TRIBUJAKARTA.COM - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mendapatkan berbagai pertanyaan soal ajakan dialog mahasiswa dengan institusinya.
Fahri Hamzah tampak dicecar oleh Najwa Shihab selaku host Mata Najwa pada program acara tersebut yang tayang pada Rabu malam (25/9/2019).
Satu diantara pertanyaan yang dicecar mengenai ajakan dialog mahasiswa.
Menurut beberapa perwakilan mahasiswa yang beraksi, mereka belum sempat melakukan dialog ke pihak DPR RI.
TONTON JUGA:
Mendengar pernyataan tersebut, Najwa Shihab pun mempertanyakannya.
Fahri Hamzah lantas menuturkan, DPR RI merupakan tempat dialog karena banyaknya latar belakang yang berbeda antar anggota, sehingga merupakan hal biasa untuk berdialog.
Wakil Ketua DPR RI itu tampak menampik terkait tak adanya dialog mahasiwa dengan institusinya.
"Hari-hari kita berdebat jadi mustahil DPR menghindari dialog. Buat UU juga perlu adanya dialog dan kita tak ada beban tiap kali ada masukkan," imbuh Fahri Hamzah dilansir dari tayangan langsung Trans 7.
Lebih lanjut, Fahri Hamzah memaparkan proses pembuatan UU itu untuk masyarakat sehingga berbagai masukkan yang diterima tak bisa dicantumkan secara langsung.
Fahri Hamzah menilai, masukkan yang diterima DPR RI akan diproses dan didiskusikan terlebih dahulu ke berbagai pakar terkait.
Kendati demikian, Fahri Hamzah menegaskan bahwa DPR RI pasti mendengarkan aspirasi mahasiswa.
"UU itu dibuat untuk publik tetapi enggak bisa cantumkan secara langsung. DPR pasti mendengarkan aspirasi mahasiswa," ungkap Fahri Hamzah.
• Kenalkan Livia Ellen Mahasiswi UI yang Kecewa Fotonya Lagi Demo Viral, Prestasinya Tak Main-main!
Fahri Hamzah bahkan menegaskan, wewenang DPR RI saat ini tak seluas lembaga legislatif di negara lainnya.
Pasalnya, saat DPR RI memiliki ide, belum tentu terjadi.
Selain itu, Fahri Hamzah menuturkan, pertemuan DPR RI telah diatur dengan mahasiswa.
"Saya dengar dari Sekjen itu sudah diatur pertemuan dengan Baleg. Artinya ada proses dialog," tutur Fahri Hamzah.
Bahkan, Fahri Hamzah mengaku sebelum datang ke Mata Najwa, ia dari gedung DPR RI untuk melihat situasi aksi pelajar STM yang berlangsung.
• Dosen Grebek Suaminya Selingkuh dengan SPG Rokok di Kamar Kosan, Bos Perusahaan Terancam 4 Tahun Bui
Fahri Hamzah mengaku, sebenarnya kedatangan ia ingin bertemu dengan pelajar STM namun hal tersebut diurungkan karena kelompok itu membawa celurit.
"Tadinya saya mau bertemu dengan siswa STM dan SMK yang beraksi ke DPR tetapi katanya mereka bawa celurit sehingga tak jadi. Yasudah saya pilih dialog di sini saja, gratis pula," cetus Fahri Hamzah.
DPR Sebut Sudah Tawarkan Ruang Dialog
Pimpinan DPR akan menggelar pertemuan dengan sejumlah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) sejumlah universitas, pada siang ini, Rabu (25/9/2019).
Pertemuan untuk mengklarifikasi aksi unjukrasa yang berujung bentrokan, serta mendialogkan keinginan para mahasiswa.
"Saya belum bisa mastikan ya berapa BEM. Tapi salah satunya Universitas Indonesia sudah memastikan mereka akan menemui," kata Sekretaris Jenderal DPR Indra Iskandar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/9/2019).
DPR menurut Indra sebenarnya sudah membuka ruang dialog sejak muncul protes mahasiswa terhadapa RKUHP, RUU KPK, serta RUU Pemasyarakatan.
Hanya saja, ruang dialog yang ditawarkan DPR ditolak mahasiswa.
"Sebenarnya ini sama lah kemarin sore pak ketua DPR dengan saya juga berupaya melakukan dialog. Kita tawarkan sebelumnya 60 orang, sampai kami siapkan ruangan sampai 600 orang kami siapkan. Itu namanya dialog supaya kita bicara hal hal apa saja yang ingin dipertemukan gagasan, idenya supaya sama. Tapi kan ditolak," katanya.
DPR menurut Indra sudah berkomitmen akan melibatkan mahasiswa dalam setiap pembahasan RUU.
Pelibatan tersebut sesuai dengan displin ilmunya masing-masing.
"Kalau kita ngomong soal UU PKS , pasti teman-teman dari hukum, ilmu-ilmu sosial pasti akan kita undang. Ruang itu kita berikan kepada teman-teman sudah saya janjikan. Tanggal 23 kemarin ketua Baleg sudah bertemu mahasiswa," pungkasnya