Food Story

Kisah Sukses Owner Makaroni Ngehe: Jadi Tukang Cuci Piring Warteg, Dapat Berkah Resep Buatan Ibu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Ali Muharam saat peluncuran buku oto biografinya berjudul Ngehe. di Hotel Mulia pada Senin (19/8/2019).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, SENAYAN - Hidup harus nekat, punya rencana, jangan diam. Begitulah pegangan hidup Ali Muharam (33).

Ia menjalani hidup penuh dengan kenekatan untuk mencari kesuksesan.

Di ibu kota, Ali raih kesuksesan bukan semata untuk hidup yang kian membaik buat dirinya sendiri.

Namun, juga ingin bermanfaat bagi orang lain.

Ia merupakan pendiri dari makanan ringan yang tengah digandrungi banyak orang, terutama kaum milenial bernama Makaroni Ngehe.

Usaha makanannya itu, bisa dibilang sukses lantaran cocok dengan lidah para anak-anak muda.

Bagi Ali, kesuksesan tak mudah diraihnya tanpa adanya aral melintang yang datang lebih dulu.

Kerja Jaga Warteg hingga Jadi Keset 'Pablo Escobar'

Sebelum memulai usahanya, Ali sempat luntang-lantung hidup di Jakarta dengan hidup yang tak menentu pada tahun 2005.

Saat itu Ali nekat meninggalkan kampungnya di Tasikmalaya selepas lulus SMA untuk mencari peruntungan baru.

Teman-temannya, kala itu, sebagian besar melanjutkan kuliah sementara dirinya tidak karena keterbatasan dana.

Di usia masih belia Ali tak berpikir panjang untuk langsung merantau ke Jakarta.

"Saya ingat saat masa kelulusan, teman-teman pada mau kuliah. Yang ada di pikiran saya hanya ke Jakarta buat sukses," ujarnya, Senin (19/8/2019).

Lantaran tak punya uang, Ali sering tidur di depan toko hingga di masjid.

"Awalnya enggak punya tempat tinggal," ujarnya.

Tak seenak apa yang dibayangkan, Ali memutuskan bekerja apa saja yang bisa menghidupi dirinya di Jakarta.

Ia pernah menjajal jadi tukang cuci piring warteg di dekat kantor Panin Bank.

Melalui bukunya otobiografi yang baru diluncurkan pada Senin (19/8/2019), Ali punya pengalaman pahit saat bekerja dengan bosnya yang mirip Pablo Escobar, gembong narkoba asal Kolombia itu.

Ali bekerja membantu bosnya asal Colombo itu tanpa dibayar dan diperlakukan tak manusiawi.

"Kerja sama dia diperlakukan kayak 'keset' banget. Nama aslinya Mr. Charles," kenangnya.

Bahkan, ia sempat mengira Mr. Charles bekerja sebagai gembong narkoba yang memanfaatkan Ali sebagai tangan kanannya namun tidak.

Mr. Charles diketahui sebagai pengusaha biasa yang bisnis utamamya sabut kelapa untuk dipasarkan menjadi media tanam.

Rintis Makaroni "Ngehe" Hingga Sukses

Pada tahun 2013, Ali nekat untuk membuat bisnis sendiri terlepas dari dunia kerja yang digelutinya selama ini.

Ia mengaku sudah merasa tak betah sebagai pegawai yang hidupnya itu-itu saja alias 'monoton.'

Ali kemudian merintis usaha makaroninya yang bermula dari sang Ibu.

Kala itu, Ali selalu menggemari makaroni di toples yang digoreng oleh ibunya.

"Bahkan saya bisa bilang kita itu yang pertama, mama yang pertama jualan makaroni goreng," ungkapnya.

Akhirnya, Ali mencoba memulai usaha makaroni yang digoreng ibunya untuk dijual.

Pertama kali menjual, Ali bekerja sendirian untuk menyebarkan dagangannya itu.

"Saya bagi-bagiin makaroni itu ke orang-orang, sendirian. Saya gorengnya juga sendiri," terangnya.

Ali lalu nekat meminjam uang Rp 20 juta kepada temannya untuk memulai usaha ini.

Outlet pertamanya berada di Jalan Panjang, kawasan Kebun Jeruk, Jakarta Barat.

Di sana ia menjalani bisnis sendirian hingga mendapatkan penghasilan yang berangsur meningkat.

Bahkan, kini usaha Makaroni Ngehe miliknya telah menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia.

Sebut saja, Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, hingga Yogyakarta telah dimasuki oleh Makaroni Ngehe miliknya.

Dari yang hanya memperkerjakan dirinya seorang hingga sekarang ia telah memiliki 400 karyawan.

Di balik kata Ngehe yang terpasang di outletnya itu, tersimpan makna yang mendalam bagi dirinya.

Ali telah sukses menghadapi jalan terjal yang sukses dilintasi itu.

"Untuk nama Ngehe karena hidup saya Ngehe banget. Kurang Ajar, umpatan kasar kepada hidup pahit saya yang dulu," ujarnya.

Berita Terkini