga. Memang pas upacara banyak yang ketawa karena memang engga tahu bagaimana upacara bendera, maklum ya. Sukurnya semua senang," ceritanya.