TRIBUNJAKARTA.COM, POLEWALI - Dua hari setelah jasad istri sirinya JM (32) yang terbungkus karung ditemukan di irigasi, Sersan Novri suaminya menyerahkan diri.
Novri yang bertugas di Kodim 1402 Polmas menyerahkan diri diantar saudaranya pada Minggu (6/10/2019) petang.
Sebelum kasus ini terungkap, Novri sudah punya masalah.
• Ditunggu Tak Muncul, Syaiful Kaget Lihat Kondisi Istrinya di Kamar Bareng Mertua
• Menantu Curhat Sayang Mertua: Dikenal Wanita Tangguh dan Impian Mulianya Tak Kesampaian
Ia paling dicari-cari polisi dan TNI setelah mayat istrinya ditemukan warga di irigasi Dusun Padang, Desa Segerang, Mapili, Polewali Mandar, Jumat (4/10/2019) pagi.
Lebih menyedihkan, menurut Kurnia dokter puskesmas setempat, kemungkinan besar JM meninggal dalam kondisi hamil melihat perut korban yang membengkak.
• Film Joker Sempat Bikin Khawatir Polisi New York, Tuai Kontroversi dan Bukan Tontotan Anak
• Dua Bayi Kembarnya Meninggal, Kondisi Ammar Zoni dan Irish Bella Diungkap Sang Manajer
Identitas JM terungkap sebagai warga Kelurahan Sidodadi, Kecamatan Wonomulyo, setelah kabar penemuan jenazahnya viral di media sosial Facebook.
Sempat Balik ke Rumah Mertua
Lewat foto-foto penemuan mayat yang diunggah warganet tersebut, keluarga JM dengan mudah mengenali sejumlah identitas korban melalui foto-foto yang beredar.
Ibunda JM, Upo yang curiga dengan adanya persamaan ciri identitas anaknya yang ditemukan tewas dalam karung itu, segera mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah Polewali Mandar.
Saat melihat jenazah JM, Upo tak menyangka anaknya meninggal dengan cara tragis.
Terakhir kali ia melihat JM meninggalkan rumahnya pada Selasa lalu.
Sejak itu ia tak pernah lagi datang ke rumahnya hingga kabar buruk tetang kematian anaknya datang.
"Saya tak menyangka kalau ia meninggal dengan cara tragis seperti ini."
"Sangat menyayat hati karena ditemukan dalam karung dan dibuang di saluran irigasi," ujar Upo saat ditemui di Rumah Sakit Umum Daerah Polewali Mandar, Jumat kemarin.
Upo mengakui putrinya adalah istri siri Sersan Novri yang berdinas di Kodim 1402 Polmas.
Sehari setelah JM menghilang, Novri sempat pulang ke rumah mertua pada Rabu (3/10/2019), tapi tak bersama korban.
Hari itu juga Novri langsung pergi dari rumah mertua setelah mangambil semua pakaian dan barang-barang pribadinya.
Sejak saat itu, pihak keluarga tak bisa menghubungi JM, begitu pula dengan N," ujar Upo dilansir Kompas.com dalam artikel: Suami Mayat Terbungkus Karung Ternyata Anggota TNI, Kini Menghilang dari Rumah Mertua.
“Karena JM bilang hubungannya tak mungkin lagi dipisahkan ya saya pasrah saja."
"Tapi sempat saya bilang kalau ada masalah internalnya jangan merepotkan keluarga."
"Mungkin itulah mengapa JM tidak pernah menyampaikan keluhan urusan rumah tangganya kepada keluarga meski saya tahu banyak diwarnai konflik,” ungkap Upo.
Dilansir Tribun Timur, lenyapnya Novri secara tiba-tiba juga dirasakan oleh rekan-rekannya sesama anggota TNI di Kodim 1402.
“Kami juga kesulitan mencari tahu di mana keberadaannya karena tak bisa lagi dihubungi,” ungkap salah seorang rekannya.
Teman-teman di lingkungan Makodim 1402 sudah mengetahui jika Novri memiliki masalah keluarga sejak menikahi JM.
Korban Pengusaha Katering Online
Upo masih mengingat masa-masa terakhir anaknya, JM, berada di rumah.
Ia menceritakan JM dikenal ulet dan penyabar itu masih sempat bersih-bersih rumah dan mencuci piring di rumahnya.
Sebelum JM pamit meninggalkan rumah bersama suaminya Novri pada Selasa (1/10/2019) lalu.
“Dia kasihan, masih sempat mencuci piring, membersihkan rumah sebelum saya lihat terakhir kali Selasa lalu,” tutur Upo sambil menyeka air matanya yang sembab, Sabtu (5/10/2019).
