Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KALIDERES - Bentrokan yang terjadi kemarin sore membuat warga sekitar pengungsian semakin resah dan mendesak agar pencari suaka dipindahkan dari lingkungannya.
Mereka merasa keberatan lantaran keberadaan para pencari suaka kerap kali menggangu ketertiban di komplek perumahan tersebut.
Diketahui, bentrokan antar pencari suaka bukan satu kali saja terjadi.
Sedikitnya sudah ada dua bentrokan serupa yang disebabkan karena saling berebut makanan dan air bersih.
Bahkan, akibat bentrokan kemarin, Sekolah Dian Harapan yang berada di sebelah pengungsian terpaksa meliburkan siswanya karena alasan keamanan.
Selain itu, para pencari suaka juga mengemper di depan ruko yang ada di seberang pengungsian.
Tommy warga sekitar pengungsian, mengatakan, warga sekitar bukan tak peduli terhadap nasib pencari suaka.
Namun, mereka juga merasa terganggu lantaran sudah lebih dari satu bulan pencari suaka ditampung di lingkungan perumahan, terlebih bersebelahan dengan sekolah.
"Terus terang terhadap pengungsi saya kasihan juga, ngeliat mereka mengemper, Tapi kita juga harus mikirin warga dan anak-anak sekolah disini terganggu," kata Tommy, Jumat (23/8/2019).
• Diduga Gagal Menyalip, Seorang Pelajar Mengalami Kecelakaan di Jalan Raya Sawangan Depok
• Truk Ambles di Trotoar Kemang yang Sedang Direvitalisasi, Dinas Bina Marga Berang
Tommy pun menyebut warga sekitar merasa serba salah dengan keberadaan mereka. Hal itu lantaran jumlah mereka mencapai ribuan orang.
"Sekarang gini kita lihat mereka ngemper di depan ruko kita, kita mau kasih mereka masuk atau ke toilet tapi kalau sekali dikash masuk, yang lainnya ikutan semua. Kita gimana mau usaha," paparnya.
Diketahui, kemarin sore terjadi bentrokan antara pencari suaka asal Afghanistan dan Sudan di gedung pengungsian.
Penyebabnya, karena mereka saling berebut makanan yang disimpan di pos penjagaan.
Seorang anggota polisi sempat terluka akibat terkena lemparan besi.
Saat ini, para pencari suaka asal Sudan dan negara afrika lainnya memilih mengemper di sekitar pengungsian.
Mereka enggan ditempatkan bersama pencari suaka asal Afghanistan yang menjadi mayoritas di tempat ini.