Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang

Diduga Warga Jakarta, Data Identifikasi 4 Korban Kecelakaan Maut Tol Cipularang Belum Lengkap

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Agung Widjajanto saat memberi keterangan, Selasa (3/9/2019).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Empat jasad korban​ kecelakaan maut di​ Tol​ Cipularang​ dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Keempat jasad yang dibawa menggunakan empat mobil berbeda dari RS MH Thamrin Purwakarta itu tiba di RS Polri Kramat Jati sekira pukul 20.28 WIB.

Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Agung Widjajanto mengatakan satu alasan jasad dipindah karena keempatnya diduga warga Provinsi DKI Jakarta.

"Salah satu kemungkinan yang menjadi alasan pemindahan (jasad) adalah diduga korban berasal dari Jakarta atau datang dari Jakarta," kata Agung di RS Polri Kramat Jati, Selasa (3/9/2019).

Identifikasi dilakukan dengan cara menyandingkan data posmortem atau data medik setelah kematian dan antemortem atau data medik sebelum kematian.

Namun Agung menuturkan baru dua pihak keluarga yang sudah menyerahkan data antemortem guna keperluan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati.

Padahal dengan kondisi jasad yang sudah tak bisa dikenali secara fisik, data antemortem dibutuhkan untuk proses identifikasi jasad.

"Dari empat kantong jenazah yang diduga empat individu ini, keluarga korban yang melaporkan baru dua. Jadi masih ada dua yang belum melaporkan," ujarnya.

Dengan pemindahan keempat jasad yang diduga ke RS Polri Kramat Jati, Agung berharap pihak keluarga lebih mudah menyerahkan data antemortem.

Termasuk mengurus keperluan pemakaman setelah nantinya jasad berhasil diidentifikasi tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati.

"Keluarga bisa melaporkan ke RS Polri dan menghubungi call center 08122843520. Yang merasa kehilangan anggota keluarga bisa melapor ke call center," tuturnya.

Identifikasi 4 Jasad Korban Kecelakaan Tol Cipularang Dilakukan di RS Polri

Jasad kecelakaan di Tol Cipularang saat tiba di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (3/9/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Empat jasad korban​ tabrakan​ beruntun​ di​ Tol​ Cipularang​ KM 91+200‎ arah Jakarta bakal yang belum diidentifikasi dibawa ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Pol Edy Purnomo mengatakan keempat jenazah kini sedang dalam perjalanan menuju RS Polri Kramat Jati.

"Iya, dibawa untuk keperluan autopsi dan identifikasi. Informasi terakhir jasad sedang dalam perjalanan menuju RS Polri," kata Edy di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (3/9/2019).

Dia menyatakan pihaknya siap menerima kedatangan empat jenazah dalam kecelakaan yang terjadi pada Senin (2/9/2019) kemarin.

Selain jenazah, tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati juga menerima data antemortem atau data medis sebelum korban meninggal.

"Untuk pengambilan data antemortem sudah dilakukan di sana (RS MH Thamrin Purwakarta). Tapi karena enggak ada freezer identifikasi dilakukan di RS Polri," ujarnya.

Melansir TribunJabar, Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Rudy Sufahriadi menyebut empat jenazah korban kecelakaan dibawa ke RS Polri karena RS MH Thamrin Purwakarta tak memiliki freezer.

Tampak depan instalasi forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (3/9/2019).  (TribunJakarta/Bima Putra)

Keempat jasad belum teridentifikasi karena hangus terbakar dalam kecelakaan yang merenggut delapan nyawa itu.

"Empat jenazah belum teridentifikasi. Masih mencari dan mencocokan sample DNA. Sudah ada beberapa keluarga yang mencocokan sample DNA. Tapi ada yang tidak cocok," kata Rudy.

Pantauan TribunJakarta.com di RS Polri Kramat Jati, hingga pukul 16.33 WIB keempat jenazah masih belum tiba di instalasi forensik RS Polri Kramat Jati.

Jasa Raharja Beri Santunan Rp 50 Juta kepada Korban Meninggal Kecelakaan Maut Tol Cipularang

Ratna (34) istri korban menunjukan foto mendiang suaminya yang menjadi satu dari delapan korban meninggal dunia kecelakaan Tol Cipularang, Selasa (3/9/2019). (TribunJakarta.com/Ega Alfreda)

Jasa Raharja memberikan santunan kepada korban meninggal kecelakaan Tol Cipularang KM91 di Tangerang.

Dari pemberitaan sebelumya, Iwan (34) menjadi satu dari delapan korban meninggal di kecelakaan maut Tol Cipularang KM91 pada Senin (2/9/2019) sekira pukul 13.30 WIB.

Ditemui di rumah duka kawasan Kampung Tanggulun RT01/03, Desa Kelor, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, Rasa Raharja memberikan santunan untuk keluarga korban.

"Sebagai bentuk dari kepedulian negara terhadap masyarakat yang mengalami kecelakaan ini pemerintah memberikan bantuan berupa santunan yang diserahkan oleh Jasa Raharja," ujar Kepala Perwakilan Jasa Raharja Tangerang, Darwin Sinaga di Kabupaten Tangerang, Selasa (3/9/2019).

Darwin menjelaskan kepada korban meninggal di Tol Cipularang kemarin akan diberikan santunan sebesar Rp 50 juta yang diserahkan melalui ahli warisnya.

Sementara untuk korban luka berat akan diberikan maksimal Rp 20 juta untuk biaya perawatan di rumah sakit.

"Kalau yang untuk luka-luka itu maksimal Rp 20 juta untuk biaya perawatannya. Kalau korban meninggal sudah pasti Rp 50 juta dan itu harus diserahkan ke ahli waris melalui rekening," jelas Darwin.