Di mata Upo, anaknya JM adalah perempuan ulet yang mandiri sejak kecil.
Sebelum meninggal, JM sendiri dikenal sebagai pengusaha katering online yang memiliki banyak jaringan pelanggan.
Upo menceritakan, ketika pertama kali sejumlah tetangganya kaget melihat foto-foto jasad JM yang diunggah warganet di media sosial.
Alasannya, selama ini anaknya baik-baik saja, demikian dilansir Kompas.com dalam artikel: Ibu Perempuan yang Tewas Terbungkus Karung Ungkap Saat Terakhir Korban.
Ia mengakui rumah tangga anaknya itu sarat konflik dan kekerasan dalam rumah tangga.
Meski JM kerap terlibat cekcok dengan Novri, Upo tak pernah menyangka kematian anknya berakhir tragis seperti yang ia saksikan sendiri di rumah sakit.
“Saya tak pernah menyangka ada orang yang tega menghabisi anak saya," tutur Upo.
Saat keluar rumah pada Selasa lalu, JM membonceng Novri, suaminya.
Sehari kemudian, Novri sempat kembali ke rumah mertuanya mengambil semua pakaian dan harta bendanya, tanpa membawa istrinya pulang.
Upo justru kaget dua hari setelah Novri datang ke rumah, terdengar kabar JM meninggal mengenaskan.
Keluarga Banyak yang Pingsan
Anggota keluarga berharap polisi segera mengungkap kasus pembunuhan sadis terhadap JM.
Tante JM, Erna mengatakan, apa yang dilakukan pelaku sangat keji, karena jasad korban sampai tega dimasukkan ke dalam karung dan dibuang ke irigasi.
“Polisi harus bekerja menangkap dan mengadili pelaku, karena ini pembunuhan keji yang sangat menyayat hati keluarga," ungkap Erna kepada Kompas.com.
"Saya berharap pelaku bisa mendapat ganjaran hukuman seberat-beratnya,” ujar Erna, saat ditemui di kediamannya, Minggu (6/10/2019).
Dalam proses penantian, banyak anggota keluarga yang stres hingga jatuh pingsan karena mengetahui ada luka bekas kekerasan di tubuh JM.
Hal tersebut berdasar uji forensik tim forensik Polda Sulsel terhadap JM selama empat jam di Rumah Sakit Umum Daerah Polewali Mandar, Sulawesi Barat, pada Sabtu siang hingga petang.
Proses autopsi dihadiri keluarga korban dan aparat kepolisian Mapolres Polewali Mandar.
Tim forensik memastikan JM merupakan korban pembunuhan.
Diduga korban dihabisi pelaku di tempat lain, sebelum jenazahnya dibuang di saluran irigasi.
Saat ditemukan, jenazah korban sudah membusuk dan berulat.
Menurut keterangan dokter forensik Polda Sulsel, Denny Mathius, proses autopsi korban belum rampung karena seluruh hasilnya akan diperiksa di laboratorium foresnik Polda Sulsesl di Makassar.
Namun berdasarkan temuan sementara, di tubuh korban ada tanda-tanda kekerasan.
“Untuk sementara di tubuh korban JM itu ditemukan sejumlah tanda-tanda atau bekas penganiayaan," ujar dokter Denny Mathius.
"Namun hasilnya secara keseluruhan baru akan diketahui setelah melalui pemeriksaan di laboratorium forensik,” imbuh dia.
Selesai autopsi, pihak keluarga membawa jenazah ke rumah duka untuk disemayamkan sebelum dimakamkan di pekuburan setempat.
Bakal Dipecat
Sersan Novri menyerahkan diri ke Kodim 1402 Polas pada Minggu petang didampingi seorang saudaranya.
Novri yang ditemui wartawan memilih tutup mulut.
Ia tak ingin menjawab pertanyaan apa pun terkait kematian istrinya.
Dandim 1402 Polmas Letkol Hari Purnomo mengatakan, Novri tak hanya terlibat kasus nikah siri, tapi juga kasus desersi yang konsekuensinya berupa pemecatan tidak hormat dari kesatuannya.
“Fokus saya hari ini dengan penyerahan diri Novri lebih kepada kasus desersinya,” ujar Hari dilansir Kompas.com.
Hari mengatakan, pihaknya hanya akan fokus memeriksa Novri Senin hari ini terkait kasus desersi.
Novri yang selama ini terus dicari-cari karena selalu mangkir saat dipanggil menghadapi sidang desersi.
Ia diketahui pernah menjalani sidang di kesatuannya terkait kasus nikah siri dengan JM.
Pada sidang kasus nikah siri sebelumnya, Novri sudah direkomendasikan untuk dipecat. (Kompas.com)