Tegur Siswa yang Merokok di Sekolah, Guru Agama Ini Ditusuk hingga Tewas: Dalam Nama Tuhan, Tolong!

Penulis: Rr Dewi Kartika H
Editor: Siti Nawiroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang guru agama di SMK Ichthus Manado, Alexander Pangkey (54) mengalami nasib nahas.

TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang guru agama di SMK Ichthus Manado, Alexander Pangkey (54) mengalami nasib nahas.

Alexander Pangkey (54) tewas ditangan muridnya sendiri berinisial FL (16).

Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel, ketika diwawancarai awak media, Selasa (22/10/2019) siang, sekitar pukul 14.30 Wita membeberkan kronologi peristiwa memilukan tersebut.

TONTON JUGA

"Jadi, kronologis kejadian ini, berawal, Senin (21/10/2019) pagi, tersangka FL warga Kelurahan Mapanget Barat, Kecamatan Mapanget, Kota Manado, Sulut, dan satu temannya terlambat masuk sekolah," kata Bawensel dikutip TribunJakarta.com dari TribubManado.

Lanjutnya, tersangka dan temannya itu diberi sanksi untuk menanam bungan di plastik.

Selesai melakukan hukuman itu, FL dan temannya merokok di halaman sekolah.

"Setelah selesai melaksanakan sangsi, mereka berdua duduk di halaman sekolah, sambil merokok," ucap Kapolresta.

Perilaku kedua siswa itu, kemudian dilihat oleh korban.

Alexander Pangkey lantas menegur FL dan temannya.

Bukan Menteri, Fadjroel Rachman Semringah Beberkan Tugas yang Diberikan Jokowi: Ini Penugasan Khusus

TONTON JUGA

"Disitulah, korban menegur tersangka dan temannya, agar tidak merokok," ujarnya.

Lanjutnya, teguran dari korban rupanya tidak diterima tersangka.

Sehingga, siswa kelas dua itu, pergi ke rumahnya mengambil pisau.

Saat tersangka kembali ke sekolah, dia bertemu dengan Alexander Pangkey yang saat itu sudah berada di atas sepeda motor.

Beda dari yang Lain, Basuki Hadimuljono Ngaku Bicara Lebih Lama dengan Jokowi: Karena Ada Bonus

Dijelaskan Kapolresta, seketika, tersangka langsung menikam Alexander Pangkey berulang kali.

"Korban terjatuh dari sepeda motornya, dan lari ke halaman sekolah, sambil minta pertolongan," ujar Bawensel.

Pantauan TribunJakarta.com di video yang beredar, Alexander Pangkey terdengar menyebut nama Tuhan berkali-kali.

Tak cuma itu Alexander Pangkey juga meminta FL untuk menghentikan aksi kejinya.

Sosok FL di Mata Sahabat (TRIBUNMANADO)

Ngaku Akan Jadi Menteri di Bidang Ini, Erick Thohir: Bukan Sesuatu yang Euforia

"Dalam nama Yesus, dalam nama Yesus, so stop, dalam nama Yesus, tolong. Bawa akang di rumah saki, bawa akang di rumah saki, (tolong bawaain di rumah sakit)," teriak Alexander Pangkey.

Namun tersangka terus mengejar korban, dan kembali menikam korban berulang kali saat di halaman sekolah.

"Meski sudah kena tikam, korban sempat berdiri, dan kembali berjalan keluar dari halaman dan meminta pertolongan kepada guru lainnya," ujarnya.

Tambah Kapolresta, setelah puas menikam korban, tersangka, langsung lari dari lokasi kejadian.

Lantang Akui Dipilih Jokowi Jadi Menhan, Masa Lalu Prabowo di Kopassus Dibeberkan Pengamat Politik

Nyawa Korban Tak Tertolong

Alexander Pangkey langsung dilarikan ke rumah sakit.

Namun sayangnya nyawa guru agama yang terkenal pendiam itu tak dapat tertolong.

"Korban dilarikan ke rumah sakit Auri, dan dirujuk ke rumah sakit Malalayang. Namun sayangnya, korban meninggal dunia di rumah sakit Malalayang," jelas Benny Bawensel.

Dikatakan Kapolresta, untuk tersangka saat ini sudah dibawa ke Polresta Manado, untuk proses lanjut.

Bersama Edhy Prabowo Diundang Jokowi, Pakaian Prabowo Subianto Disorot Pengamat: Jadi Menteri?

"Memang tersangka dibawa umur, tapi untuk proses kasusnya, kami mengenakan KUHP pasal 340 terhadap tersangka, dengan ancaman 20 tahun penjara," tegasnya.

Katanya juga, untuk motifnya, hanya karena korban, tersangka tidak terima teguran dari korban.

"Tersangka memang ada pengaruh alkohol semalam. Saat itu, korban tegur tersangka jangan merokok, dan tersangka sakit hati, pergi mengambil pisau di rumahnya, dan kembali menikam korban," jelasnya.

Korban di Mata Keluarga

Alexander Werupangkey, korban penikaman oleh muridnya sendiri, dikenal baik, pendiam dan suka khotbah oleh keluarga.

Hal itu disampaikan oleh beberapa keluarganya, satu di antaranya Herri Werupangkey, adik korban, pada wartawan Tribunmanado.co.id pada pukul sekitar 12.50 Wita,  Selasa (22/10/2019).

Alex merupakan anak ke 3 dari 9 bersaudara.

Selain mengajar di SMK Ichtus, Alex juga merangkap jadi dosen di Institut Agama Kristen Negeri.

Ahok & Puput Nunggu Kelahiran Anak Pertama, Video Nikahannya Beredar hingga Dikomentari Vicky Shu

Ia juga merupakan seorang pendeta di Gereja Bethel.

Istrinya Silvia Nani Walalangi bekerja sebagai PNS.

Anaknya, Ais Werupangkey, berkuliah di UNPI Gereja Imanuel Semester 1.

"Dia orang yang baik,  pendiam, dan tak pernah berkelahi. Ia juga tak pernah kasar, ketika adik-adiknya berbicara ia hanya tersenyum saja dan berkhotbah," ungkap salah satu adik iparnya.

Pada pukul 13.25 Wita jenazah korban dipindahkan ke rumahnya di Malendeng Residence Lingkungan 8 dengan mobil ambulance.

Rencananya setelah dari rumahnya di Malendeng, Alex akan dimakamkan istrinya di Tondano,  Sasaran,  Lingkungan 2.

Dipanggil Jokowi, Erick Thohir Ngaku Akan Jadi Menteri di Bidang Ini: Merupakan Hal yang Berat

Sewaktu pintu keluar ruang instalasi jenazah keluar, keluarga berbondong bondong masuk. 

Istrinya, mendekat ke jenazah dengan isak tangis yang menderu deru.

Anaknya Ais Werupangkey, memeluk kerabatnya dengan kepala merunduk kepundaknya, terlihat ia sedang bersedih dalam pelukan tersebut.

Ketika anaknya mendekat ke jenazah ayahnya, ia menjerit tidak karuan sebanyak dua kali diikuti dengan isak tangis.

Jenazah masuk mobil ambulance, ditemani dengan istri,  anak dan kerabat lainnya.

Berita Terkini