Menurutnya, keluarga korban di Sepatan, Kabupaten Tangerang belum mempunyai rekening.

Maka dari itu, pihak Jasa Raharja akan membantu membuatkan rekening Bank BRI selaku rekanan dari Jasa Raharja.

"Jadi tidak ada alasan, karena ini tidak ada rekeningnya, enggak dikasih enggak ada istilah kayak gitu. Jadi tetap nanti kita bantu bukakan rekening," sambungnya.

Hingga siang ini, Jasa Raharja pun masih mencari alamat dua korban luka berat yang masih dirawat di rumah sakit untuk diberikan santunan oleh negara.

Telah diberitakan sebelumnya, sopir pikap kecelakaan maut di Top Cipularang KM91 arah Jakarta dari Bandung turut menjadi korban meninggal.

Diketahui korban bernama Iwan Bin Nisin itu merupakan sopir mobil pikap yang ikut menjadi korban meninggal pada kecelakaan beruntut Tol Cipularang arah Jakarta pada Senin (2/9/2019) kemarin.

Saat TribunJakarta.com, menyambangi kediamannya di Kampung Tanggulun RT01/03, Desa Kelor, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, suasana duka langsung terasa.

Dari informasi yang didapatkan, Iwan meninggal setelah mengalami luka di bagian dada dan kakinya akibat benturan keras.

Istri korban bernama Ratna (34) mengatakan, suaminya tersebut hendak kembali ke Tangerang setelah menunaikan kewajibannya mengantar barang di Bandung, Jawa Barat.

Sebelum kejadian yang memisahkan mereka berdua, Iwan ternyata sempat mengunggah foto yang menunjukan suasana Tol Cipularang sebelum kecelakaan.

Ratna langsung teringat pesan mendiang suaminya yang berpesan untuk menjaga ibunya.

Lantaran, Iwan khawatir kalau dirinya tidak akan kembali lagi ke Tangerang.

"Saya langsung ingat pesan suami saya yang bilang gak pulang ke Tangerang. Pas ingat saya langsung gelisah," ujar Ratna yang ditemui di kediamannya, Selasa (3/9/2019).

Siang bolong saat Ratna sedang merapihkan dapur tiba-tiba saja mendengar siaran di televisi yang mengatakan ada kecelakaan beruntun di Tol Cipularang.

Sontak, Ratna merasa ada yang janggal pada perasaannya.

"Pas denger ada kecelakaan, saya mulai khawatir. Pas saya nanya-nanya sama teman-temannya yang kebetulan kerja di pabrik itu, mereka bilang engga ada informasi apa-apa. Tapi tetap enggak tenang," ungkapnya.

Sekira pukul 19.00 WIB, Ratna akhirnya mendapati kalau suaminya ternyata menjadi satu dari delapan korban jiwa dalam kecelakaan mau kemarin.

Keluarga pun langsung berangkat ke Purwakarta untuk mengurus berkas dan membawa jenazah Iwan.

"Saya sudah lemas, engga tahu lagi harus gimana, yang pergi ke Purwakarta itu ayah saya, adik suami," kata Ratna.

Menurut Ratna, jenazah mendiang suami dibawa menuju rumah duka dan sampai pada rumah duka sekira pukul 06.00 WIB menggunakan ambulans.

Jenazah diketahui sudah dimakamkan di TPU Tanggulun pada pukul 09.00 WIB.

Hendra Tjahjana Jadi Korban Tewas dalam Kecelakaan di Tol Cipularang

Keluarga tak kuasa menahan kesedihan saat peti jenazah Hendra Tjahjana (64) dibawa ke ruang H Rumah Duka Husada.

Hendra adalah salah satu korban tewas dalam kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 91, Jawa Barat pada Senin (2/9/2019) kemarin.

Anak kedua korban, Michael Tjahjana mengatakan, saat kecelakaan, ayahnya bersama seorang rekannya yang berada di mobil Toyota Fortuner.

Adapun korban tengah dalam perjalanan pulang dari Bandung menuju Jakarta seusai menghadiri resepsi pernikahan kerabatnya.

"Beliau itu habis kondangan di Bandung ke tempat teman kerjanya, dia perginya berdua saja sama temannya, naik mobil temannya," kata Michael di Rumah Duka Husada, Jalan Mangga Besar, Jakarta, Selasa (3/9/2019).

Aulia Kesuma Ngaku Yatim Piatu & Korban Tragedi 98, Kakak Pupung Sadili: Bodohnya Kami Dibohongi

Catat! Lokasi SIM Keliling Kota Tangerang Hari Rabu (4/9/2019) Berada di Cibodas

Anjingnya Terkam Pembantu Hingga Tewas Kehabisan Darah, Begini Klarifikasi Presenter Bima Aryo

Berebut Jajanan Warung dengan Sang Adik, Bocah SMP Tewas Ditangan Ayah Kandung: Emosi Lempar Pisau

Terkait kondisi rekan korban yang berada di dalam satu mobil, Michael mengaku belum mengetahui kabar terbarunya.

"Saya kurang tahu, mungkin bisa nanya ke polres terkait ya. Tapi Fortuner hitam yang dinaiki ayah saya ini informasinya yang tertimpa truk," kata Michael.

Saat ini, keluarga dan kerabat mulai berdatangan ke ruang H Rumah Duka Abadi untuk melayat korban.

Jenazah Hendra rencananya akan dimakamkan di TPU Pondok Ranggon, Jakarta Timur pada Kamis (5/9/2019).

Berita Terkini