Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Lonjakan penumpang KRL Commuterline melonjak drastis di sejumlah stasiun wilayah Jakarta.
Lonjakan tersebut bersamaan dengn demo mahasiswa yang menolak RUU KUHP dan hasil revisi UU KPK di depan Gedung DPR-MPR, Selasa (24/9/2019).
Dari data PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) hingga pukul 15.00 WIB, terdapat lonjakan jumlah volume naik-turun penumpang KRL di beberapa stasiun di wilayah Jakarta.
Di Stasiun Palmerah tercatat volume penumpang yang naik dan turun sebanyak 27.075 orang.
Atau meningkat sekitar 343% dibanding kondisi normal pada rentang waktu yang sama yaitu 6.110 penumpang.
Di Stasiun Tanah Abang, tercatat 36.970 penumpang atau naik 79% dari jumlah biasanya yaitu 20.646 penumpang.
Sedangkan di Stasiun Gondangdia tercatat 24.211 penumpang atau meningkat 322% dari jumlah penumpang di waktu yang sama yaitu 5.740 penumpang.
Sementara di Stasiun Juanda tercatat 21.713 penumpang atau meningkat 266% dari jumlah biasanya yaitu 5.934 penumpang.
Demi kemudahan dan kenyamanan bersama, PT KCI mengajak para pengguna jasa untuk menggunakan Kartu Multi Trip (KMT) dan Tiket Harian Berjaminan Pergi Pulang (THB PP).
"Dengan menggunakan THB PP, pengguna tidak perlu lagi mengantre untuk isi ulang relasi ketika akan kembali menggunakan KRL untuk perjalanan pulang," kata VP Corporate Communications PT KCI, Anne Purba dalam keterangan tertulisnya.
PT KCI mengimbau kepada para pengguna jasa untuk tetap tertib menggunakan KRL Commuterline dengan tidak membawa barang-barang yang dilarang dan melewati dimensi ukuran barang bawaan yang diizinkan.
Selain itu, bagi para pengguna juga diajak untuk mengikuti seluruh aturan yang berlaku di KRL Commuterline antara lain tidak makan dan minum di dalam gerbong, serta tidak membuang sampah sembarangan.
"Pengguna juga kami ajak untuk mengutamakan keselamatan dengan tidak memaksakan diri naik ke dalam KRL yang sudah penuh."
"Selanjutnya apabila kondisi stasiun-stasiun tersebut sudah sangat padat, kami menghimbau pengguna jasa untuk menggunakan stasiun alternatif yang letaknya berdekatan dengan stasiun tersebut," papar Anne.
Adapun meski adanya lonjakan penumpang, Anne memastikan situasi di empat stasiun tersebut kondusif.
"Penambahan sejumlah personil petugas pelayanan, pengamanan, petugas kebersihan serta perangkat loket tambahan maupun loket mobile membuat suasana stasiun kondusif," ucap Anne.