Denmark Open 2019

Praveen/Melati Juara Denmark Open: Sempat Dikritik Indisipliner, Gelar Pertama Bareng Melati

Penulis: Erik Sinaga 2
Editor: Wahyu Aji
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktvianti di baba perempat final Piala Sudirman 2019 yang berlangsung di Nanning, China, Jumat (24/5/2019).

TRIBUNJAKARTA.COM, ODENSE- Ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti berhasil mencatatkan namanya di turnamen Denmark Open 2019.

Praveen/Melati menjadi juara usai mengalahkan ganda campuran asal China, China Wang Yi Lyu/Huang Dong Ping melalui pertandingan tiga gim 21-18, 18-21 dan 21-19, Minggu (20/10/2019).

Sebelum berangkat ke Denmark, Praveen sempat menjadi sorotan karena dikritik pelatih Richard Mainaky karena tidak disiplin.

Berikut rangkuman TribunJakarta:

1. Pecah telur kalahkan Wang/Huang

Apa yang menjadi istimewa adalah ini adalah kali pertama Praveen/Melati menang atas Wang/Huang.

Dari enam sekali pertemuan sebelumnya, Praveen/Melati berlum pernah menang sekalipun.

Dengan demikian, di pertemuan ketujuh ini head to head sementara menjadi 1-6 untuk Wang/Huang.

Secara peringkat, Wang/Huang adalah ganda campuran berperingkat 2. Sementara Praveen/Melati berada di peringkat tujuh.

Indonesia dipastikan menambah satu gelar juara lagi dari ganda putra. Di sektor tersebut, dua ganda putra terbaik Indonesia Marcus Fernaldi Gideon/Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan bertemu lagi.

Berikut catatan pertemuan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti vs Wang Yilyu/Huang Dongping.

French Open 2018

Kalah pada babak kedua dengan skor 14-21, 12-21

China Open 2018

Kalah pada babak perempat final dengan skor 21-18, 16-21, 14-21

Hong Kong Open 2018

Kalah pada babak perempat final dengan skor 14-21, 21-14, 14-21

India Open 2019

Kalah pada babak final dengan skor 13-21, 11-21

Australian Open 2019

Kalah pada babak final dengan skor 15-21, 18-21

Japan Open 2019

Kalah pada babak final dengan skor 17-21, 16-21.

2. Juara pertama usai berpasangan Melati

Ini adalah gelar pertama yang diraih Praveen sejak dipasangkan dengan Melati.

Praveen sebelumnya berpasangan dengan Debby Susanto. Debby dipasangkan dengan Ricky Karanda Suwardi karena penurunan level permainan mereka tahun 2017.

Praveen kemudian dipasangkan dengan
Melati pada tahun 2018.

3. Sempat dikritik pelatih

Praveen Jordan dkk sempat menjadi sorotan karena dikritik pelatih ganda campuran Richard Mainaky.

Menurut Mainaky, hasil buruk sektor ganda campuran karena tindakan tidak disiplin.

"Saya sudah cukup lama ikuti alur mereka. Tapi kok lama-lama performa mereka semakin menurun. Kami kasih surat izin, tanda tangan, tetapi hasilnya tidak sesuai harapan," kata Mainaky di Pelatnas PBSI, Cipayung, Kamis (3/10/2019).

Menurut Mainaky, atlet ternyata keluar dari Pelatnas pada dini hari.

"Lalu yang kedua ada surat sakti. Tidak ada tanda tangan pelatih bisa keluar (pelatnas). Dia keluar kembali pukul 01.00 WIB dini hari. Terus gimana? kami pelatih tidak ingin disalahkan, mereka sudah delapan besar kemudian menurun," beber Mainaky.

Menurut Mainaky, tindakan tidak disiplimn tersebut menyebabkan kondisi drop dan tidak fokus pada latihan atau jelang pertandingan.

Mainaky mengatakan sudah memberikan ultimatum. Jika keluar tanpa surat, maka akan diberi SP3.

"Sekarang saya masa bodo. Ketahuan tidak disiplin, mau siapapun mau senior atau muda, saya keluarkan. JIka PBSI mau tahan, saya yang keluar," kata dia.

4. Indonesia pastikan satu gelar di ganda putra

Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra sudah sering berhadapan di lapangan pertandingan.

Pertemuan pada laga final Denmark Open 2019 menjadi duel kelima sepanjang tahun ini.

Menariknya, semua duel tersebut terjadi pada babak final.

Namun, dari empat pertemuan yang sudah terjadi, Ahsan/Hendra belum pernah berhasil meraih kemenangan atas Marcus/Kevin.

Mohammad Ahsan mengaku akan kembali mempelajari pola permainan Marcus/Kevin guna membawa pulang gelar juara turnamen BWF World Tour 750 tersebut.

“Malam ini kami akan pelajari lagi permainan mereka. Mungkin akan mencoba strategi baru," ucap Ahsan, dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.

"Namun, kami juga belum tahu pasti akan bermain seperti apa,” kata Ahsan lagi.

Perjumpaan kedua pasangan ini bukan cuma sekadar derbi sesama pasangan Indonesia.

Final antara Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra bisa dibilang final ideal, mengingat mereka adalah pasangan peringkat pertama dan kedua dunia.

Laga di Odense Sportspark, Odense, Denmark, itu bukan yang pertama terjadi sepanjang 2019.

Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra sudah bertemu empat kali tahun ini sebelum final Denmark Open 2019.

Yang mengesankan, semua pertandingan tersebut terjadi pada babak final.

Pertemuan perdana pada 2019 terjadi pada final Indonesia Masters 2019 akhir Januari silam.

Kala itu, Marcus/Kevin menang dua gim atas Ahsan/Hendra.

Update Timnas Indonesia Usai Kalah 4 Kali Beruntun: Pemain Menangis, Manager Tidak Bisa Tidur

Man United Vs Liverpool: The Reds Datang dengan Kekuatan Penuh, United Timpang, Live di TVRI

Usai Dilantik, Jokowi Sebut Akan Sederhanakan Eselon Jadi 2 dan Tebarkan Ancaman Pencopotan

Derbi Indonesia kembali terjadi pada final Indonesia Open 2019. Lagi-lagi, Marcus/Kevin unggul atas Ahsan/Hendra dan menyabet gelar juara.

Pasangan berjulukan Minions tersebut meneruskan rekor impresif mereka atas Ahsan/Hendra pada dua final berikutnya.

Mereka menaklukkan juara All England Open 2019 tersebut pada final Japan Open 2019 dan China Open 2019.

Secara keseluruhan, Marcus/Kevin dan Ahsan/Hendra sudah bertemu 11 kali sejak 2015.

Marcus/Kevin masih lebih unggul head-to-head dengan total sembilan kali kemenangan. (TribunJakarta/Bolasport)

Berita Terkini